Selasa, 30 April 2024 | 08:29
TRAVELLING

Perjalanan Menuju Keindahan Alam Si Cantik Pantai Pasir Putih Pandeglang

Perjalanan Menuju Keindahan Alam Si Cantik Pantai Pasir Putih Pandeglang
Keindahan alam pantai pasir putih Pandeglang (Dok Novi)

Oleh: Novi Karyanti

Mahasiswi Sekolah Vokasi IPB University

 

ASKARA - Di ujung pekan yang hangat, ketika angin bertiup dengan lembut dan sinar mentari memeluk bumi dengan lembutnya, banyak dari kita merindukan perjalanan. Perjalanan yang membawa kita melintasi jalan raya yang berkelok, menuju destinasi yang diimpikan. Bagi sebagian orang, sebuah pantai adalah destinasi impian yang tak tergantikan. Di sinilah kisah dimulai, dari kegembiraan di Tangerang hingga kedamaian di Pantai Pasir Putih Pandeglang.

Kala itu pada hari Rabu, 10 januari pukul enam pagi, aku mulai berkemas, menyiapkan segala keperluan selama perjalanan dari Tangerang menuju wisata Pantai Pasir Putih yang berada di Kabupaten Pandeglang, Banten. Perjalanan menuju tempat wisata tentu tidak aku tempuh sendirian, Azka adalah teman smpku yang kali ini menjadi partner yang membersamai diriku. Bermodalkan kendaraan sepeda motor, aku pergi menjemput Azka lalu pergi menuju tempat wisata. 

Perjalanan kami dimulai dengan langkah hati-hati, memperhatikan setiap tikungan dan belokan di jalanan perkotaan yang ramai. Namun, semakin jauh kami melaju, semakin terasa beban pikiran itu hilang. Hanya ada kami, jalanan yang tak berujung, dan angin yang menyapu wajah kami dengan lembut namun penuh energi. Perjalanan yang cukup panjang itu juga tidak membuat kami bosan. Kami sudah lama tidak jumpa karena jarak kami yang berjauhan. Maka dari itu, selama perjalanan aku dan Azka saling berbagi cerita tentang kisah kehidupan di perkuliahan kita. Seperti biasa, Azka adalah anak yang periang dan ceria. Ia menceritakan segala cerita perkuliahannya dengan penuh semangat. Ia sangat menikmati masa perkuliahannya sama sepertiku. 

Selama perjalanan, kami tak lupa untuk berhenti sesekali untuk istirahat dan menikmati pemandangan sekitar. Kami memilih warung kecil di pinggir jalan sebagai tempat singgah, menyeruput segelas teh dengan roti. Setelah kami rasa cukup, kami berdua melanjutkan perjalanan tentu tetap dengan hati riang. Setelah beberapa jam perjalanan, Aku dan Azka mencapai daerah pegunungan yang menakjubkan. Kami melintasi jalan berkelok-kelok yang membelah bukit-bukit hijau yang menjulang tinggi. Udara segar pegunungan membuat perjalanan kami semakin menyenangkan. Kami berhenti sejenak kembali untuk mengabadikan momen tersebut dengan foto-foto yang indah di pinggir jalan.

Setelah melewati rute pegunungan yang menantang, Aku dan Azka akhirnya turun ke dataran rendah yang luas. kami melaju melalui jalan yang lurus dan panjang, dengan hamparan hijau di sepanjang sisi jalan. Sinar matahari yang hangat menyinari perjalanan kita, menciptakan bayangan yang indah di sepanjang jalan.

Tak lama kemudian, Aku dan Azka tiba di sebuah desa yang terletak di pinggir pantai. Kami merasa senang karena sudah dekat dengan tujuan akhir kami. Desa kecil itu ramai dengan aktivitas nelayan yang bersiap untuk melaut. Bau asin dari laut dan suara ombak yang berdeburan membuat kita semakin bersemangat untuk segera tiba di pantai.

Saat matahari mencapai puncaknya di langit, kami tiba di Pantai Pasir Putih Pandeglang. Sorotan matahari yang memantul di atas air biru laut membuat pantai itu tampak seperti surga yang tersembunyi. Kami turun dari kendaraan dengan hati yang penuh kegembiraan, siap untuk menjelajahi keindahan alam yang menakjubkan ini. Aku dan Azka segera melepas helm dan sepatu, berlari ke arah pantai dengan antusiasme yang tak terbendung.

Ketika memasuki area pantai, Aku dan Azka segera mencari saung ke tepi pantai untuk menyimpan barang bawaan kami berdua. Udara segar yang kencang dan ombak yang berdeburan semakin membuat aku dan Azka berlari menuju ombak yang menghampiri. Kami merasakan sensasi air laut yang menyegarkan mengalir di antara jari-jari kaki kami.  Kami bermain-main di tepi pantai, tertawa dan berteriak bahagia menikmati momen tersebut.

Setelah puas bermain di pantai, Aku dan Azka memutuskan untuk istirahat sejenak di tepi pantai. Kami berdua duduk di atas pasir putih yang lembut sambil menikmati pemandangan air laut. Sambil menikmati keindahan alam yang menakjubkan itu, Aku dan Azka merenungkan betapa beruntungnya kita bisa merasakan keindahan alam ini. 

Setelah sekitar satu jam berlalu, Aku dan Azka pun merasa lapar karena kami hanya baru makan roti selama perjalanan dan belum memakan nasi. Oleh karena itu, kami berdua memutuskan untuk makan bersama dengan bekal yang telah kami bawa dari rumah. Azka membawa bekal nasi dengan mie goreng andalannya ditemani dengan susu. Begitu pula dengan aku. Kami menikmati makan itu dengan lahap. 

Seusai makan, Aku dan Azka pun bergegas berdiri ingin menghabiskan momen dengan mengabadikannya dalam kamera handphone kami. Kami berdua yang tidak membawa tripod merasa sedikit kesulitan untuk menggambil gambar dari kamera belakang. Lalu kami berdua memutuskan untuk mencari seseorang disekitar pantai yang sekiranya bisa kami mintakan bantuannya memfotokan kami berdua. Lalu tidak lama kemudian, di jarak yang tidak terlalu jauh terlihat seorang bapak-bapak pengelola pantai yang sedang bersih-bersih. Aku pun menghampiri bapak tersebut dengan senangnya. Ketika aku bertanya padanya untuk meminta bantuan memfotokan kami berdua, bapak tersebut langsung dengan senangnya mengiyakan. Lalu kami berdua pun berpose riang sampai beberapa kali tangkapan gambar. Hasil gambar yang diambil bapak tersebut pun bagus sesuai yang diharapkan. 

Selain ucapan terima kasih kepada bapak yang telah memfotokan kami berdua, aku juga sempat berbincang dengan bapak tersebut. Aku bertanya tentang keseharian bapak tersebut sebagai penjaga pantai ini. Bapak tersebut pun menjawab pertanyaan ku dengan ramah, ia menjelaskan bahwa dirinya sudah satu tahunan menjaga sebagai petugas kebersihan pantai ini. Dan ternyata, walaupun bapak ini menjadi penjaga kebersihan, bapak tersebut tidak tinggal di sekitar Pantai. Bapak tersebut harus berjalan menaiki sepeda motornya dengan jarak yang cukup lumayan dari rumah menuju pantai ini. Sungguh sangat luar biasa aku bisa mengenal bapak penjaga kebersihan tersebut. 

Terakhir, perjalanan kita dari Tangerang menuju Pantai Pasir Putih Pandeglang telah memberikan kita pengalaman yang tak terlupakan. Kita berdua belajar untuk menghargai keindahan alam dan menemukan kebahagiaan dalam petualangan sederhana. Dengan hati yang penuh semangat dan kenangan yang tak terlupakan, Aku dan Azka meninggalkan pantai tersebut dengan harapan untuk kembali suatu hari nanti.

Komentar