Senin, 29 April 2024 | 19:08
OPINI

Pentingnya Komunikasi Efektif antara Tenaga Pendidik dan Peserta Didik Sekolah Dasar

Pentingnya Komunikasi Efektif antara Tenaga Pendidik dan Peserta Didik Sekolah Dasar
Ilustrasi guru dan murid (Dok Pixabay)
Oleh: Auliya Asyifa Rozen
Mahasiswi program studi Komunikasi Digital dan Media SV IPB University
 
ASKARA - Tenaga pendidik mempunyai kontribusi vital dalam sebuah pendidikan, atau dalam kata lain pembimbing memegang posisi terdepan saat pelaksanaan pendidikan. Pembimbing merupakan ujung tombak yang menjadi tolak ukur mutu tidaknya sistem pembelajaran di lingkungan sekolah. Tenaga pendidik memegang peran besar dalam membentuk kecerdasan, kecakapan, serta karakter peserta didik. Oleh karena itu, untuk tercapainya kualitas dari peserta didik diperlukan tenaga pendidik yang mempunyai jiwa dedikasi tinggi dalam mengemban amanah tersebut.
 
Menurut UU RI NO. 14 tahun 2005, guru merupakan seorang pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Tenaga pendidik secara harfiah diartikan sebagai digugu dan ditiru. Guru merupakan komponen yang paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama, dan utama (Mulyasa, 2012: 5). Pandangan tersebut yang menempatkan tenaga pendidik sebagai pilar yang sangat penting dalam menjamin suksesnya pendidikan. Menurut Syaiful (2013:195) sebagai pembimbing, guru memiliki tugas utama yaitu melakukan pembenahan terhadap peserta didiknya melalui KBM dengan memakai berbagai model, strategi, metode serta Teknik mendidik supaya peserta didiknya tersebut bisa belajar.
 
Peserta didik merupakan insan mulia yang ikhlas berusaha memaksimalkan segala potensinya dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), baik pendidikan formal, informal, ataupun selain pendidikan formal. Hasil dari pembelajaran yang dilaksanakan oleh peserta didik dan tenaga pendidik dalam KBM ialah dimana peserta didik mendapatkan pembelajaran dari pembimbingnya langsung melalui strategi aktif di dalam kelas, serta menggerakan seluruh aktivitas pembimbingnya secara otonom ataupun mendapatkan control yang cukup, aktivitas peserta didik tetap pada proses KBM yang didalamnya memiliki unsur pendirian karakter (Syaiful, 2010:224).
 
Menurut Effendy (2003:9) istilah komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communication, dan berawal dari kata communis yang berarti setara. Dalam aktivitas pendidikan, komunikasi memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam membangun interaksi dan menyampaikan pesan edukatif. Bentuknya tidak lain berupa materi belajar dari pendidik kepada peserta didik agar materi belajar dapat diterima dan dicerna dengan baik dan memberikan pengaruh terhadap pemahaman serta tingkah laku peserta didik ke arah yang lebih baik. Tingkat keberhasilan terwujudnya tujuan pendidikan sangat bergantung pada efektivitas proses komunikasi pendidikan yang berlangsung di sekolah antara tenaga pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk mewujudkan terlaksananya komunikasi yang efektif, maka tenaga pendidik harus memahami konsep dasar ilmu komunikasi, tujuan dan fungsi, komunikasi, unsur dan komponen komunikasi, komunikasi efektif, dan tentu saja komunikasi pendidikan.
 
Pentingnya Penyampaian Informasi yang Tepat dalam Kegiatan Belajar Mengajar
 
Penyampaian informasi berkaitan erat dengan kegiatan pembelajaran di kelas. Pembelajaran merupakan proses interaksi guru, siswa, dan sumber belajar dengan guru berperan dalam membantu siswa sehingga dapat belajar dengan baik (Sumantri, 2016). Pembelajaran melibatkan proses belajar mengajar yang mewujudkan interaksi di dalam kelas untuk memperoleh perubahan perilaku yang lebih baik lagi, yang mana salah satunya didapat dari tenaga pendidik yang menyampaikan informasi. Pentingnya peranan penyampaian informasi ini dalam proses belajar mengajar mengindikasikan bahwa penyampaian informasi menjadi faktor penting tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas.
 
Secara umum, kegiatan tenaga pendidik dalam proses pembelajaran adalah mengajar dan mengelola kelas. Penyampaian informasi dalam kegiatan belajar mengajar meliputi penyampaian materi, pemberian instruksi pembelajaran, tugas, evaluasi, perbaikan, serta penyampaian prosedur dan tata tertib kelas. Banyak unsur yang harus diperhatikan dalam menyampaikan informasi kepada peserta didik. Misalnya gaya bicara tenaga pendidik yang harus antusias, penyesuaian intonasi, tempo bicara, penggunaan bahasa, ekspresi wajah, gestur tangan, dan kebiasaan baik buruk tenaga pendidik. Selain itu, tenaga pendidik juga harus menguasai materi, mampu menganalisis isu yang akan dibahas, serta merencanakan dengan matang cara menyampaikan informasi kepada siswa dengan tepat (Marno & Idris, 2017).
 
Peran Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran
 
Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan harapan informasi yang disampaikan dapat dipahami oleh penerima pesan dengan tepat. Begitu pula komunikasi yang berlangsung secara efektif, dapat dilihat dari tindakan yang diberikan sebagai tanggapan atas informasi yang disampaikan (sanjaya, 2012). Menurut Hugo Aries Suprapto (2017) komunikasi efektif merupakan komunikasi yang mengandung pesan yang mudah dipahami sehingga mendorong komunikan untuk memberi umpan balik serta mengubah sikap pihak yang terlibat. Sejalan dengan pengertian tersebut, Santoso Sastropoetra dalam Hidayat (2018) menyatakan bahwa berkomunikasi dengan efektif menandakan komunikator dan komunikan menciptakan pengertian yang sama sebagai hasil dari komunikasi. Maka dapat disimpulkan, bahwa komunikasi efektif merupakan penyampaian pesan oleh komunikator yang menghasilkan kesepahaman dengan komunikan berupa respons yang sesuai.
 
Namun, komunikasi tidak selamanya berjalan secara efektif, khususnya dalam kegiatan pembelajaran dikarenakan adanya kegagalan. Sanjaya (2012) menyebutkan faktor yang menyebabkan kegagalan tersebut diantaranya, kemampuan komunikator dalam menyampaikan informasi seperti cara menjelaskan, intonasi atau penekanan suara, diksi, majas, sikap atau pendapat komunikator terhadap lawan bicara dan sebaliknya, perbedaan penguasaan materi antara komunikator dan komunikan, serta latar belakang komunikan dari segi ekonomi, sosial, dan budaya yang memiliki perbedaan nilai dan norma. Pemilihan kata dalam kegiatan belajar mengajar harus lebih diperhatikan karena apabila tidak sesuai dengan penguasaan materi peserta didik, maka akan timbul kesalahpahaman dan informasi yang didapat tidak sepaham dengan apa yang disampaikan oleh komunikator. Pemilihan majas dalam menyampaikan informasi sangatlah penting, begitu pula dengan penggunaan bahasa yang mudah dipahami oleh semua orang termasuk orang awam.
 
Dalam proses pembelajaran, komunikasi dapat dikatakan efektif apabila materi pelajaran yang disampaikan oleh tenaga pendidik (komunikator) dapat diterima, dicerna, dan dipahami dengan baik disertai respons yang sesuai dari peserta didik (komunikan). Supaya komunikasi tersebut dapat berjalan secara efektif, maka tenaga pendidik harus memiliki ilmu dan keterampilan komunikasi yang baik, sehingga transformasi materi pendidikan kepada peserta didik dapat efektif dan berguna.
 
Simpulan
 
Tidak dapat dipungkiri, bahwa komunikasi menjadi unsur yang penting dalam efektivitas dunia pendidikan. Tolak ukur keberhasilan pendidikan salah satunya ditentukan oleh kemampuan dan keterampilan tenaga pendidik dalam berkomunikasi yang efektif kepada peserta didik. Komunikasi efektif memegang peran penting dan memiliki andil yang cukup besar dalam rangka peningkatan kualitas dan berhasil tidaknya proses pembelajaran. dengan komunikasi yang efektif, ilmu dan nilai yang disampaikan akan berjalan dengan efektif pula, begitupun sebaliknya.
 
Sebagai orang yang memegang peran besar dalam peningkatan kualitas pendidikan, tenaga pendidik perlu menyadari seberapa penting komunikasi efektif dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan. Oleh karena itu, tenaga pendidik harus memiliki bekal pengetahuan, pemahaman, dan penguasaan ilmu terkait “ilmu komunikasi“ dan “komunikasi efektif“ meliputi segala unsur, komponen, fungsi, tujuan, teknik, strategi, dan konsep dasar komunikasi pendidikan.
 

Komentar