Senin, 29 April 2024 | 13:56
OPINI

Meretas Batas Komunikasi di Era Digital: Menghadapi Tantangan, Menciptakan Peluang

Meretas Batas Komunikasi di Era Digital: Menghadapi Tantangan, Menciptakan Peluang
Komunikasi di era digital (Dok Pixabay)

Oleh: Bunga Nazla Nadriva

Mahasiswi Sekolah Vokasi IPB University

ASKARA - Dalam era digital yang penuh gebrakan ini, komunikasi mengalami transformasi spektakuler seiring pesatnya kemajuan teknologi informasi. Dengan lajunya pertumbuhan media sosial, penyebaran informasi yang melaju kencang, dan derasnya arus globalisasi, muncul sejumlah tantangan seru dalam dunia komunikasi. Mulai dari serbuan informasi palsu hingga dampak negatif dari eksposur berlebihan terhadap media digital, dinamika komunikasi semakin membingungkan.

Dalam ranah ini, dinamika komunikasi digital menjadi pemain utama yang menggerakkan roda perubahan sosial, menciptakan keunikan dalam peta globalisasi yang dipandu oleh kemajuan teknologi. Transformasi mendalam dalam interaksi sosial menjadi pemandangan menarik, menuntun kita untuk menyelami bagaimana komunikasi digital menjadi kekuatan penggerak utama di balik perubahan sosial yang tengah berlangsung.

Dalam ranah bisnis, komunikasi digital bukan hanya sekadar membuka pintu bagi perkembangan bisnis dan ekonomi digital, melainkan menciptakan peluang baru dalam lapangan pekerjaan, mendukung pertumbuhan ekonomi, serta memfasilitasi lahirnya inovasi.

Perubahan besar terjadi dalam kehidupan sehari-hari seiring dengan masuknya era digital, termasuk dalam konteks pendidikan. Mahasiswa di era digital menghadapi sejumlah tantangan yang harus diatasi agar dapat mencapai kesuksesan dalam perjalanan studi mereka.

A. Komunikasi Digital

Komunikasi digital, atau yang sering disebut komunikasi virtual, merupakan suatu metode berkomunikasi di mana pengiriman dan penerimaan pesan terjadi melalui ruang maya atau yang lebih dikenal sebagai dunia maya. 

Progres dalam teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan proses komunikasi tidak lagi terbatas pada pertemuan langsung, melainkan sekarang dapat berlangsung secara kontinu meskipun terdapat jarak dan selang waktu antara komunikator dan penerima pesan (Eko 2013). 

Majunya teknologi digital mempermudah masyarakat untuk berkomunikasi melalui platform media massa online dan media sosial. Kemajuan teknologi ini membawa berbagai tantangan dan peluang dalam pengembangan komunikasi efektif di bidang lingkungan. Pendekatan yang selama ini diambil oleh pemerintah dan lembaga sosial masyarakat terkait masalah lingkungan masih berada pada tahap penyadaran dan belum mencapai tahap aksi (Anindya & Lokita, 2023).

Di era komunikasi digital, kemampuannya menyebarkan informasi palsu dengan cepat dan luas tidak hanya mengancam keharmonisan sosial dan politik, tetapi juga menimbulkan keraguan terhadap integritas media dan lembaga-lembaga masyarakat. Sementara komunikasi digital membuka gerbang akses yang lebih lebar ke dunia informasi dan pendidikan, memfasilitasi individu untuk menjelajahi ranah pendidikan, kursus online, dan literatur yang dapat mengangkat kualitas hidup mereka.

Tetapi, kekhawatiran semakin memuncak dengan maraknya fenomena cyberbullying dan pelecehan online. Keberadaan anonimitas dalam ranah digital tidak hanya memungkinkan, tetapi juga memberi keberanian pada individu untuk mengadopsi perilaku negatif dalam dunia maya.

B. Media Sosial

Media sosial adalah media online di mana pengguna dapat dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan membuat konten, termasuk blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual (Dilens & Widyantoro, 2020).

Menurut (Nasrullah, 2016) menyimpulkan bahwa media sosial adalah sebuah media yang ada di internet yang dapat memungkinkan penggunanya untuk memperkenalkan diri dan berinteraksi, berkolaborasi, berbagi, berkomunikasi, dan membuat hubungan sosial virtual dengan pengguna lain. Ada berbagai jenis dan fitur template yang tersedia pada media sosial. Terdapat media sosial yang digunakan oleh penggunanya sebagai sarana informasi dan komunikasi, dan ada media sosial yang digunakan untuk mencari pasangan hidup.

Bersamaan dengan perjalanan waktu, banyak media sosial yang mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, mengembangkan ciri khas dan keunikan masingmasing. Penggunaan media sosial bertujuan untuk mempermudah proses komunikasi dan pengumpulan informasi. Saat ini, hampir segala aspek kehidupan terhubung dengan jejaring sosial.

Media sosial dan platform komunikasi digital tidak hanya menjadi wadah diskusi animasi tentang isu-isu sosial dan politik, tetapi juga memberikan panggung untuk suarasuaran kelompok yang sebelumnya terabaikan, menggerakkan keberanian perubahan sosial. Kemampuan untuk terhubung dengan individu dari berbagai penjuru dunia melalui sarana komunikasi digital membuka jendela luas bagi pertukaran budaya, meningkatkan pemahaman lintas budaya, dan mendorong kerjasama internasional yang lebih erat.

Dalam ranah bisnis, komunikasi digital bukan hanya sekadar membuka pintu bagi perkembangan bisnis dan ekonomi digital, melainkan menciptakan peluang baru dalam lapangan pekerjaan, mendukung pertumbuhan ekonomi, serta memfasilitasi lahirnya inovasi.

Pertumbuhan pesat teknologi komunikasi yang disalurkan melalui internet telah menjadi kebiasaan baru bagi pengguna layanan jejaring internet. Pada dasarnya, ini menciptakan koneksi sosial di antara masyarakat, melewati batas ruang dan waktu. Model komunikasi yang berkembang di era digital melibatkan platform-platform seperti Facebook, WhatsApp, Instagram, YouTube, Twitter, Google, dan sebagainya. Di Indonesia, internet dikenal sebagai sarana eksplorasi diri melalui berbagai media sosial yang telah dibuat. Dampak dari pertumbuhan konstruksi media digital adalah terperangkapnya manusia dalam kenikmatan perkembangan teknologi, sehingga sering kali melupakan esensi hubungan manusiawi (Putri, 2023).




 

Komentar