Senin, 29 April 2024 | 02:57
OPINI

Efektifkah Live Shopping dalam Kacamata Komunikasi Bisnis?

Efektifkah Live Shopping dalam Kacamata Komunikasi Bisnis?
Sourech : Getty Images/Witthaya Prasongsin

Oleh : Dinda Nur Syafitri

Mahasiswi Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB University

ASKARA - Definisi Komunikasi Bisnis menurut Rosenblatt (1982:7) yaitu Komunikasi Bisnis adalah pertukaran  ide-ide opini, informasi, instruksi dan sejenisnya, yang dikemukakan baik secara personal maupun  non-personal melalui simbol atau tanda, untuk mencapai tujuan- tujuan perusahaan. Selain itu,  komunikasi bisnis merupakan suatu proses yang melibatkan pertukaran informasi antara  individu atau kelompok dalam konteks dunia bisnis. Tujuannya adalah untuk menyampaikan  pesan secara efektif guna mencapai tujuan bisnis tertentu. Dalam komunikasi bisnis, penting  untuk menggunakan berbagai saluran seperti lisan, tertulis, atau visual agar pesan dapat  dipahami dengan baik oleh penerima. Selain itu, aspek non-verbal seperti bahasa tubuh dan  ekspresi wajah juga memainkan peran kunci dalam memperkuat atau menguatkan pesan yang  disampaikan.

Live shopping adalah model bisnis e-commerce dimana penjual atau merek menyelenggarakan  sesi siaran langsung secara online untuk berinteraksi secara real-time dengan calon pembeli.  Dalam hal ini, pembeli dapat menyaksikan produk secara langsung melalui video streaming,  berkomunikasi dengan penjual, dan bahkan melakukan pembelian seketika. Ini menciptakan  pengalaman belanja yang lebih interaktif dan menyerupai pengalaman berbelanja di toko fisik.

Sesi live shopping seringkali melibatkan demonstrasi produk, sesi tanya jawab, dan penawaran  khusus yang hanya berlaku selama siaran langsung. Platform social media dan aplikasi e-commerce sering digunakan sebagai tempat untuk live shopping, memanfaatkan fitur komentar  langsung dan interaksi pengguna untuk membangun keterlibatan yang lebih tinggi. Tren live  shopping terus berkembang sebagai cara inovatif untuk menjembatani kesenjangan antara  pengalaman belanja online dan offline.

Maraknya Live Shopping

Maraknya live shopping dapat dijelaskan oleh keberhasilannya dalam menyediakan  pengalaman belanja yang lebih interaktif dan langsung melalui platform online. Konsep ini  memungkinkan penjual untuk berkomunikasi secara real-time dengan calon pembeli,  memberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan, memberikan demonstrasi produk, dan  memberikan penawaran eksklusif. 

Kemampuan untuk melihat produk secara langsung dan mendapatkan tanggapan instan dari  penjual dapat meningkatkan kepercayaan pembeli dan membantu mengatasi beberapa  kekurangan pengalaman belanja online tradisional. Sesi live shopping seringkali  dikombinasikan dengan fitur komentar langsung, memungkinkan interaksi antara penjual dan  pembeli, sehingga menciptakan hubungan yang lebih kuat antara merek dan konsumen.

Selain itu, popularitas media sosial dan kemajuan teknologi streaming juga turut mendukung  pertumbuhan live shopping. Integrasi yang mudah dengan platform e-commerce membuatnya  menjadi metode yang efektif untuk mempromosikan dan menjual produk secara langsung  kepada audiens online. Semua faktor ini bersama-sama berkontribusi pada maraknya fenomena  live shopping dalam dunia perdagangan online.

Menilai Efektivitas Live Shopping melalui Kacamata Komunikasi Bisnis

Dalam konteks komunikasi bisnis, live shopping membawa beberapa keuntungan signifikan.  Pertama-tama, platform live shopping memberikan cara langsung untuk berkomunikasi dengan  calon pembeli. Ini memungkinkan penjual untuk menjelaskan detail produk, menjawab  pertanyaan, dan memberikan informasi secara real-time. Dengan demikian, efektivitas  komunikasi dalam memahami kebutuhan pelanggan dapat ditingkatkan

Selanjutnya, live shopping memungkinkan penjual untuk menciptakan interaksi yang lebih  personal dengan pelanggan. Komunikasi yang lebih dekat ini dapat membantu membangun  kepercayaan, mengatasi keraguan pelanggan, dan meningkatkan loyalitas merek. Penjualan  tidak hanya tentang produk, tetapi juga tentang membangun hubungan yang positif dengan  pelanggan. Tidak hanya interaktif, dengan live shopping juga menguntungkan pedagang dengan menawarkan potensi konversi penjualan yang lebih tinggi dengan menawarkan demo produk dapat memberikan informasi yang lebih detail dan persuasif kepada calon pelanggan.

Dari segi pemasaran, live shopping dapat menjadi strategi yang efektif dalam menyampaikan  pesan merek secara langsung dan memanfaatkan daya tarik visual. Ini memungkinkan merek  untuk menyoroti fitur dan manfaat produk secara langsung kepada audiens, menciptakan  pengalaman belanja yang lebih memikat dan memotivasi pembelian impulsif.

Adapun kerugian dari live shopping dapat mempunyai beberapa dampak tergantung pada situasinya:
● Pertama, dari sudut pandang konsumen, bisnis yang tidak melakukan live shopping mungkin akan kehilangan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan audiensnya. Live shopping memungkinkan konsumen  bertanya langsung tentang produk, menjelajahinya lebih detail, dan mendapatkan jawaban dari penjual secara real time, sehingga meningkatkan kepercayaan dan mempengaruhi keputusan pembelian.

● Kedua, dari sudut pandang pemasaran, live shopping telah terbukti menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kesadaran merek dan menghasilkan penjualan. Jika bisnis tidak menerapkan belanja langsung, mereka mungkin kehilangan  saluran pemasaran  potensial untuk memperluas jangkauan dan menarik lebih banyak pelanggan. Namun, tergantung pada target pasar dan strategi bisnis perusahaan, meninggalkan belanja langsung mungkin merupakan keputusan strategis. Ada banyak cara lain untuk mempromosikan dan menjual produk, termasuk kampanye media sosial, iklan online, dan strategi pemasaran konten. Belanja langsung adalah alat yang berguna, namun tidak  diperlukan untuk kesuksesan bisnis.

Singkatnya, kelemahan live shopping dapat berdampak pada interaksi  konsumen, efektivitas pemasaran, dan penjualan. Namun hal ini juga bergantung pada strategi bisnis perusahaan dan preferensi  cara  memasarkan dan menjual produknya, “live shopping” negatif menunjukkan bahwa bisnis atau individu tidak menerapkan atau berpartisipasi dalam praktik e-commerce yang sedang tren ini. Belanja langsung menjadi  semakin populer karena memberikan konsumen pengalaman berbelanja yang interaktif dan langsung  melalui siaran langsung online. Kegagalan menerapkan belanja langsung dapat menyebabkan bisnis tidak dapat berinteraksi langsung dengan audiensnya. Di saat interaksi langsung dengan konsumen menjadi semakin penting, tidak bisa berbelanja langsung dapat mengurangi peluang untuk membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dan meningkatkan kepercayaan merek.

Selain itu, live shopping juga merupakan alat pemasaran yang efektif. Dengan melakukan siaran langsung, perusahaan dapat  langsung mempromosikan produknya, menjawab pertanyaan konsumen, dan memberikan demonstrasi langsung  penggunaan produk. Hal ini  membantu meningkatkan kesadaran merek dan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Namun, ada  strategi pemasaran lain yang dapat digunakan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Misalnya, kampanye media sosial, iklan online, dan kolaborasi dengan influencer bisa menjadi cara alternatif untuk menjangkau khalayak yang lebih luas.

Secara keseluruhan, belanja langsung yang negatif dapat berdampak pada keterlibatan konsumen, efektivitas pemasaran, dan penjualan. Namun, penting bagi perusahaan untuk mengevaluasi keseluruhan strategi mereka  dan memilih pendekatan yang paling sesuai dengan tujuan bisnis mereka.

Namun, untuk mencapai efektivitas maksimal, perusahaan perlu memastikan bahwa live  shopping mereka diarahkan pada audiens yang relevan, memiliki konten yang menarik, dan  menawarkan pengalaman belanja yang menyenangkan. Keseluruhan, live shopping dapat  dinilai positif dari perspektif komunikasi bisnis karena memberikan cara interaktif dan  langsung untuk berhubungan dengan pelanggan, meningkatkan pemahaman produk, dan  memperkuat ikatan merek.

Komentar