Sabtu, 27 April 2024 | 12:42
TRAVELLING

Menyusuri Wisata Depok, Taman Herbal Insani

Menyusuri Wisata Depok, Taman Herbal Insani
Taman Herbal Insani Depok (Dok Analiya)

Oleh: Analiya Putri Rachman

Mahasiswa Program Studi Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University

ASKARA - Pagi hari yang cerah dengan kicauan burung yang merdu menandakan saya untuk segera beranjak dari kasur dan bersiap-siap pergi kuliah. Hari Jumat tangggal 17 November 2023 merupakan hari yang saya nantikan karena selepas pulang kuliah akan berlibur untuk menyenangkan hati dan menenangkan pikiran akibat penatnya tugas yang tak kunjung usai. Saya pun berkemas, menyiapkan segala keperluan untuk berwisata nanti. Bersama dengan teman kuliah saya, akan menelusuri Wisata Taman Herbal Insani yang ada di Kota Depok. Saya dan teman-teman menggunakan warna baju yang senada, yaitu warna biru agar terlihat kompak.

Perjalanan menuju lokasi bisa dibilang cukup panjang. Dari kampus saya menggunakan transportasi angkutan umum untuk sampai ke Stasiun Bogor. Saya dan teman-teman menggunakan transportasi kereta menuju lokasi. Stasiun Bogor merupakan titik awal dari keberangkatan saya. Perjalanan menghabiskan waktu 20 menit untuk sampai di stasiun Citayam. Jarak dari stasiun Citayam menuju Wisata Taman Herbal Insani menempuh 25 kilo meter. Sebelum ke lokasi Wisata Taman Herbal Insani, saya mengunjungi rumah teman untuk meminjam kendaraan roda dua.

Sesampainya di rumah teman, selama 20 menit saya istirahat sejenak. Lalu, berangkat lah menuju Wisata Taman Herbal Insani. Perjalanan yang seru dan menyenangkan karena melihat suasana lingkungan di sana masih seperti pedesaan. Terdapat hamparan sawah dan kicauan burung yang merdu menambahkan kesan yang asri dan sejuk. Sekitar 15 menit, akhirnya sampai di lokasi Wisata Taman Herbal Insani.

Saat pertama kali menginjak kaki disana, merasa kagum dengan suasana yang ramai dan tempat yang sangat luas. Banyak sekali wahana yang ada di wisata tersebut. Penempatan tiap wahana disusun secara baik dan rapi sehingga mata terasa enak untuk memandangnya. Berjalan menyusuri tempat, saya menemukan kerumunan pengunjung di satu titik. Sesuai dengan namanya, Taman Herbal Insani menyediakan tanaman herbal untuk dijual dan bisa juga sebagai bahan edukasi kepada para pengunjung. Hal tersebut yang menjadi daya tarik pengunjung Taman Herbal Insani, khususnya ibu-ibu.

Sudah dua jam berlalu tanpa terasa menelusuri tempat ini. Rasa lapar dan dahaga mulai menerpa. Bergegas lah menuju stand makanan yang berada di dekat pintu masuk. Banyak sekali jenis makanan yang beragam. Mulai dari makanan ringan hingga makanan berat. Tak lupa, jenis minuman yang beragam pula. Selain itu, terdapat juga stand khusus menjual oleh-oleh.

Perut sudah terisi, tenaga pun makin bertambah saatnya untuk menelusuri kembali Taman Herbal Insani. Rugi rasanya jika tidak mencoba wahana yang ada. Saya mencoba bermain panahan, perahu motor, rumah kelici dan terapi ikan. Setiap wahana yang disediakan memiliki sensasi yang berbeda. Sangat menyenangkan. Setelah lama bermain wahana, saya melihat tempat yang luas dikelilingi pepohonan. Hembusan angin dan teduhnya pohon membuat suasana semakin menarik diri saya untuk bersantai di sana. Dengan di alasi karpet rumput, saya duduk sambil melonjorkan kaki dan menyenderkan badan sambil makan camilan membuat saya semakin betah berlama-lama disini. Seketika melihat semakin sepinya pengunjung menandakan waktu sore pun tiba.

Kurang rasanya bila momen wisata ini tidak di dokumentasikan. Sebelum beranjak dari sana, saya dan teman-teman berfoto dan sesekali membuat vidio untuk dibagikan di media sosial. Spot foto di tempat wisata Taman Herbal Insani ini tidak perlu di ragukan lagi. Tiap sudut punya spot foto dengan desain yang berbeda-beda sehingga tidak adanya kata jenuh saat memotret atau selfie.

Dengan konsep natural alami dan berwarna menjadikan tempat wisata yang cocok untuk keluarga. Seperti hal nya Putri (48 tahun) seorang ibu rumah tangga. Berwisata mengajak sanak keluarga nya untuk sekedar healing. Putri membenarkan bahwa wisata ini memang sangat cocok untuk keluarga dan anak-anak. Terlebih, wahana yang beragam membuat anaknya merasa senang berlama-lama disini.

Tak terasa, waktu menunjukkan pukul 5 sore. Setelah puas menikmati suasana dan keindahan Taman Herbal Insani, saya memutuskan untuk pulang. Perginya kami bersamaan dengan jam tutup wisata. Selangkah menuju parkiran, hujan deras pun membasahi kawasan wisata ini. Saya dan teman-teman bergegas pulang menuju rumah teman. Perjalanan pulang tak kalah seru. Saya dan teman-teman menerobos hujan dengan mengandalkan satu jas hujan untuk bertiga.

Hujan yang deras, membuat perjalanan semakin mencekam. Perlu hati-hati karena situasi jalanan yang licin. Ditambah keseruan saya dan teman-teman berbincang mengobrolkan suatu hal yang humor. Canda dan tawa pun tak kunjung habis. Tak terasa tiba-tiba sudah sampai. Hujan semakin deras di selingi petir yang menyeramkan mengharuskan saya meneduh di rumah teman. Hujan pun tak kunjung berhenti dan waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore. Akhirnya saya pulang menggunakan mobil online menuju stasiun Citayam. Selama 30 menit, baru menemukan pengemudi. Sambil menunggu, disuguhkan lah camilan oleh mama teman saya sambil berbincang bersama.

Tak lama, terdengar bunyi klakson mobil menandakan pengemudi sudah sampai. Beruntungnya saya mendapatkan pengemudi yang ramah. Banyak sekali cerita yang keluar dari mulut bapak tua itu. Mulai dari pengalaman horror hingga perbuatan penumpang yang tidak baik. Perjalanan ini menjadi cukup menarik. Sesekali, pengemudi mengeluarkan humornya yang membuat perut saya tergelitik.  Macet nya perjalanan menghabiskan waktu sekitar satu jam di dalam mobil. Sesampainya di stasiun Citayam, bergegas menuju peron dan menunggu kereta ke arah manggarai. Kereta pun datang dan saya pun turun di stasiun Depok Baru. Perjalanan dari stasiun Depok Baru menuju rumah, saya menggunakan ojek online di karenakan waktu sudah larut malam. Itu lah perjalanan wisata saya yang sangat menyenangkan. Selain itu, kehadiran teman-teman juga melengkapi keseruan perjalanan wisata saya.

 

 

Komentar