Senin, 29 April 2024 | 05:43
NEWS

Abdul Wachid: Penanganan Banjir Jateng Diharapkan Selesai Sebelum Lebaran

Abdul Wachid: Penanganan Banjir Jateng Diharapkan Selesai Sebelum Lebaran
Abdul Wachid

ASKARA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid memimpin kunjungan Kerja Spesifik ke Provinsi Jawa Tengah. Dalam kunjungan ini Komisi VIII melakukan pengawasan kebencanaan dan penyaluran Bantuan Sosial oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial RI.

Selain itu, Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII menyoroti soal banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah.  

Wachid menegaskan agar penanganan banjir di Jawa Tengah bisa rampung sebelum Hari Raya Idul Fitri. 

"Terutama untuk yang segera harus dilakukan untuk menangani tanggul yang sekarang jebol baik itu Sungai Wulan atau Sungai Lusi. Kami berharap sebelum Idul Fitri, penanganan masalah banjir sudah selesai," kata Wahid di kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Rabu (20/3/2024).

Menurut data yang dihimpun, saat ini total luas bahaya banjir di Provinsi Jawa Tengah secara keseluruhan adalah 935.504Ha dan berada pada kelas Tinggi. 

Luas bahaya banjir tersebut dirinci menjadi tiga kelas bahaya, yaitu kelas bahaya dengan kelas rendah seluas 19.340 Ha, kelas sedang seluas 469.909 Ha, dan daerah yang terdampak bahaya banjir pada kelas tinggi seluas 446.255 Ha.

Sebaran luas bahaya banjir di Provinsi Jawa Tengah untuk kabupaten atau kota terdampak, kabupaten atau kota yang memiliki luas tertinggi bahaya banjir pada kelas rendah adalah Kabupaten Cilacap dengan luas 2.384 Ha. Pada kelas sedang, luas tertinggi bahaya banjir adalah Kabupaten Grobogan dengan luas 47.626Ha. Sedangkan pada kelas tinggi adalah Kabupaten Demak dengan luas 53.960 Ha.

Bahkan, dalam kurun waktu 1 minggu terakhir (8-14 Maret 2024) telah terjadi sebanyak 30 kejadian bencana besar di beberapa wilayah di Jawa Tengah. Pada kurun waktu tersebut tercatat sebanyak 14 kejadian banjir dan 16 kejadian angin kencang yang tersebar di 20 Kabupaten atau Kota. Kejadian banjir yang menonjol meliputi Kota Semarang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan.

Komentar