Sabtu, 27 April 2024 | 22:27
OPINI

Bisakah Apple Vision Pro Menyelamatkan Metaverse?

Bisakah Apple Vision Pro Menyelamatkan Metaverse?
Apple Vision Pro metaverse (Dok Freepik)

Oleh: Ervan Muhammad Putra Kurniawan

Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB

ASKARA - Beberapa waktu lalu, Apple meluncurkan produk terbarunya, Apple Vision Pro. Sebuah perangkat mix reality headset yang bikin heboh dunia perkomputeran. Sebagian mencaci, sebagian lagi memuji. Ada yang bilang timing-nya tidak tepat, tapi ada juga yang bilang bahwa Vision Pro akan menyelamatkan metaverse. Mana yang benar? Ternyata Apple tidak peduli sama semua kegaduhan itu. Karena Apple Vision Pro diluncurkan oleh Apple untuk satu tujuan yang sama sekali berbeda.

Apple Vision Pro adalah perangkat yang Anda kenakan di kepala seperti kacamata. Perangkat ini memungkinkan Anda untuk melihat dan berinteraksi dengan hal-hal digital di dunia nyata. Ini seperti memiliki layar komputer di depan mata Anda, tapi Anda masih bisa melihat semua yang ada di sekitar Anda. Dibandingkan dengan headset lainnya, salah satu perbedaan terbesarnya adalah Apple Vision Pro masuk ke kategori mix reality. Apple Vision Pro tidak menggunakan controller seperti yang digunakan oleh banyak perangkat VR biasanya. Sebagai gantinya, ia menggunakan kamera untuk mengidentifikasi gerakan tangan pemakainya. Sehingga kita bisa mengontrol semua yang disajikan oleh headset hanya dengan gerakan tangan dan jari kita. Vision Pro juga bisa menerima perintah melalui suara dan gerakan mata kita. Dengan itu kita bisa berinteraksi dengannya

Perbedaan lainnya adalah Apple Vision Pro berisi komputer lengkap di dalam headset. Komputer ini dirancang khusus untuk VR dan menggunakan prosesor M.2 milik Apple.Hasil akhirnya adalah Vision Pro tidak bergantung pada perangkat lain untuk beroperasi. Jadi dengan Apple Vision Pro ini seperti kita mengenakan komputer di wajah kita kemana pun kita pergi. Anda dapat menggunakannya untuk bekerja, bermain game, menonton video, atau bahkan berbicara dengan orang lain melalui FaceTime.

Apple meluncurkan Apple Vision Pro saat fenomena Metaverse sudah memudara dan penjualan VR headset sudah sangat menurun tajam. Bahkan akhir-akhir ini MetaQuest sudah memangkas harga jualnya karena permintaan yang sangat rendah. Lalu apa yang membuat Apple yakin bahwa produk ini, Apple Vision Pro, akan mampu berhasil di pasar?

Pertama-tama sadari bahwa Apple tidak pernah menyebut istilah Metaverse sama sekali pada saat peluncuran Apple Vision Pro karena Apple tidak ingin mengasosiasikan produk ini pada Metaverse yang sudah mulai kehilangan angin. Apple menciptakan Vision Pro untuk tujuan yang berbeda. Emang kalau bukan untuk Metaverse, lalu untuk apa Apple Vision Pro itu diciptakan?

Jawaban adalah ternyata karena Apple ingin membuat satu kategori produk baru yang akan mengubah pola interaksi manusia dengan komputer. Apple menyebutnya dengan Spatial Computing. Kata spatial berkaitan dengan ruang atau dimensi ruang. Kata ini sering digunakan untuk menggambarkan atau mengacu pada hal-hal yang terkait dengan posisi, lokasi, atau pengaturan dalam sebuah ruang. Jadi Spatial Computing berarti aktivitas komputasi yang berbasis ruang.

Apple Vision Pro akan membuka berbagai peluang baru memanfaatkan teknologi komputer. Misalnya selain meningkatkan produktivitas dan kreativitas kita dengan memungkinkan kita berinteraksi dengan informasi dengan cara yang lebih alami dan intuitif. Apple Vision Pro dapat membantu penyandang disabilitas. Misalnya begini. Orang tunanetra bisa manfaatkan semua sensor dan lain sebagainya dalam Apple Vision Pro sehingga dia bisa menjelajahi kota dan berinteraksi dengan objek digital.

Lalu apa yang akan bisa membuat Apple Vision Pro berhasil sementara perangkat VR atau AR lainnya gagal? Ada beberapa alasan kenapa VR dan AR pada saat ini itu lambat lepas landasnya. Misalnya kurangnya desain pengalaman pengguna yang baik. Kemudian juga kemampuan konten yang terbatas dan kerap kali ada masalah teknis dengan perangkat kerasnya. Antar muka dan model interaksi kita dengan Vision Pro itu sangat mudah dan intuitif. Selain itu Apple Vision Pro memiliki satu keunggulan yang gak bisa dibeli dengan uang. Yaitu ekosistem pengembang aplikasi untuk Apple. Para pengembang aplikasi iPhone dan iPad akan bisa dengan sangat mudah menghubungkan aplikasi yang mereka sudah buat ke dalam Vision OS. Sistem operasi dari Apple Vision Pro. Artinya aplikasi yang saat ini udah biasa kita gunakan di iPad atau iPhone nantinya akan bisa langsung kita gunakan di Vision Pro. itulah keuntungan terbesarnya.

Apakah Apple Vision Pro dapat menyelamatkan Metaverse? Jawaban jujurnya tidak ada yang tau. Apple tidak pernah menghubungkan Vision Pro dengan Metaverse. Jadi memang menyelamatkan Metaverse itu tidak pernah jadi misi dari Vision Pro. Namun bukan berarti Vision Pro tidak akan berdampak pada Metaverse. Banyak pihak termasuk para pengembang Metaverse dan juga pengembang perangkat VR dan AR menyambut gembira kehadiran Apple Vision Pro. Perangkat itu akan membuka jalan bagi masyarakat untuk mengenal, masuk, dan akhirnya memanfaatkan Metaverse. Memang Apple memiliki sejarah kesuksesan yang panjang di pasar consumer elektronik. Serta memiliki reputasi dalam merancang produk berkualitas tinggi yang mudah digunakan dan intuitif. Selain itu Apple punya basis pelanggan yang sangat besar dan juga loyal. Serta ekosistem aplikasi dan layanan yang kuat yang dapat digunakan dengan Vision Pro. Itulah yang akan membukakan dan memicu lahirnya use case atau pemanfaatan baru dari perangkat VR maupun AR yang kemudian akan memantik pengembangan metaverse berikutnya.

Tapi sekali lagi, Apple memang tidak sedang ingin menyelamatkan metaverse. Ia sedang memperkenalkan kategori produk baru yang memungkinkan kita berinteraksi dengan komputer dengan cara yang lebih mudah dan intuitif. Jadi produk Vision Pro yang diluncurkan kemarin itu sebenarnya hanyalah sebuah perangkat yang lebih mudah dan intuitif. Sebuah showcase. Apple sedang menunjukkan pada kita sebuah prototipe keren dari visi komputer masa depan, versi Apple. Maka, jangan lihat Apple Vision Pro sebagai produk final. Apple Vision Pro adalah sebuah permulaan dari bagaimana kita akan berinteraksi dengan komputer di masa depan. Tim Cook, CEO Apple, sadar bahwa waktunya sebagai CEO tidak akan lama lagi. Ia ingin meningkatkan legacy, seperti Steve Jobs memberikan kita iPod, iPhone, dan juga iPad.

Ketika di bulan Oktober 2021, Mark Zuckerberg menyampaikan gagasannya tentang Metaverse. Pada saat itu, Metaverse itu cuma sekedar imajinasi liar yang dibungkus dengan animasi visual yang indah. Tidak konkret, tidak kuat juga use case-nya. Tapi berbeda dengan Meta, Apple tidak hanya membicarakannya, Apple menunjukkannya. Belum sempurna tentu saja, tapi konkret, use case-nya jelas. Sebentar lagi, sebagian orang yang punya Apple Vision Pro atau setidaknya punya akses untuk menggunakannya, akan memanfaatkan perangkat itu untuk melakukan hal-hal yang sebelumnya kita nggak bisa bayangkan. Dan itu akan memicu beragam gagasan-gagasan baru. Gagasan yang akan melahirkan produk, layanan, atau solusi baru.

 

 

Komentar