Dalam perayaan Kamis Putih yang dipimpin Pastor Yustinus Kesaryanto, dilakukan tradisi pembasuhan kaki ke-12 para rasul untuk mengingatkan akan pentingnya pelayanan dan pengorbanan. Praktik ini menggambarkan sikap rendah hati dan mengasihi sebagai bentuk pelayanan yang menjadi teladan bagi umat Katolik.

 

"Hari ini kita diajak untuk belajar memberi kasih seperti yang dilakukan Kristus, di mana Dia tahu akan apa yang akan terjadi, seperti dikhianati oleh salah satu murid," kata Romo Kesaryanto, Kamis (28/3).

 

Dijelaskan, kasih Yesus melampaui batas, di luar ambang batas, tapi Dia tetap membasuh kaki ke 12 muridnya kendati ada yg berkhianat, menyangkal-Ny dan ditinggal tidur ketika harus berjaga, tapi Kristus tetap mengasih para murid-Nya.

 

"Makna kamis putih, adalah perintah baru dari Yesus. Kita diajak bagaimana bisa saling mengasihi di luar ambang batas kita, kasih yang luar biasa. Bisakah kita tetap memberi kasih kepada orang yang telah menghianati, menyakiti?" kata Romo Kesaryanto.

 

Setelah Perayaan Ekaristi selesai, dilanjutkkan dengan perarakan Hosti Kudus atau Sakramen Maha Kudus  menuju ke tempat di mana Hosti ini ditahtakan sebagai bentuk penghormatan kepada Yesus Kristus sebelum wafat di kayu salib.