Senin, 29 April 2024 | 01:33
NEWS

Kementan Salurkan Bantuan Rp 175 Miliar untuk Petani Terdampak Banjir di Jawa Tengah

Kementan Salurkan Bantuan Rp 175 Miliar untuk Petani Terdampak Banjir di Jawa Tengah
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyerahkan bantuan sebesar Rp 175 miliar kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

ASKARA -  Pemerintah pusat memberikan perhatian serius terhadap nasib petani di Jawa Tengah yang terdampak banjir. 

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyerahkan bantuan sebesar Rp 175 miliar kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk membantu para petani di provinsi Jawa tengah yang terdampak banjir dan tanamanya rusak.

“Bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp 175 miliar akan dipergunakan untuk bantuan para petani di Jawa Tengah yang terdampak banjir. Nanti Dinas Pertanian yang akan mendistribusikan kepada para petani. Pembagiannya juga bersama Forkopimda," kata Sekda Jateng Sumarno kepada wartawan di Grobogan, saat mendampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau sawah terdampak banjir di Desa Bringin, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, sekaligus menerima bantuan sebesar Rp 175 miliar, Kamis (21/3).

Bantuan dari pemerintah pusat tersebut terdiri atas benih padi untuk lahan seluas 126,7 hektare senilai Rp43,1 miliar dan benih jagung untuk lahan seluas 146,5 hektare senilai Rp131,9 miliar. Sedangkan untuk petani terdampak banjir di Grobogan, bantuan benih padi dan jagung yang diterima senilai Rp42,22 miliar.

Sumarno mengatakan, Memasuki pertengahan Maret 2024, beberapa daerah di Jateng mengalami bencana banjir. 

Banjir tersebut melanda sejumlah daerah seperti Grobogan, Demak, Kudus, Pati, Kendal, Kota Semarang, Pekalongan, dan Jepara. 

Banjir tidak hanya menggenangi permukiman warga, tetapi juga merambah ke lahan pertanian.

Mentan Pertanian Andi Amran Sulaiman mengapresiasi upaya pemerintah meningkatkan produktivitas padi. Terlebih, Grobogan merupakan salah satu lumbung padi nasional.

"Kami sudah menyiapkan pompa untuk petani-petani, termasuk untuk Jawa Tengah. Ada sekitar 300 ribu hektare lahan pertanian tadah hujan di Jawa Tengah. Dengan bantuan ini diharapkan kedepan Jateng produksinya bisa meningkat.

Menurut Andi Arman, keberadaan pompa untuk menyedot air ini penting, terutama untuk sawah tadah hujan. Dengan adanya pompa penyedot air, diharapkan yang sebelumnya setahun tanam satu kali menjadi dua kali, dan yang yang sebelumnya dua kali bisa menjadi tiga kali.

Komentar