Senin, 29 April 2024 | 17:19
TRAVELLING

Perjalanan Tak Terlupakan Menuju Curug Muara Jaya

Perjalanan Tak Terlupakan Menuju Curug Muara Jaya
Penulis di sekitar Curug Muara Jaya (Dok Ammar)
Oleh: Ammar Nabhan Ayala
Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University
 
ASKARA - Momen musim libur tahun baru kurang lengkap rasanya jika tidak mengunjungi objek wisata yang kaya akan keindahan alamnya. Kala itu kami berencana untuk mengunjungi sebuah destinasi wisata yang terletak di sebuah kota yang tidak jauh dengan kota tempat tinggal kami yakni Kota Majalengka. Sebagai warga Cirebon, Majalengka menjadi salah satu kota yang seringkali dikunjungi oleh warga Cirebon untuk menghabiskan momen libur akhir pekan bahkan momen libur panjang. 
Keindahan alam dan banyaknya destinasi wisata yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan yang tak hanya berasal dari daerah Cirebon saja, menjadikan Majalengka ini menjadi pilihan kota terbaik bagi para wisatawan untuk mengunjungi destinasi wisata untuk menikmati keindahan alamnya.
 
Sejak pengumuman libur akhir tahun tiba, kami langsung merencanakan untuk mengunjungi sebuah destinasi alam yang tidak jauh dari daerah asal kami. Destinasi wisata alam Curug Muara Jaya yang berada di salah satu desa Argamukti Kabupaten Majalengka menjadi destinasi wisata tujuan yang ingin dikunjungi. Karena pada dasarnya menghabiskan momen liburan  dengan memilih objek wisata alam untuk menikmati dan menyaksikan alam yang ada di muka bumi ini, akan memberikan dampak positif untuk meningkatkan konsentrasi dan mengurangi stres. 
 
Dalam merencanakan perjalanan menuju sebuah destinasi wisata, tentu kami wajib mempersiapkan terlebih dahulu hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum keberangkatan. Persiapan yang sudah dirancang satu minggu sebelum keberangkatan menjadikan kami lebih siap untuk mengunjungi objek wisata Curug Muara Jaya. Pada saat hari keberangkatan tiba, kami berkumpul bersama di titik kumpul yang telah disepakati, agar tidak terpencar dengan rekan lainnya untuk menuju objek wisata tersebut. Kami menyepakati titik kumpul berada di Stadion Bima Kota Cirebon dan diwajibkan hadir pada pukul 07.00 WIB pagi hari. Saat berjalan menuju tempat untuk berkumpul, kami disambut dengan cuaca yang sangat cerah dan udara yang segar pagi itu sehingga membuat semakin semangat dan tidak sabar untuk segera berangkat menuju objek wisata tersebut. 
 
Sebelum berangkat menuju destinasi wisata yang akan dikunjungi, kami memastikan kembali barang bawaan serta mengadakan sesi doa bersama. Setelah semua kegiatan pembuka sudah dilaksanakan, kami memulai keberangkatan dengan hati yang sangat senang dan penuh kegembiraan. Jarak yang akan ditempuh untuk menuju Curug Muara Jaya jika dilihat melalui aplikasi navigasi yang tersedia, kurang lebih 50 kilometer. Walaupun jarak yang ditempuh terbilang cukup jauh, tetapi kami tetap puas dan senang, dengan pemandangan yang disuguhkan selama perjalanan seperti banyaknya pepohonan rindang, pegunungan, dan keindahan alam lainnya yang dapat menyejukan mata selama perjalanan berlangsung.
 
Jalan penuh liku kami lalui bersama, puluhan desa pun kita lewati sebagai akses menuju Curug Muara Jaya, tetapi saat melintasi jalan tersebut, kami benar-benar dibuat kagum dengan indahnya penataan terasering yang tersusun rapih sebagai bentuk kepedulian masyarakat sekitar guna menciptakan kebun yang produktif dan taman yang menawan. Setelah melalui rute perjalanan sesuai dengan alat navigasi, kami dibuat heran dengan jalan yang benar-benar sunyi tak berpenghuni, banyaknya pepohonan yang menjuntai serta akses jalan yang mengharuskan melewati perbatasan hutan, membuat kami merasa seperti tersasar kala itu, tetapi dengan penuh keyakinan bersama dengan rekan lainnya, kami tetap melanjutkan perjalanan tersebut. Alhasil setelah melewati jalan yang penuh tantangan, kami berhasil kembali melihat sebuah pedesaan yang jaraknya tidak jauh dari target tujuan. 
 
Sebelum sampai ditarget tujuan, cuaca berubah sekita menjadi mendung tetapi tidak hujan, saat itu kami mengira karena sedang berada di dataran tinggi, maka cuaca yang ada di daerah tersebut menjadi mendung dan berbeda dengan cuaca yang ada saat memulai perjalanan pagi itu. Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, akhirnya sampai dengan selamat di Curug Muara Jaya. Kala itu, kami langsung begegas untuk mempersiapkan diri untuk melakukan pembelian tiket terlebih dahulu. Sebagai informasi, untuk setiap pengunjung yang ingin masuk mengunjungi curug ini, akan dikenakan tarif Rp15.000 untuk satu orang pengunjung. Dengan memiliki tiket tersebut kita sudah bisa menggunakan semua fasilitas yang ada di sekitar Curug Muara Jaya. 
 
Pembelian tiket sudah kami lakukan, saatnya untuk  bergegas bejalan mengunjungi objek utama yang ingin dikunjungi. Serunya dalam perjalanan untuk menikmati wisata alam curug ini tidak hanya saat perjalanan menuju pintu masuk Curug Muara Jaya saja, jika kalian berkunjung ke Curug ini, kalian harus melewati banyaknya anak tangga sebelum bisa menikmati keindahan wisata alam ini. Faktanya terdapat lebih dari 350 pasang anak tangga yang harus kalian lewati, tentu hal ini menjadikan momen yang paling berkesan selama perjalan berlangsung.
 
Saat sedang berjalan melewati banyaknya anak tangga, kami memutuskan bersinggah sejenak untuk mengistirahatkan diri. Setelah semuanya sudah siap, perjalanan dilanjutkan kembali menuju destinasi wisata melalui rute perjalanan yang telah disediakan. Suara gemuruh air dan pemandangan yang menyejukan diri, membuat kami semakin tidak sabar untuk bisa menikmati keindahan alam tersebut. Tidak disangka setelah melewati perjalanan yang cukup menantang ardenalin, akhirnya sampai ditujuan akhir yakni Curug Muara Jaya. 
 
Rasa riang gembira terpencarkan, saat melihat keindahan alam curug secara langsung untuk pertama kalinya. Saya bersama rekan lainnya langsung mencari tempat berkumpul untuk menyimpan barang yang telah dibawa. Rasa bahagia dan senang masih terasa karena destinasi wisata alam yang dikunjungi ini tidak hanya menyuguhkan satu air terjun saja, melainkan terdapat dua tempat yang dapat kami kunjungi. Tetapi jika ingin melihat lebih dekat curug yang mungkin bisa dikatakan sebagai air terjun utama, dikenakan biaya tambahan yakni Rp2000 untuk satu orang pengunjung. Awalnya kami heran, mengapa ada biaya tambahan lagi untuk mengunjungi satu tempat yang menjadi ikon dari wisata alam ini, namun kami tidak mempermasalahkan hal itu, karena yakin uang yang diminta, merupakan salah satu bentuk uang kebersihan sebagai cara kami peduli dengan wisata alam ini.
 
Suasana serta kondisi kala itu tidak terlalu ramai dikunjungi  oleh wisatawan lain, sehingga membuat kami sangat nyaman dan leluasa untuk menikmati wisata alam yang ada, seperti mengabadikan momen bersama dan berendam dibawah air terjun. Tetapi saat mengunjungi curug utama yang tidak jauh dari tempat berkumpul. Tak disangka cuaca pun berubah seketika menjadi sangat mendung. Kami yang awalnya riang gembira menjadi berkecil kala itu, namun tetap melanjutkan untuk memanfaatkan waktu dengan bermain air disekitar curug bersama dengan rekan lainnya.  Tidak lama bermain air, tak disangka cuaca pun berubah seketika menjadi sangat mendung dan meneteskan air hujan yang cukup deras disertai dengan kencangnya angin. Kala itu, kami yang sedang asyik bermain bersama, langsung beranjak naik untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Kami sepakat untuk tidak melanjutkan kegiatan di lingkungan curug dan bergegas  naik ke pendopo atas untuk berteduh mengamankan barang yang bawaan. 
 
Setelah sampai di tempat persinggahan, akhirnya kami memilih salah satu warung untuk menjadi tempat berteduh. Menariknya, warung yang disinggahi ini menyajikan banyak sekali menu dan makanan yang dapat dibeli. Pelayanan yang ada di warung juga sangat ramah dan kami mulai berbincang membahas Curug Muara Jaya berdasarkan pengalaman dan pandangan dari sudut padang penjual tersebut. Tak terasa hari semakin sore dan kami putuskan untuk mengabadikan foto bersama sebelum kembali ke kota asal. Kami berpamitan dengan penjual warung dan mengucapkan terimakasih karena telah menerima dengan penuh kehangatan. 
 
Perjalanan pulang untuk kembali ke tempat kami menitipkan kendaraan, tentu harus melewati banyak anak tangga yang ada, rasanya kala itu sangat tidak berdaya dan sangat tidak kuat menaiki anak tangga tersebut. Mungkin ini merupakan efek samping dari serunya kami bermain air. Dengan kekuatan dan penuh semangat kebersamaan, akhirnya kami bisa sampai di tempat penyimpanan kendaraan dengan penuh kelelahan. 
 
Sebelum mempersiapkan diri untuk kembali pulang ke kota asal, kami tidak sengaja bertemu Musyaffak, salah satu wisatawan yang mengunjungi Curug Muara Jaya. Perbincangan yang kami bahas terkait dengan kesan dan pesan yang didapat saat mengunjungi Curug Muara Jaya untuk pertama kali. 
 
Musyaffak mengungkapkan kesan pesan yang didapat saat mengunjungi curug ini benar-benar sangat kagum, pemandangan alamnya juga bikin tenang banget, walaupun harus melewati ratusan anak tangga sebelum menikmati keindahan alam ini, tetap puas dengan apa yang kami dapatkan.
 
Setelah kami sedikit berbincang dengan wisatawan lain, akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju kota asal. Mengunjungi wisata alam ini merupakan pengalaman yang sangat berkesan dan tak telupakan bagi kami, tidak hanya saat datang di objek wisatanya saja, tetapi banyak sekali tempat-tempat baru yang kami lewati dan menjadikan wawasan lebih terbuka untuk mengenal lebih dalam alam yang ada di sekitar. Sebagai manusia pastinya kami tidak bisa memprediksi cuaca yang ada untuk kedepannya, namun destinasi wisata alam yang ada di sebuah desa Argamukti Kabupaten Majalengka ini, menjadi sebuah destinasi wisata yang tepat buat kalian yang ingin menghabiskan momen liburan  menikmat alam yang bebas agar bisa mengekpresikan diri sebebas-bebasnya. Semoga wisata alam ini tetap bisa dijaga sebaik mungkin hingga anak-cucu dapat merasakan hal yang serupa. 
 
 

Komentar