ASKARA - Untuk mendukung program pemerintah dalam hal Ketahanan Pangan Nasional, Komandan Kodim (Dandim) 1708/BN Letkol Inf Marsen Sinaga, S.Hub, Int., M. Han didampingi oleh Wadan Ramil 1708-05/Numfor Letda Inf James Rumbiak, Kapolsek Numfor Timur AKP A.Soisa serta Babinsa Koramil 1708-05/Numfor meninjau langsung kesiapan lahan dan proses serta cara penanaman tanaman pokem, di Pulau Numfor, Kabupaten Biak Numfor, Papua, Sabtu (23/3).

Dandim 1708/BN Letkol Inf Marsen Sinaga, S.Hub, Int., M. Han bersama personel Koramil 1708-05/Numfor melihat langsung tanaman pokem yang memiliki kandungan gizi yang bagus di Pulau Numfor. (Foto: Penerangan Kodim 1708/BN)

Tanaman pokem merupakan salah satu pilihan makanan pokok bagi orang Numfor sejak zaman kolonial Belanda. Masyarakat mengenal pokem dari daerah Biak, tepatnya Pulau Numfor. Tanaman pokem biasa juga disebut dengan nama gandum Papua.

Dandim 1708/BN Letkol Inf Marsen Sinaga, S.Hub, Int., M. Han didampingi Wadan Ramil 1708-05/Numfor Letda Inf James Rumbiak dan para Babinsa Koramil 1708-05/Numfor bersama salah warga petani melihat langsung pokem. (Foto: Penerangan Kodim 1708/BN)

Dalam kegiatan tersebut, Dandim 1708/BN Letkol Inf Marsen Sinaga S.Hub, Int., M.Han memeriksa langsung hasil panen para petani pokem yang ada di Pulau Numfor serta memeriksa kondisi lahan perkebunan para petani dan sejauh mana hasil panen tersebut selama ini dipasarkan.

Dandim 1708/BN Letkol Inf Marsen Sinaga, S.Hub, Int., M. Han didampingi Wadan Ramil 1708-05/Numfor Letda Inf James Rumbiak dan para Babinsa Koramil 1708-05/Numfor berbincang bersama warga petani pokem. (Foto: Penerangan Kodim 1708/BN)

Dandim menyampaikan bahwa tanaman pokem yang ada di Pulau Numfor merupakan salah satu tanaman pokem yang memiliki kandungan gizinya yang cukup bagus.

Neles Kaisiepo, selaku warga masyarakat dan petani di Pulau Numfor sangat mengapresiasi kegiatan Ketahanan Pangan Nasional dan berharap agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik serta bisa mengangkat perekonomian masyarakat Numfor. (Pen Kodim 1708/BN)