Senin, 29 April 2024 | 20:56
OPINI

Tradisi Tari Cowongan Adalah Upacara Minta Hujan

Tradisi Tari Cowongan Adalah Upacara Minta Hujan
Nur Dyyan Umar

Oleh: Nur Dyyan Umar, CPS, Penulis, Penceramah, Spiritualis 

ASKARA - Tradisi cowongan adalah upacara minta hujan dengan menggunakan sarana peralatan berupa siwur (gayung) atau irus (entong sayur) dengan tembang-tembang tertentu yang mengandung doa permohonan kepada Sang Pencipta.

Cowong adalah boneka yang dibuat dari tempurung kelapa dan diberi baju dari jerami, rumput, daun, atau kain dan didandani seperti wanita sebagi perlambang perwujudan bidadari. 

Ritual memanggil hujan ini lumayan unik, karena hanya boleh ditarikan oleh 10 perempuan di Desa Plana, Kec. Somagede Kab. Banyumas, Jawa Tengah.

Tradisi Cowongan dilakukan dengan menggunakan properti berupa siwur atau irus yang dihias menyerupai putri. Irus adalah sendok besar cekung yang biasa digunakan untuk menyendok sayur dan terbuat dari tempurung kelapa.

Banyumas memiliki tradisi ritual cowongan yang bertujuan untuk memohon kesuburan dan kesejahteraan kepada Dewi Sri. Ritual cowongan menggunakan mantra sebagai syarat yang mutlak dalam pelaksanaannya.

Untuk saat ini pelaksanaan tradisi cowongan bukan hanya melaksanakan ritual saja, namun juga dikolaborasikan dengan gerak dan lagu, lengkap dengan iringannya, sehingga mewujudkan sajian bentuk kesenian yang khas dan menarik.

Tradisi cowongan dulunya kerap digelar para petani di Banyumas untuk meminta hujan agar hasil panennya berlimpah. Secara khusus, ritual ini digambarkan sebagai sebuah ritual untuk meminta bidadari agar turun ke bumi membawa hujan.

Dalam tradisi masyarakat Banyumas, cowongan dilakukan dalam hitungan ganjil misalnya satu kali, tiga kali, lima kali atau tujuh kali. Apabila sekali dilaksanakan cowongan belum turun hujan maka dilaksanakan tiga kali. Jika dilaksanakan tiga kali belum turun hujan maka dilaksanakan sebanyak lima kali. 

Ada tradisi dalam kearifan lokal dan terkandung beberapa nilai seperti estetika, gotong royong, moral, religius dan toleransi. Mengagumkan karena pada setiap jenjang peradaban manusia selalu muncul karya seni yang menampilkan sebuah pengorbanan (bukan kekerasan).

Tradisi merupakan warisan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Ia memainkan peran penting dalam membentuk cara berpikir manusia. 

Melalui tradisi, nilai-nilai, kepercayaan, norma, dan praktik-praktik yang dianggap penting oleh suatu kelompok masyarakat diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Komentar