Senin, 29 April 2024 | 17:53
OPINI

Profil Satria Ananda, Atlet Karate Kejuaraan South East Asia Karate SBY Cup

Profil Satria Ananda, Atlet Karate Kejuaraan South East Asia Karate SBY Cup
Kejuaraan South East Asia Karate SBY Cup 2017 (Dok Ask)

Oleh: Safira Nissa Salsabiela

Mahasiswi Program Studi Komunikasi Digital dan Media SV IPB University

ASKARA - Menyukai ilmu beladiri sejak kecil mengantarkan Satria Ananda terjun ke dunia karate. Meski sudah lama menggeluti dunia karate, ia selalu menorehkan prestasinya di kompetisi lokal, nasional, hingga internasional.

Satria Ananda, seorang Mahasiswa dari Universitas Pancasila jurusan Ilmu Komunikasi, memiliki bakat dalam dunia beladiri karate, berhasil meraih medali emas untuk Indonesia dalam Kejuaraan South East Asia Karate SBY Cup 2017, Perlombaan Karate tingkat Asia Tenggara yang diadakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada masa kepemimpinannya.

Atlet kelahiran Bogor pada 31 Agustus 2004 ini sudah mengenal beladiri karate sejak menginjak sekolah dasar. Awal ketertarikan satria dengan karate dimulai dari hobinya menonton pertandingan melalui televisi sejak ia menduduki bangku sekolah dasar. Ketika Satria menduduki bangku kelas 1 SD, sekolahnya mengadakan Ekstrakulikuler bela diri karate, di mana hal tersebut sesuai dengan hobinya. Dengan mengikuti ekstrakulikuler di sekolah dasar, Satria mulai yakin dengan hobi yang dimilikinya. Ia memiliki kemampuan lebih dalam bidang tersebut. Hal tersebut adalah awal perjalanannya dimulai dan akan berlanjut hingga menjadi prestasi.

Setelah dua tahun mengikuti ekstrakulikuler bela diri karate, Satria mulai berani mengikuti kompetisi beladiri untuk pertama kali. Dengan bermodalkan kemampuan yang dimiliki, dia meraih juara dua dalam perlombaan Ciomas Cup Karate Championship Tingkat Sekolah Dasar. Keberhasilan meraih medali ini menambah kepercayaan diri Satria untuk menghadapi perlombaan-perlombaan yang akan ia ikuti selanjutnya.

Setelah mengikuti perlombaan untuk pertama kali tersebut, Satria semakin intens mengikuti berbagai kejuaraan di berbagai tingkatan. Hal tersebut tentunya merupakan awal yang baik bagi Satria untuk memulai perjalanan karir sesuai hobinya. Dari sejumlah event yang sudah diikutinya, nama Satria semakin besar dan Satria semakin dipercaya untuk mewakili setiap perlombaan baik ketika SD, SMP, SMA dan sampai dia kuliah.

Dalam berbagai event, Satria kerap membanggakan nama almamaternya. Banyak prestasi yang diraih dari hasil berbagai kejuaraan. Mulai dari kejuaraan tingkat daerah, provinsi, nasional hingga internasional. Kemenangan yang diraih pertama kali yaitu dari Juara 2 Ciomas Cup Karate Championship. Hingga kejuaraan paling tinggi yang diraih Satria yaitu Juara 1 Cadet Perorangan dalam Kejuaraan South East Asia Karate SBY CUP pada tahun 2017.

Perjalanan karir yang dibangun Atlet Karate Satria Ananda ini tidak selalu berjalan mulus. Selalu ada tantangan dan hambatan untuk Satria dalam meniti perjalanan karirnya. Manajemen waktu merupakan tantangan terberat bagi Satria dalam meniti perjalanan karir dan prestasinya. Jadwal latihan yang selalu bentrok dengan aktivitasnya sebagai mahasiswa, menjadi tantangan bagi Satria untuk terus melanjutkan hobinya. Walaupun hobi ini sudah digeluti cukup lama, Satria masih perlu untuk adanya penyesuaian jadwal latihan karena aktivitasnya yang saat ini sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila.
Adanya tantangan tersebut tidak membuat Satria menyerah dalam meniti perjalanan karir melalui hobinya. Satria memiliki cara khusus untuk membuat aktivitasnya tidak terganggu. Satria memanfaatkan waktu luang di antara jadwal kuliahnya untuk tetap berlatih karate mandiri. Meskipun sulit, Satria tetap berusaha menjaga keseimbangan antara hobinya dan tugas-tugas kuliahnya. Meskipun menghadapi tantangan, Satria tetap berkomitmen untuk mengembangkan karirnya sebagai atlet karate.Satria yakin bahwa dengan tekad dan semangat yang kuat, ia dapat mengatasi semua hambatan dan mencapai kesuksesan dalam karirnya sebagai atlet karate.

Dengan adanya tantangan dan hambatan tentu tidak menjadi penghalang bagi Satria untuk terus mencetak prestasi prestasinya. Karena bagi Satria Ananda, tantangan dan hambatan merupakan hal biasa ketika setiap orang berproses. Semangat dan ambisi yang dimiliki lebih tinggi daripada sekedar kata menyerah untuk melawan tantangan. Ambisi dan semangat untuk menjadi juara ini datang karena adanya sang idola. Karateka asal Lombok, Ahmad Zigi Zaresta Yuda, atlet yang menjadi sumber inspirasi bagi Satria Ananda untuk terus menorehkan prestasinya di dunia atlet beladiri karate.

Kesamaan dalam bidang karateka tentu membuat Satria Ananda mengidolakan Ahmad Zigi Zaresta Yuda. Keduanya sama-sama Karateka Indonesia yang berlaga dalam perorangan putra. Kegigihan dan konsisten dari Zigi menjadi motivasi Satria Untuk terus bisa menjadi atlet yang dapat mengharumkan nama bangsa.

Dengan adanya motivasi dan kegigihannya untuk terus berlatih, Satria mampu menjadi atlet karate yang dikenal dan dapat mengukir sejarah baru untuk terus lanjut dalam dunia olahraga beladiri karate. Konsistensi atas kerja keras yang dibangun Satria mulai sejak dirinya sekolah dasar hingga saat ini menjadi mahasiswa, membuahkan hasil yang selama ini diharapkan. Satria selalu membanggakan kedua orang tuanya, dan mengharumkan nama almamaternya. Tentunya dengan hasil yang manis, pasti akan selalu ada tantangan. Dan tantangan bukan merupakan hambatan untuk kita berhenti, melainkan sebagian dari proses untuk mencapai hasil yang manis.

Satria berpesan kepada orang orang yang sedang berproses dalam setiap bidangnya, untuk terus fokus pada satu tujuan, dan mengingatkan tidak ada hasil yang instan. Konsisten dan nikmati prosesnya hingga bisa meraih prestasi. Bila suatu saat ada hal yang membuatmu ingin menyerah, ingatlah bahwa sejauh mana kamu sudah memulainya.

Komentar