Sabtu, 27 April 2024 | 19:04
TRAVELLING

Candi Plaosan, Tanda Cinta Raja Rakai Pikatan ke Putri Mahkota Wangsa Sailendra

Candi Plaosan, Tanda Cinta Raja Rakai Pikatan ke Putri Mahkota Wangsa Sailendra
Candi Plaosan di Klaten (Dok Askara)

ASKARA - Di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, tidak hanya Candi Prambanan yang menjadi daya tarik pesona wisata. Ternyata ada Candi Plaosan yang juga memiliki pesona sejarah untuk dapat dijadikan referensi berlibur khususnya bagi para pecinta budaya dan sejarah. 

Candi ini terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah didirikan pada masa Rakai Panangkaran, seorang Raja yang juga mendirikan Candi Borobudur dan Candi Sewu yang berlatar belakang agama Buddha. 

Candi tersebut terdiri dari dua buah candi induk dan mandapa (bangunan yang digunakan untuk melakukan ritual), dikelilingi 58 Candi Perwara (candi pendamping) dan 194 stupa. Pada beberapa Candi Perwara dijumpai tulisan-tulisan pendek yang memberikan indikasi bahwa bangunan tersebut merupakan sumbangan dari bawahan raja sebagai wujud loyalitas.

Menurut sejarahnya, pada zaman kerajaan dahulu, seorang Raja Medang bernama Rakai Pikatan memberikan sebuah persembahan kepada Pramuda Wardhani, putri mahkota Wangsa Sailendra yang akhirnya menjadi permaisuri Rakai Pikatan, sebagai tanda cinta. 

Raja Pikatan dan Wardhani memiliki perbedaan latar belakang kepercayaan, Hindu dan Buddha. Candi Plaosan merupakan persembahan cinta Raja Pikatan kepada Wardhani yang memiliki unsur campuran dua agama yaitu Hindu dan Buddha. Oleh sebab itulah maka Candi Plaosan melambangkan keharmonisan antara dua agama yang berbeda.

Yang menarik dari Candi Plaosan ini adalah parit berukuran 440m x 270m yang mengelilingi kompleks candi beserta beberapa temuan lepas berupa ribuan fragmen gerabah dan beberapa keramik asing di dalamnya. Kemungkinan besar, parit tersebut dahulu dimanfaatkan untuk menurunkan air tanah di Kompleks candi agar tanahnya menjadi padat. Konon, kerajaan zaman dahulu menganggap bahwa unsur air, gunung, dan sawah merupakan sesuatu yang suci, oleh sebab itu, candi diibaratkan sebagai gunung tempat para dewa bersemayam yang dikelilingi samudera.

Perhatian pemerintah terhadap kompleks Candi Plaosan diberikan diantaranya melalui pemugaran, meliputi Candi Induk Utara, Stupa dan Candi Perwara, Candi Patok, Arca-arca Dwarapala, Gapura, serta Mandapa.

Untuk berkunjung ke candi ini, dari pusat Kabupaten Klaten, jarak tempuhnya adalah sekitar 15 kilometer (km) dengan waktu tempuh kurang-lebih 30 menit. Candi ini juga tidak jauh dari Candi Prambanan, jaraknya hanya kurang-lebih 2,3 km dengan waktu tempuh sekitar 5 menit saja.

Jika dari Yogyakarta, jarak tempuh ke Candi Plaosan adalah sekitar 14 kilometer (km) dengan waktu tempuh kurang-lebih 30 menit.

Komentar