ASKARA -;Indonesia sudah saatnya membangun jejak sejarah perfilmannya dengan lebih megah dan bercorak artistik. Satu di antaranya akan dibangun museum perfilman nasional di antaranya ada jejak karya para sineas dan artis film.

Bersamaan akan dibangunnya Museum Perfilman Sinematek Indonesia, akan dibangun pula Bintang Prasasti. Dalam ruang Bintang Prasasti akan ada telapak tangan para artis yang populer di tahun 70 an hingga sekarang.

Adi Bing Slamet dan Iyut Bing Slamet yang terkenal sebagai penyanyi dan pemain film sudah memulai tanda tangan di Bintang Prasasti.

"Semoga segera terealisasi apa yang diidamkan oleh kawan kawan artis terekamnya karya dan dedikasi mereka di Bintang Prasasti. Agar generasi muda mengetahui perjalanan artis artis terdahulu," kata Adi Bing Slamet setelah meninggalkan jejak tanda tangan, yang diikuti oleh adiknya artis Iyut Bing Slamet.

Kemudian dua pesohor film senior Silvana Herman, Yatie Octavia dan Pong Hardjatmo, juga ikut melakukan tanda tangan.

"Jadi, yunior yunior yang ingin mengetahui sejarah perfilman denganlengkap bisa mendatangi Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI) ini, " kata Yatie Octavia yang diamini oleh Pong Hardjatmo.

Nantinya yang akan mengelola Bintang Prasasti perusahan yang bergerak perfilman milik Paramitha Rusady yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum, Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI). Sedangkan ketua PARFI adalah Alicia Djohar, artis senior yang kini menjadi produser film.

"Saya inginkan Bintang Prasasti ini nantinya akan seperti Hall of Fame, di Hollywood, Amerika Serikat. Kalau di sana jejak kaki, di Bintang Prasasti, tanda tangan dan telapak tangan," jelas Paramitha Rusady yang datang bersama kakaknya Ully Sigar Rusady, musisi yang dikenal lewat lagu lagu tentang harmoni alam.