Senin, 29 April 2024 | 21:03
OPINI

Jejak Inovatif Anies Baswedan dalam aplikasi JAKI (Jakarta Kini)

Jejak Inovatif Anies Baswedan dalam aplikasi JAKI (Jakarta Kini)
Anies Baswedan (Dok IG Anies)

Oleh: Nararya Salsabila Zamri

ASKARA - Kepemimpinan merupakan serangkaian karakteristik yang melekat pada seorang pemimpin, yang mana melibatkan aspek kepribadian, kemampuan, dan kapasitas (Wahjosumidjo, 1987). Di tengah era globalisasi yang terus berubah, kepemimpinan berperan penting dalam mengarahkan kemajuan dan keberhasilan suatu wilayah. Dalam suatu wilayah yang dihuni oleh beragam individu, seorang pemimpin harus mampu mengelola dinamika masyarakatnya serta menghadapi tuntutan perubahan dengan tepat. 

Tuntutan-tuntutan yang berasal dari masyarakat seringkali berupa keluhan dan kritikan terhadap kualitas pelayanan publik yang belum sepenuhnya memenuhi harapan mereka. Oleh karena itu, kehadiran seorang pemimpin yang memiliki kreativitas, inovasi, dan kemampuan komunikasi yang baik sangat diperlukan dalam merespon tuntutan yang ada.

Sebagai Ibukota, DKI Jakarta menghadapi masalah publik yang rumit seperti kepadatan, gangguan ketertiban, sampah, jalan rusak, parkir liar, dan sarana prasarana umum, dan sebagainya. Pemimpin yang inovatif akan membawa perubahan positif dalam pelayanan publik dan merespons masalah-masalah tersebut dengan proaktif (Tjiptadi & Sari, 2021).

Sejak mengemban jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, kepemimpinan Anies Baswedan telah membawa semangat inovasi dan kemajuan yang menyegarkan bagi Ibukota Negara Indonesia. Pada hakikatnya, konsep inovatif adalah implementasi dari ide-ide baru untuk menyelesaikan masalah atau menambah nilai pada yang sudah ada (Marques, 2021). Pernyataan tersebut didukung dengan pandangan Bason (2018) bahwa inovasi dalam sektor publik merupakan proses menciptakan ide-ide baru dan mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat (from idea to value). Ini melibatkan cara para politisi, pemimpin publik, dan jajarannya mewujudkan visi mereka akan masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu, konsep inovasi menekankan apakah organisasi dapat menghasilkan ide-ide terbaik, mengimplementasikannya dengan baik, dan memastikan bahwa ide-ide tersebut memberikan nilai yang positif. 

Satu Platform untuk Berbagai Kebutuhan

Sejalan dengan pernyataan sebelumnya, Anies Baswedan, ketika menjadi gubernur DKI Jakarta mewujudkan ide-idenya dengan meluncurkan berbagai inovasi yang memberi nilai positif bagi masyarakat, salah satunya dengan aplikasi pelayanan publik yang disebut JAKI atau Jakarta Kini. Aplikasi JAKI hadir sebagai langkah inovatif dalam memberikan layanan masyarakat yang menyediakan informasi dan solusi untuk menangani berbagai permasalahan yang ada dengan mengintegrasikan semua layanan masyarakat yang tersedia di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sehingga masyarakat dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih nyaman dan terbantu.

"Kami di pemerintahan harus responsif dan kami perlu alat untuk memastikan bahwa kami mendengarkan anda. Kami ingin mendengarkan. Namun, jika tidak ada channel yang bisa membuat masyarakat terhubung dengan kami, maka tidak mungkin kami bisa responsif meski kami ingin. Jadi dengan adanya aplikasi ini, peningkatan pelayanan masyarakat dapat dilakukan," Ujar Anies dalam webinar internasional MRT Jakarta, Sabtu (24/10). Dilansir dari KumparanNEWS.

Keberadaan inovasi dalam penyediaan layanan berbasis teknologi informasi yang lebih cepat, sederhana, terjangkau, dan tetap transparan serta akuntabel menjadi sangat penting. Hal ini disebabkan oleh semakin dibutuhkannya layanan digital untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat (Walo, et al, 2021). JAKI, super-apps yang dikembangkan Jakarta Smart City, menawarkan beragam fitur layanan dan informasi yang dapat diakses dengan mudah dan praktis melalui perangkat smartphone.

JAKI menjadi bukti nyata dari kepemimpinan inovatif Anies Baswedan yang telah membawa kemajuan bagi DKI Jakarta. Hal ini ditunjang oleh penghargaan "Best in Future of Digital Innovation" dalam IDC Future Enterprise Award 2021 yang diraihnya. JAKI terpilih dari lebih seribu proposal di Kawasan Asia Pasifik, memajukan Jakarta Smart City sebagai perwakilan Indonesia untuk bersaing di tingkat regional Asia Pasifik.

Melalui fitur-fitur seperti JakLapor, JakSurvei, JakWarta, JakRespons, dan lainnya, para pengguna aplikasi dapat melaporkan masalah (mulai dari coretan di jalanan, parkir liar, penyemprotan nyamuk, dsb), memberikan masukan, dan mengevaluasi layanan publik dari Pemprov DKI Jakarta. Laporan tersebut akan diterima dan direspons oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), ini memungkinkan pengguna aplikasi untuk partisipasi aktif dalam memberikan umpan balik tanpa perlu mendatangi kantor pemerintah secara langsung. JAKI juga terintegrasi dengan musrenbang Jakarta, yang juga memfasilitasi usulan langsung dari masyarakat terkait pembangunan di wilayahnya. 

Selain itu, JAKI memudahkan akses informasi seperti lokasi titik banjir, informasi bantuan sosial seperti KJP dan KJMU, informasi pembayaran seputar PBB PKB, sampai dengan informasi harga dan kesediaan pangan terkini di seluruh Pasar Jaya di Jakarta. Semua pernyataan tersebut sejalan dengan konsep kepemimpinan inovatif, yang mana melibatkan masyarakat secara menyeluruh dan transparansi informasi sebagai pendorong inovasi. Ketika masyarakat merasa didengar dan melihat kontribusi mereka diakui, mereka cenderung lebih termotivasi untuk memberikan ide-ide baru, solusi kreatif, dan dukungan dalam menciptakan perubahan yang positif (Marques, 2021). 

Dalam kepemimpinan inovatif, ide tidak bisa sempurna dan terlaksana jika berjalan sendiri (Pisano, 2019). Maka dari itu, PemProv DKI menerapkan collaborative governance dengan melibatkan berbagai aktor seperti sektor privat, akademi, komunitas, serta masyarakat. Selain kolaboratif dalam bentuk feedback antara pemerintah dan warga Jakarta, JAKI juga menjalin kemitraan dengan beberapa startup, seperti kolaborasi JAKI dengan Sekolahmu, Gmaps, Tokopedia, DuitHape, WRI Indonesia, dan sebagainya. 

Dengan meluncurkan JAKI, Anies Baswedan sebagai pemimpin inovatif telah menciptakan langkah progresif yang sangat berarti dalam mengatasi kompleksitas permasalahan publik di Jakarta. Aplikasi ini bukan hanya sekedar alat praktis bagi warga Jakarta, tetapi juga sebagai bukti nyata bahwa inovasi dalam pelayanan publik dapat memberikan dampak positif dan terukur untuk mengatasi tantangan yang dinamis dalam perkembangan suatu wilayah.

Diperlukan upaya sosialisasi yang berkelanjutan dari pemerintah untuk memastikan bahwa inovasi ini benar-benar mencapai seluruh lapisan masyarakat Jakarta dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap JAKI. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat mengenai fungsi JAKI, tetapi juga untuk memastikan bahwa setiap individu di Jakarta dapat memanfaatkannya secara optimal sesuai dengan kebutuhan. Langkah sosialisasi ini juga dimaksudkan untuk membentuk budaya partisipatif masyarakat yang mendukung upaya pemerintah untuk terus berinovasi demi kesejahteraan warga Jakarta.

* Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia

 

 

Komentar