Minggu, 28 April 2024 | 19:46
TRAVELLING

Survival Dasar bersama Lanud Atang Sendjaja

Survival Dasar bersama Lanud Atang Sendjaja
Latihan dasar IMPK (Dok Adinda)
Oleh: Adinda Azzahra
Mahasiswi IPB University 
 
ASKARA - Program kerja sama dengan Lanud Atang Sendjaja menawarkan kesempatan yang sangat berharga bagi peserta untuk belajar keterampilan yang penting untuk bertahan hidup di alam terbuka. Dengan fokus pada pembinaan karakter dan pembentukan mental, program ini membantu peserta untuk mengembangkan rasa tanggung jawab, kerja sama tim, dan kesiapan mental yang diperlukan dalam situasi darurat. 
 
Melalui serangkaian workshop, pelatihan praktis, dan simulasi situasi, peserta dapat memperoleh pengetahan dasar seperti Ilmu Medan Peta dan Kompas (IMPK), Penggunaan Personal Safety Pack, Ilmu Botani dalam rangka mempelajari tentang jenis tumbuhan berdasarkan kegunaan dan pemanfaatan, Pemanfaatan Jebakan Hewan, Membuat Bivak, Ilmu Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K), dan Pengenalan Kerja Sama Pesawat Terbang (KSPT). 
 
Cerita perjalanan, belum lama ini, memiliki banyak pengalaman menarik sepanjang perjalanan survival dasar. Sebelumnya, persiapan materi yang diberikan kepada peserta sangat penting, mulai dari seperti Ilmu Medan Peta dan Kompas (IMPK), Penggunaan Personal Safety Pack, Ilmu Botani dalam rangka mempelajari tentang jenis tumbuhan berdasarkan kegunaan dan pemanfaatan, Pemanfaatan Jebakan Hewan, Membuat Bivak, Ilmu Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K), dan Pengenalan Kerja Sama Pesawat Terbang (KSPT). Semua persiapan ini menjadi pondasi penting sebelum memulai survival dasar. 
 
Perjalanan dimulai dari Lanud Atang Sendjaja dengan menggunakan helikopter jenis Super Puma dan Caracal. Meskipun ini adalah pengalaman pertama saya menggunakan perjalanan udara bagi sebagian peserta, mereka tetap menjalani dengan semangat, meskipun ada rasa takut dan kekhawatiran karena kondisi cuaca yang kurang bersahabat. Semangat dan doa keselamatan untuk menghadapi tantangan dengan penuh keyakinan. 
 
Ketika sampai di Sukabumi, peserta harus segera berdaptasi dengan kondisi di darat, termasuk membawa ransel yang berat dan berlari-larian. Penempatan di rumput basah menambah kesulitan dan ketegangan pada situasi tersebut, tetapi semangat tim terus didorong. Perjalanan berlanjut dengan menaiki truk, namun di tengah perjalanan, suara petasan tiba-tiba memicu reaksi cepat peserta untuk mengamankan diri. Tetapi, peserta berhasil mengatasi kepanikan dengan keberanian dan kedisiplinan, menunjukkan kematangan dalam menghadapi situasi tak tertuga. 
 
Selama perjalanan menggunakan kompas siang, peserta menemukan keindahan alam Sukabumi dan bertemu dengan masyarakat lokal. Interaksi dengan warga setempat menambah relasi sosial yang berharga dalam kegiatan survival dasar ini, sementara minuman hangat yang disuguhkan menjadi kenyamanan pengalaman kami. Pada tahap jungle survival, peserta belajar untuk bertahan hidup dengan memanfaatkan sumber daya alam sekitar. Meskipun tantangan seperti memakan ular dan kelinci mungkin terdengar sangat menakutkan, peserta menghadapinya dengan keberanian dan keterampilan yang mereka pelajari sebelumnya. 
 
Kegiatan caraka malam, caraka malam sendiri adalah suatu teknik komunikasi yang digunakan oleh tentara di zaman dulu disaat teknologi belum modern seperti saat ini. Dimana tentara diberikan pesan oleh atasannya dan pesan tersebut harus disampaikan kepada tujuan, seluruh isi berita sangat rahasia dan tidak boleh dibocorkan kepada siapapun yang rahasia menambah ketegangan dan misteri dalam perjalanan kami. Dengan sedikit cahaya dari senter, peserta harus mengandalkan keterampilan dan kerja sama untuk berhasil menyelesaikan misi- misi yang diberikan. 
 
Perjalanan hari kedua sangat menantang dan penuh petualangan. Mulai dari cuaca yang tidak begitu bersahabat hingga penyebrangan sungai dengan arus yang tenang, saya dan regu harus benar-benar bersemangat dan waspada. Turun tebing dengan bantuan peralatan seperti helm, tali, dan sarung tangan membutuhkan keterampilan teknis yang tinggi. Sangat mengesankan melihat saya dan regu mengatasi setiap rintangan dengan keberanian dan kerja sama yang baik. 
 
Perjalanan melalui berbagai medan seperti rumah warga, kebun, hutan, dan jalanan rusak pasti menambah tingkat kesulitan tersendiri. Dan mencapai tujuan akhir dengan melakukan sea survival merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Memakan ikan tongkol dan lobster mentah, serta memasaknya dengan cara dibakar menggunakan api. 
 
Menikmati pemandangan matahari terbenam di Pantai Ujung Genteng setelah semua perjalanan dilalui tentu menjadi hadiah indah. Suasana tenang dan keindahan alam bisa mengingat betapa berharga dan berarti setiap langkah perjalanan. 
 
Dari pagi yang cerah hingga kegiatan bahaya udara di tengah pantai, serta pengalaman hoist dan upacara penutupan, semuanya terdengar sangat cepat dan penuh tantangan. Pengalaman bertahan hidup seperti itu pasti memberikan banyak pelajaran dan kenangan tak terlupakan. 
 
Jalur udara yang tidak lama dengan menggunakan helikopter pastinya menjadi pengalaman saya yang menarik meski melelahkan. Dan foto-foto serta pembagian sertifikat dan brevet yang pasti menjadi momen berharga untuk dikenang. 
Saat berjalan ke markas komando, bercerita dan saling berbagi pengalaman dengan rekan- rekan saya. Saling mendengarkan dan membagikan cerita. Saya pulang menggunakan ojek online dengan menutup hari yang penuh petualangan. 
 
Kerja sama dengan Lanud Atang Sendjaja juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk belajar dari para ahli praktisi yang berpengalaman dalam bidang survival dan keamanan di alam terbuka. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga menginspirasi peserta untuk menjaga dan menghargai lingkungan sekitar. 
 
Secara keseluruhan, perjalanan ini bukan hanya tentang bertahan hidup di alam liar, tetapi juga tentang memperkuat keterampilan individu dan memperdalam hubungan antar regu. Dari kesulitan dan tantangan, peserta dapat mengambil pelajaran berharga yang akan membantu di masa depan. 
 
Dengan adanya program ini, diharapkan peserta dapat menjadi individu yang lebih mandiri, tangguh, dan siap menghadapi berbagai tantangan di alam terbuka maupun dalam kehidupan sehari-hari. 

 

 

Komentar