Senin, 29 April 2024 | 09:39
OPINI

Teknologi Jadi Aktor dalam Politik

 Teknologi Jadi Aktor dalam Politik
Ilustrasi teknologi menjadi aktor dalam politik (Dok Fawwaz)
Oleh: Fawwaz Hanis Radika Putra
Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB
 
ASKARA - Dalam era digital saat ini, peran teknologi dalam dunia politik telah menjadi semakin penting. Teknologi tidak hanya menjadi alat untuk menyebarkan informasi, tetapi juga telah menjadi aktor politik yang aktif dalam berbagai aspek kehidupan politik.
 
Teknologi memungkinkan untuk terciptanya platform-platform media sosial yang memengaruhi opini publik dan proses demokrasi. Namun, di balik peluang tersebut, juga ada tantangan baru seperti disinformasi dan manipulasi politik yang dapat terjadi melalui teknologi.
 
Menurut Dr. Anisa Santoso (Dosen FISIP UI) ia mengatakan tentang peran media sosial dalam pemilihan umum di Inggris. Internet dan sosial media, punya peran penting dalam kampanye politik yang berlangsung di Inggris pada 2010 lalu. Aturan terkait kampanye dalam media internet juga telah diatur dengan jelas oleh pemerintah setempat.
 
Tidak hanya itu dalam sebuah artikel disebutkan, Jakarta – Pada 2024 nanti, Indonesia akan melaksanakan perhelatan akbar. Terdapat kekhawatiran penggunaan politik identitas yang dapat memecah masyarakat. Terkait hal itu, Lemhannas akan mengusulkan beberapa regulasi terkait kampanye yang mengandalkan politik identitas secara perlahan dan bertahap. Untuk meningkatkan kualitas kampanye politik, Lemhannas juga sarankan adopsi teknologi dan digitalisasi. Hal ini disampaikan oleh Gubernur Lemhannas RI, Andi Widjajanto saat Seminar Program Pendidikan Reguler Angkatan 63 di Auditorium Gajah Mada Lemhannas RI (9/8).
 
“Kita perlahan secara bertahap akan mengusulkan beberapa regulasi terkait bagaimana menghilangkan kampanye yang mengandalkan politik identitas. Lalu memperbaiki meningkatkan kualitas kampanye politiknya, ya antara lain arahan presiden tadi adalah mengadopsi teknologi sehingga proses digitalisasi demokrasi akan menyederhanakan proses penyelenggaraan pemilu ke depan dan disisi lain juga bisa meningkatkan kualitas kampanye,” kata Gubernur Andi. Ini dilakukan dengan tujuan kampanye yang dilaksanakan betul lebih terarah, untuk meningkatkan ruang partisipasi publik, untuk meningkatkan dialog tentang kebijakan program yang sangat bermanfaat bagi rakyat pemilih.
 
Selain itu Contoh konkretnya adalah penggunaan media sosial dalam kampanye politik dan dalam memobilisasi massa. Dalam beberapa kasus, teknologi telah dimanfaatkan untuk memanipulasi opini publik dan bahkan hasil pemilihan umum.
 
Penting untuk mempertimbangkan implikasi dari peran teknologi dalam politik terhadap kesehatan demokrasi. Penggunaan teknologi yang tidak terkendali atau manipulatif dapat merusak proses demokratis dan mempengaruhi legitimasi pemerintahan.
 
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan regulasi yang tepat terhadap penggunaan teknologi dalam politik, termasuk pengawasan terhadap platform-platform media sosial dan perlindungan terhadap integritas proses demokrasi
 
Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, penting bagi kita untuk memahami peran dan dampak teknologi dalam politik. Hanya dengan pemahaman yang mendalam dan tindakan yang tepat, kita dapat menjaga integritas dan kesehatan sistem demokrasi kita.
 
Di zaman yang semakin terhubung secara digital, kita perlu tahu betapa pentingnya teknologi dalam politik. Meskipun teknologi membantu kita ikut serta dalam politik dan mendapat informasi dengan mudah, kita juga harus menghadapi masalah-masalah baru. Hanya dengan memahami bagaimana teknologi memengaruhi politik, kita bisa menjaga sistem demokrasi agar tetap baik. Jadi, penting bagi semua orang yang peduli dengan politik dan masyarakat umum untuk terus memperhatikan dampak teknologi dalam politik dan bekerja sama mencari solusi agar teknologi tetap menjadi alat yang membantu, bukan merugikan, demokrasi kita.
 
 

Komentar