Minggu, 28 April 2024 | 00:29
COMMUNITY

Perintis Bukan Pewaris

Ni Kadek Karina Peraih 30 Penghargaan Selama 3 Tahun Terakhir

Mahasiswi Penerima Beasiswa Generasi Juara Universitas Pertamina.

Ni Kadek Karina Peraih 30 Penghargaan Selama 3 Tahun Terakhir
Ni Kadek (Dok Pribadi)

Oleh : Dinda Nur Syafitri

Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University Program Studi Komunikasi Digita dan Media

Pejuang Mimpi dengan Kesederhanaan

ASKARA - Ni Kadek Karina Dewi seorang pejuang mimpi yang berasal dari Kabupaten Gianyar, Bali. Hidup dengan kesederhanaan adalah kunci bagi Karina untuk terus berkembang. Semasa SMA Karina menempuh pendidikan menengah akhir di SMAN Bali Mandara, yaitu salah satu SMA berasrama khusus untuk merekrut siswa/i dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah.

Saat ini Karina sedang menempuh pendidikan di Jakarta, dengan jalur beasiswa, yaitu mendapatkan Beasiswa Generasi Juara dari Pertamina dan mendapatkan Beasiswa KIP-K dari Kemendikbud. Mengambil jurusan ekonomi di Universitas Pertamina dan mempelajari banyak hal terkait Ilmu Ekonomi khususnya Ekonomi Energi karena Universitas Pertamina mengajarkan ilmu terkait dengan energi dan sumber daya alam.

Sejak kecil Karina terbiasa dengan kehidupan yang sederhana, oleh karenanya visi misi dan nilai yang dianut tentang bagaimana Karina memiliki semangat juang dalam memperoleh mimpi dan tidak pantang menyerah ketika dihadapkan dengan masalah, selalu berusaha dan tentunya memiliki mimpi.

Kompetisi Menjadi Sebuah Hobi yang Tidak Boleh Terlewatkan

Karina tertarik dengan dunia lomba atau kompetisi seperti bussines plan dan research karya tulis ilmiah, dalam lomba tersebut Karina seringkali mendapatkan penghargaan. Perjalanan tersebut dimulai ketika Karina duduk di bangku SMA, Karina tergabung dalam organisasi scientic club yang bernama SYSC. Organisasi tersebut yang menjadi langkah awal Karina, tentang bagaimana Karina mempelajari cara menyusun proposal dan Bussines Plan. Jadi, dengan mengikuti organisasi tersebut Karina mulai tertarik untuk mengikuti lomba, sehingga akhirnya Karina dapat meraih prestasi, baik tingkat regional, nasional, maupun internasional.

Hal tersebut tetap Karina lanjutkan hingga di bangku kuliah, saat ini Karina masih gemar untuk mengikuti berbagai kompetisi, hingga Karina beranggapan kompetisi menjadi hobi untuknya, karena jika dalam satu kesempatan Karina tidak ikut untuk atau meramaikan kompetisi tersebut ada perasaan sedih dalam diri. Jadi, karena sudah tertanam dalam hati senang mengikuti kompetisi, Karina merasa enjoy untuk mengikuti berbagai kompetisi, walaupum terdengar aneh, Karina menikmati prosesnya, ketika sedang berjuang hingga mendapatkan hasil yang diharapkan. Tetapi tetap saja Karina harus mengetahui kapasitas diri, disesuaikan dengan kemauan dalam diri dan jadwal akademik yang ada.

Merealisasikan prinsipnya, Karina betul-betul membuktikannya, selama menjadi mahasiswa, Karina berhasil meraih lebih dari 30 penghargaan dengan berbagai kategori, baik dari tingkat daerah, nasional, hingga internasional. Adapun 5 penghargaan terbaik yang telah Karina raih:

1. Gold Medal Global Student Entrepreneurs Organizations Indonesia (GSEA ID)

2. Peraih Silver Medal dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah "International Invention and Innovative Competition (INIIC)" Tingkat Internasional

3. Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Internasional dalam Ajang Indonesian Economics Review (IER) 7.0

4. Peraih Special Award Honorable Mention dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah "Youth Creation" Tingkat Internasional

5. Juara 1 dalam Asean Business Plan Competition Engineering Scientfic of Sriwijaya (ABC ESFORIA) 2023

Karina memiliki tujuan untuk mempergunakan waku yang Karina miliki dengan seproduktif mungkin, seperti mengikuti perlombaan atau pelatihan yang dapat meningkatkan soft skill.

Sejauh ini tantangan-tantangan yang Karina miliki dapat dihadapi dengan baik, tentunya melalui doa dari keluarga dan bantuan dari teman-teman, sehingga Karina dapat melalui setiap tantangannya. Lalu, tantangan utama yang Karina hadapi adalah untuk dapat mengelola rasa malas dalam diri. Biasanya Karina mengatasi rasa malas tersebut dengan mengerjakan tugas atau projek di kampus agar lebih produktif karena jika dikerjakan di kost hanya rasa malas yang dominan ada.

Senyuman Ibu Menjadi Alasan Karina untuk Berjuang

Sumber inspirasi Karina berasal dari dua hal, yaitu sumber internal dan sumber eksternal. Sumber internal berasal dari seorang Ibu, yang menjadi alasan bagi Karina berjuang hingga saat ini. Penghargaan, prestasi, dan nilai yang memuaskan, semata-mata Karina upayakan hanya untuk melihat senyuman dari sang Ibu. Seperti saat Karina memberikan kabar bahagia melalui video call, “Ibu Karina menang juara satu” Karina melihat senyuman hangat penuh haru dari sang Ibu, membuat Karina bahagia.

Dari sumber eksternal, Karina memiliki tokoh inspirasi, menurutnya perjalanan beliau juga tak kalah mengagumkan dan berkesan, beliau adalah Bapak William Tanu Wijaya. Berdasarkan biografinya, beliau merupakan seorang anak rantau asal Sumatera yang merantau ke Jakarta, berasal dari keluarga yang kurang mampu, Karina banyak merasakan kesamaan dari beliau. Beliau sukses dengan membuat bisnisnya sendiri yang ia rintis sejak masa mahasiswa, beliau adalah voulenteer Tokopedia. Karina sangat terinspirasi dengan Bapak William Tanu Wijaya, dan saya suatu saat nanti ingin menjadi pengusaha yang sukses juga seperti beliau, semoga amsih ada kesempatan untuk belajar.

Karina memengaruhi orang lain, dengan menjadi bermanfaat di suatu lingkungan, dapat memberikan energy positif, dan merangkul teman-teman yang lainnya. Sebab Karina tidak ingin bersinar sendiri, kerjasama dan kolaborasi adalah cara Karina untuk teman-temannya dapat bersinar berama. Kontribusi atas pencapaian terbesar dalam tahun ini, Karina mendapatkan Juara 1 di Global student internasional world.

Suatu saat Karina bermimpi untuk bisa mengembangkan ide bisnis menjadi sebuah realita. Karina mengatasi tantangan dalam hidup, dengan bercerita baik bersama teman dan orang tua. Melalui bercerita, Karina dapat merasa lebih ringan, selain itu yang tidak kalah penting adalah dengan berikhtiar dan doa. Karina menjalani kehidupan pribadi dengan kehidupan karir, dapat diseimbangkan dengan berusaha untuk tidak over. Tetap berusaha, jaga mimpi itu agar menyala terus, jangan sampai padam.

 

 

Komentar