Senin, 29 April 2024 | 08:41
OPINI

Dampak FOMO (Fear of Missing Out) dalam Komunikasi Interpersona

Dampak FOMO (Fear of Missing Out) dalam Komunikasi Interpersona
FOMO (Dok Freepik)
Oleh: Meitaviani Nur Alfianillah H Mahasiswa Program Studi Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB University
 
ASKARA - Era digital saat ini telah membawa perubahan besar dalam cara masyarakat berkomunikasi. Salah satu dampaknya adalah munculnya fenomena yang sering disingkat “Fear of Missing Out” atau FOMO. Menurut Przybylski, Murayama, DeHaan dan Gadwell (2013) FOMO (Fear of Missing Out) yaitu rasa takut atau kekhawatiran yang muncul karena merasa tertinggal atau kehilangan pengalam yang dirasakan penting dan menyenangkan yang dialami oleh orang lain. Fenomena ini semakin terasa seiring dengan meningkatnya keragaman konektivitas digital dan platform sosial. Hal tersebut dapat menimbulkan tekanan psikologis yang mempengaruhi pandangan individu terhadap diri sendiri dan interaksi sosial. 
 
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi atau proses pertukaran informasi, ide, perasaan, dan lainnya antara dua orang atau lebih. Menurut R. Wayne Pace, komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah proses komunikasi antara dua orang atau lebih secara tatap muka. Ini memungkinkan komunikator menyampaikan pesan secara langsung dan komunikan menanggapinya pada saat yang bersamaan. Dinamika ini menciptakan ruang komunikasi yang lebih erat, menambah dimensi emosional yang lebih dalam dalam pertukaran informasi, dan memperkaya hubungan antarpribadi dengan nuansa keintiman dan pemahaman yang lebih dalam. 
 
Dalam konteks komunikasi interpersonal, FOMO mempunyai dampak yang signifikan terhadap orang-orang dalam hal berikut: 
 
1. Tekanan Sosial dan Perbandingan dengan Diri Sendiri 
Efek FOMO pada komunikasi interpersonal adalah anda merasakan tekanan sosial dan terus-menerus membandingkan diri anda dengan orang lain. Orang yang mengalami FOMO cenderung merasa tertekan untuk terus berpartisipasi dalam setiap percakapan dan aktivitas agar tidak melewatkan hal-hal yang dianggap penting. Hal ini dapat menimbulkan perasaan cemas dan mempengaruhi kualitas komunikasi seseorang. 
 
2. Kecanduan Media Sosial 
Penggunaan media sosial secara berlebihan dapat mempengaruhi konsentrasi, produktivitas, dan ketergantungan emosional pada platform digital serta dapat menyebabkan kecemasan dan perasaan kehilangan ketika tidak dapat diakses. Meski diakui mempunyai dampak negatif, media sosial juga dipandang sebagai sumber informasi, hiburan, dan interaksi sosial yang penting. 
 
3. Kesulitan Menetapkan Prioritas 
Orang mungkin kesulitan menyaring informasi yang benar-benar penting dalam hubungan sosialnya. Hal ini dapat menimbulkan ketimpangan distribusi waktu dan tenaga dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat.
 
4. Kesulitan Menerima Kekurangan 
Seseorang yang mengalami FOMO sulit menerima kenyataan bahwa tidak mungkin berpartisipasi dalam semua aktivitas atau memiliki pengalaman yang sama dengan orang lain. Hal ini dapat menimbulkan ketidakpuasan dan kekecewaan pada diri sendiri. 
 
Dampak FOMO pada komunikasi interpersonal antara lain tekanan sosial, gangguan, kecanduan media sosial, kesulitan menetapkan prioritas, dan kesulitan menerima kekurangan. Penting untuk mengetahui cara mengatasi perasaan FOMO yang berujung pada hasil negatif. 
 
Berikut cara mengurangi perasaan FOMO: 
 
1. Fokus pada kelebihan Diri Sendiri 
Selalu fokus pada kelebihanmu dibandingkan kelemahanmu. Temukan sesuatu yang membuat anda bahagia untuk menghindari perasaan FOMO. Tidak perlu membandingkan diri sendiri dengan orang lain karena setiap orang mempunyai kehidupan yang berbeda-beda. 
 
2. Kurangi Penggunaan Media Sosial 
Seseorang mungkin merasa lebih baik dengan membatasi akses ke media sosial atau menonaktifkan media sosial untuk sementara. Seseorang dapat merencanakan kapan menggunakan media sosial hanya jika diperlukan. 
 
3. Mengevaluasi diri sendiri 
Cara ini memungkinkan seseorang mengevaluasi segala sesuatu yang dimilikinya tanpa membandingkan dirinya dengan orang lain. Bersyukur pada diri sendiri bisa dicapai dengan menyadari bahwa ada banyak hal yang bisa disyukuri dalam hidup Anda. 
 
Mengenali tanda-tanda FOMO merupakan langkah penting dalam membangun komunikasi interpersonal yang kuat dan bermakna. Sangat penting untuk tidak hanya mengenali ketakutan-ketakutan tersebut, tetapi juga mengambil langkah-langkah nyata untuk mengatasinya, sehingga hubungan antarpribadi dapat berkembang dalam suasana yang lebih positif dan konstruktif. Keyakinan dan keseimbangan saat menggunakan media sosial adalah kunci untuk melawan dampak negatif FOMO dan memungkinkan individu menjalani interaksi sehari-hari dengan lebih percaya diri dan bahagia. 
 

Komentar