Minggu, 28 April 2024 | 18:54
OPINI

Pengaruh K-pop dalam Transformasi Budaya dan Bahasa

Pengaruh K-pop dalam Transformasi Budaya dan Bahasa
Penggemar K-pop di salah satu jalan di Seoul (Dok Askara)
Oleh: Nazwa Nurhaliza – Sekolah Vokasi IPB University
 
ASKARA - K-pop, merupakan singkatan dari Korean Pop, saat ini telah menjadi fenomena budaya global yang memainkan peran kunci dalam merubah lanskap musik dan gaya hidup di seluruh dunia. Seiring dengan popularitasnya yang meledak, pengaruh K-pop tidak hanya terbatas pada musik saja, tetapi juga meluas ke transformasi budaya dan Bahasa. Melalui gaya yang uni dan menarik, K-pop telah menciptakan dampak yang mendalam dalam hubungan lintas budaya dan memperluas pengaruh Korea di panggung global. 
 
Berbagai produk budaya Korea mulai dari drama film, lagu, fashion, gaya hidup produk-produk industri mulai mewarnai kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia. Budaya Korea berkembang begitu pesatnya dan meluas serta diterima publik sampai menghasilkan sebuah fenomena demam Korean Wave (Simbar, 2016). Indonesia termasuk negara yang sedang terkena demam Korea yang sudah hal ini dapat terlihat di layar televisi majalah dan juga internet di Indonesia yang sekarang berlomba-lomba untuk menayangkan atau menginformasikan seputar berita-berita Korea (Simbar, 2016).
 
Perkembangan Global K-pop
 
Sejak awal tahun 2000-an, industri K-pop telah berkembang pesat, melampaui batas Korea dan merambah pasar internasional, Grup – grup BTS, BLACKPINK, dan EXO menjadi ikon global yang memperoleh penggemar setia dari berbagai penjuru dunia. Dengan pengaruh media sosial, penyebaran lagu – lagu K-pop dapat mencapai audiens luas dengan cepat, menciptakan fenomena global yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka telah menarik perhatian tidak hanya di Asia, tetapi juga di Amerika Utara, Eropa, dan benua lainnya. K-pop tidak hanya tentang musik, ia juga juga mencerminkan budaya pop Korea secara keseluruhan. Dari fashion hingga kuliner, dari gaya rambut hingga kosmetik, K-pop telah menjadi sumber inspirasi bagi penggemar di seluruh dunia. Gaya penampilan yang unik dan serba berwarna sering kali menjadi tren di kalangan remaja dan dewasa saat ini. 
 
Salah satu dampak paling terlihat dari kepopuleran K-pop adalah peningkatan minat dalam pembelajaran Bahasa Korea. Penggemar K-pop di seluruh dunia secara aktif belajar Bahasa Korea untuk memahami arti lirik lagu, wawancara, dan juga konten K-pop lainnya. K-pop telah menjadi alat pembelajaran yang efektif untuk menarik minat orang – orang di seluruh dunia terhadap Bahasa dan budaya Korea. Pengaruh K-pop juga menciptakan dampak signifikan terhadap bahasa di Indonesia. Meskipun lagu-lagu K-pop umumnya dinyanyikan dalam bahasa Korea, penggemar Indonesia dengan antusias belajar bahasa tersebut untuk lebih memahami lirik lagu dan konteks budaya. Hal ini menciptakan semacam komunitas belajar yang memperkuat ikatan bahasa dan budaya antara Indonesia dan Korea. Dalam konteks ini, Dr. Anisa Wulandari, seorang ahli bahasa di Universitas Indonesia, menyatakan, "K-pop tidak hanya membawa kebahagiaan melalui musiknya tetapi juga membangun jembatan bahasa antara penggemar di Indonesia dan Korea. Banyak yang bersemangat untuk memahami dan mengadopsi bahasa Korea sebagai respon terhadap fenomena ini."
 
Menurut Agung Suray Nugroho (2014: 22), ditulisannya tentang Hallyu di Indonesia dalam buku The Global Impact Of South Korean Popular Culture: Hallyu Unbound dijelaskan bahwa terdapat enam efek dari fenomena Hallyu di Indonesia yaitu pertama peningkatan keakraban dengan aktor dan aktris 10 Jurnal Pendidikan Sosiologi Korea, kedua meningkatnya jumlah penggemar Indonesia yang memiliki bahasa klub dan forum online tentang industri hiburan Korea, ketiga keakraban konsumen Indonesia dengan hal-hal yang berkaitan dengan VCD, DVD, dan MP3 termasuk nada dering handphone, keempat munculnya komik dan buku-buku Korea yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kelima munculnya tabloid cetak berfokus pada industri hiburan di Asia, keenam sehingga berujung pada konser K-Pop di Indonesia
 
Hubungan Lintas Budaya dan Bahasa
 
K-pop menjadi penghubung lintas budaya dan bahasa, menghubungkan penggemar dari berbagai negara dengan satu kesamaan - cinta terhadap musik dan budaya Korea. Grup K-pop seringkali menggunakan campuran bahasa dalam lagu mereka, memudahkan audiens internasional untuk terhubung dengan konten tersebut. Ini menciptakan pemahaman dan penghormatan terhadap keberagaman budaya, menjembatani kesenjangan bahasa dan meningkatkan toleransi lintas budaya. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam "International Journal of Cultural Studies," fenomena global K-pop memiliki dampak yang mendalam dalam membangun jembatan antarbudaya. Studi tersebut menyatakan, "Penggunaan bahasa campuran dalam lagu-lagu K-pop menciptakan kesan inklusivitas, memungkinkan audiens internasional untuk merasa lebih terlibat dalam pengalaman musik dan menyatukan mereka dalam komunitas global."
 
Selain itu, unsur-unsur budaya Korea, seperti makanan dan tradisi, juga semakin merambah ke kehidupan sehari-hari di Indonesia. Makanan Korea, seperti ramen dan bulgogi, menjadi populer, dan tradisi seperti upacara teh Korea dapat ditemui dalam berbagai kegiatan budaya.
 
K-pop telah berhasil menjembatani kesenjangan budaya dan bahasa, membawa kedua negara lebih dekat secara emosional. Fenomena ini tidak hanya menandai popularitas K-pop di Indonesia tetapi juga menggambarkan kekuatan seni sebagai alat untuk menyatukan berbagai komunitas di seluruh dunia.
 

Komentar