Sabtu, 27 April 2024 | 18:37
LIFESTYLE

Segudang Prestasi, Widi Mauliandini Menginspirasi Banyak Remaja

Segudang Prestasi, Widi Mauliandini Menginspirasi Banyak Remaja
Widi Mauliandini menginspirasi banyak remaja (Dok Widi)

Oleh: Meli Nur Afni

Mahasiswi Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University

ASKARA - Perempuan dengan penuh keberanian dan kepercayaan diri yang kuat, Widi Mauliandini, telah menjadi sumber inspirasi bagi orang-orang disekitarnya. Melalui perjalanan hidup yang penuh rintangan, Widi Mauliandini telah menunjukkan kesabaran dan kegigihan yang luar biasa dalam menghadapi segala tantangan. Dengan dedikasi dan semangatnya yang membara, Widi Mauliandini membuktikan bahwa mimpi besar dapat diwujudkan dengan kerja keras. Keyakinan yang kuat juga mengantarkannya pada kesuksesan seperti sekarang. 

Widi Mauliandini, seorang perempuan yang biasa disapa Widi, lahir di Kuningan 16 Juli 1997. Widi merupakan anak sulung dari dua bersaudara. Dibesarkan dari keluarga yang penuh cinta dan peduli dengan pendidikan, membuat widi memiliki hobi membaca buku sejak kecil. Setelah beranjak dewasa Widi juga memiliki hobi lain yaitu memasak. Pada bulan Desember 2023, Widi melangsungkan pernikahan dengan pujaan hatinya, Rafi Aflah Nugraha. Saat ini Widi tinggal di Kota Bogor bersama suaminya setelah hampir 26 tahun tinggal di Kota Kuningan. 

Widi memulai pendidikannya di Taman Kanak-Kanak Al-Falaah, dekat rumahnya. Selanjutnya Widi menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 7 Kuningan sebelum melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah di SMP Negeri 2 Kuningan. Setelah lulus dari sekolah menengah, Widi melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 2 Kuningan dengan jurusan IPS. Jenjang pendidikan berlanjut ke perguruan tinggi di Universitas Kuningan. Di sana Widi mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dan berhasil meraih gelar sarjana pendidikan pada tahun 2020.

Petualangan hebat Widi dimulai saat masuk ke perguruan tinggi. Setelah lulus dari SMA, sebenarnya Widi ingin dan bercita-cita melanjutkan pendidikannya di luar kota karena melihat banyak teman-temannya yang pergi ke luar kota. Namun orangtua tidak mengizinkan karena dianggap terlalu jauh dan di Kuningan pun ada universitas. Widi tidak banyak membantah, ia bertekad jika tidak bisa kuliah di luar kota setidaknya nanti ia bisa bekerja atau mengikuti lomba di luar Kuningan. Saat masuk kuliah Widi perlahan bisa mewujudkan cita-citanya satu persatu.

Pada tahun 2016, pertama kali masuk kuliah, Widi tertarik untuk mengikuti Paguyuban Mojang Jajaka Kuningan. Padahal pada saat itu Widi adalah orang yang pemalu dan kurang percaya diri jika harus mengikuti ajang seperti itu. Namun ia berpikir jika tetap di Kuningan apalagi yang harus ia lakukan, karena dari lahir hingga umur 19 tahun Widi berada di Kuningan. Lalu ia memutuskan untuk mengikuti ajang Paguyuban Mojang Jajaka. 

Pada saat itu, pihak kampus, orangtua, keluarga dan teman-temannya mendukung Widi agar mengikuti ajang tersebut. Mojang Jajaka Kuningan adalah wadah bagi para remaja dan dewasa untuk menjadi duta budaya dan pariwisata yang mewakili Kota Kuningan dalam merepresentasikan pariwisata dan juga budaya yang ada di Kuningan. Hingga akhirnya Widi mengalahkan 8 kontestan lainnya dan keluar sebagai Wakil I atau juara 2 Mojang Kuningan 2017 yang dipasangkan dengan Dede Permana sebagai Jajaka Wakil 1.

Selanjutnya di tahun 2018, Widi terpilih menjadi wakil Mojang Kuningan untuk mengikuti ajang yang lebih bergengsi yaitu Mojang Jajaka Jawa Barat 2018. Ia terpilih setelah menggantikan Mojang Pinilih atau Mojang juara 1 yang tidak bisa ikut karena terhalang oleh tugas-tugas kuliah yang tidak bisa ditinggalkan. Saat itu ia kembali berpikir jika cita-citanya ingin mengikuti lomba di luar kota akhirnya bisa terwujud. Meskipun tidak menjadi Mojang Jawa Barat, Widi sudah sangat bersyukur, senang, dan bangga kepada dirinya karena sudah bisa berada di titik tersebut.

Bisa dibilang jika tahun 2018 adalah tahun yang paling membanggakan bagi seorang  Widi Mauliandini. Bagaimana tidak, pada tahun itu Widi berhasil menjadi juara 1 Duta GenRe jalur pendidikan tingkat Kabupaten Kuningan. Setelahnya, ia mengikuti ajang Duta GenRe Jawa Barat dan terpilih sebagai harapan 3. Tidak hanya itu, Widi terpilih sebagai Duta Pemuda Kabupaten Kuningan dan Jawa Barat. Lalu ia menjadi delegasi Jawa Barat dalam Jambore Pemuda Indonesia di Bangka Belitung yang diselenggarakan Kemenpora. Lanjut di tahun 2019 ia dinobatkan menjadi Top 10 Kompetisi Essay Kreatif Beasiswa Djarum Foundation. Selain itu pernah menjadi Master Ceremony (MC) di hari ulang tahun KNPI ke-46. 

Dari ajang tersebut Widi mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman baru, mulai dari mendapatkan teman-teman baru, yang tentunya bukan hanya dari Kuningan tetapi juga dari luar kota. Selain itu Widi juga berkesempatan untuk bisa mengikuti ajang lainnya dan menjadi MC/Host di berbagai acara yang diadakan, baik itu oleh Pemda Kuningan maupun instansi dan organisasi lainnya. Menurut Widi ajang Mojang Jajaka, ini adalah pembuka jalan bagi dirinya untuk berkarir hingga sekarang. Melihat kesuksesan yang diraih Oleh Widi Mauliandini, banyak remaja yang terinspirasi untuk mengikuti jejaknya, khususnya adik-adik tingkat semasa kuliah. 

Setelah semua pengalaman yang ia rasakan dan jalani, ada beberapa momen yang paling berkesan terlebih saat dirinya menjabat sebagai Mojang Kuningan. Salah satunya adalah menjadi wakil untuk Mojang Jawa Barat 2018 dan menjadi MC di acara Anniversary Komunitas Vespa Antique Club (VAC) Indonesia yang diselenggarakan di Kuningan. Tidak pernah terbayang dan terpikirkan oleh Widi, bisa menjadi salah satu bagian yang merayakan ulang tahun dari komunitas motor terbesar di Indonesia. Di acara tersebut ia menemui banyak orang-orang yang rela menaiki vespanya dari luar Pulau Jawa untuk bisa menghadiri acara tersebut dan berbagi cerita satu sama lain.

Sebelum menjadi sukses seperti sekarang, banyak lika-liku yang dihadapi oleh Widi. Salah satunya adalah rasa kurang percaya diri, terlebih saat akan mengikuti ajang Paguyuban Mojang Jajaka. Dirinya yang tidak tahu bagaimana dunia modeling, gaya fashion seperti apa yang harus ia kuasai, bagaimana caranya berbicara yang baik di depan umum, dan lainnya yang masih tidak ia  ketahui. Namun, dukungan dan dorongan dari teman-teman dan kampus memberikan energi positif bagi Widi. 

“Kadang kita bingung, orang lain bisa percaya ke diri kita, daripada diri kitanya sendiri” ujar Widi.

Menurut Widi rasa percaya diri akan muncul ketika berada di lingkungan yang tepat dan bertemu orang-orang yang suportif. Setelah munculnya rasa percaya diri, maka skill public speaking pun akan ikut muncul dengan sendirinya.

Dari lika-liku yang sudah dilalui saat ajang Paguyuban Mojang Jajaka, banyak pembelajaran yang Widi ambil. Widi belajar bagaimana cara bersikap ketika bertemu dengan orang-orang penting atau pejabat, karena banyak tugas dan kegiatan Mojang Jajaka yang berkaitan dengan publik. Selain itu, Widi mendapatkan banyak relasi khususnya dengan para senior-seniornya sehingga menghubungkan banyak pekerjaan kepada Widi. 

Pelajaran lain yang Widi dapatkan adalah tentang membranding diri. Dengan bertemu banyak orang, Widi bisa membangun citra positif untuk dirinya dan membuka peluang untuk dirinya berkolaborasi dengan yang lain. Hal terpenting saat akan membranding diri versi Widi adalah fokus, konsisten kepada kemampuan yang dimiliki, dan selalu meng upgrade kemampuan yang bisa menunjang personal branding.

Widi berpesan, “Do what you wanna do and say what you wanna say.” Lakukan yang ingin dilakukan dan katakan apa yang ingin dikatakan. Menurut Widi orang bebas bersuara, berbicara, berpendapat, dan bebas melakukan apapun yang ingin dilakukan. Widi yakin bahwa jika berpegang pada motto itu, semua hal yang diinginkan, dicita-citakan, dan diimpi-impikan akan terwujud satu persatu.

Komentar