Minggu, 28 April 2024 | 10:57
COMMUNITY

Hardi, Presiden Pelukis Penyampai Kebenaran

Hardi, Presiden Pelukis Penyampai Kebenaran
Diskusi Kebudayaan di TIM

ASKARA - Seniman pelukis, Suhardi, yang terkenal dengan julukan "Presiden 2001," meninggal pada Kamis, 28 Desember 2023, dan dikebumikan di Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Pada peringatan tujuh hari setelah wafatnya, diadakan diskusi budaya bertajuk 'Suhardi Presiden Pelukis Penyampai Kebenaran' di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta, pada Rabu, 3 Januari 2024. Acara dihadiri oleh seniman, jurnalis, budayawan, usahawan, dan mahasiswa.

Diskusi dipandu oleh moderator Amien Kamil, dengan menghadirkan Ketua Komite Seni Rupa DKI Aidil Usman, Kurator Seni Rupa Bambang Asrini Wijanarko, Novelis Fanny Jonathans Poyk, dan Kritikus Seni Yusuf Susilo Hartono.

Aidil Usman menyebut Suhardi sebagai seniman konsisten dan kritikal dalam berkarya. Fanny Jonathans Poyk mengenang kehidupan pelukis sejak kecil, mencatat kejujuran dan ketegasan Suhardi terhadap kritik.

Suhardi, perancang Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia, dikenal karena lukisan kontroversialnya pada era Orde Baru. Lukisan "Presiden tahun 2001, Soehardi" menjadi simbol protes dan tantangan terhadap penguasa.

Kritikus Seni Yusuf Susilo Hartono menyebut Suhardi sebagai seniman blak-blakan, percaya diri, dan membawa gaya baru. Meskipun sering mengkritik pemerintah, karya-karyanya banyak dikoleksi keluarga Cendana.

Suhardi, yang berusaha mempertahankan hubungan baik dengan penguasa, juga dikenang sebagai perupa yang berani melawan dan mengkritik rezim Soeharto. Meski telah tiada, karya-karyanya tetap menyisakan jejak kritis dalam seni rupa Indonesia. (Buyil)

Komentar