Minggu, 28 April 2024 | 10:50
OPINI

Kiprah Bupati Dony Hidupkan Inovasi dan Bangun Kabupaten Sumedang Jadi Kabupaten Digital

Kiprah Bupati Dony Hidupkan Inovasi dan Bangun Kabupaten Sumedang Jadi Kabupaten Digital
Kiprah Bupati Dony dalam menghidupkan inovasi dan membangun Kabupaten Sumedang menjadi 'Kabupaten Digital' (Dok IG Dony)

Oleh: Aura Putri Sahara *

ASKARA - Julukan ‘Kota Tahu’ yang disematkan ketika kata ‘Sumedang’ dilantangkan tidak cukup menggambarkan bagaimana sebenarnya pengetahuan masyarakat akan salah satu kabupaten yang terletak di sebelah barat Pulau Jawa ini. Tak banyak orang tahu bahwa Kabupaten Sumedang merupakan salah satu “Kabupaten Cemerlang” dengan banyak kreativitas dan inovasi yang mendekatkan kabupaten ini pada segudang prestasi. Tak jarang pula melalui keberhasilannya, Sumedang banyak mengambil perhatian daerah lain untuk turut mempelajari dan menirukan apa yang telah dilakukan oleh kabupaten ini yang menjadikannya sebagai kabupaten terbaik ke-2 dari 415 kabupaten se-Indonesia dalam hal penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan hasil evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah (EPPD) tahun 2022.

Pada 20 September 2018 silam, dilantiknya sosok Dony Ahmad Munir sebagai Bupati Kabupaten Sumedang bersama dengan wakilnya, Erwan Setiawan, mampu mengantarkan Kabupaten Sumedang mencapai gerbang kesuksesan. Siapa sangka, jejak kepemimpinannya selama lima tahun hingga 2023 berhasil menorehkan berbagai penghargaan serta penghormatan bagi kabupaten ini. Dengan visi misi yang dibawakannya untuk mewujudkan masyarakat Sumedang yang Sejahtera, Agamis, Maju, Profesional, dan Kreatif (SIMPATI) membuat Bupati Dony dikenal sebagai sosok inspiratif di balik keberhasilan berbagai agenda reformatif dari Kabupaten Sumedang. Bupati Dony menjadi gambaran pemimpin kreatif dan inovatif yang menjawab pertanyaan seputar tantangan digitalisasi di era modernisasi saat ini.

Jejak Kepemimpinan Dony Ahmad Munir

Kepemimpinan menurut Yukl (2005) merupakan proses memengaruhi orang lain agar menyetujui tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukan tugas secara efektif, serta upaya perorangan atau kolektif untuk mencapai tujuan bersama (dalam: Sagala, 2018). Hakikat kepemimpinan pada dasarnya terbagi menjadi dua, yakni kepemimpinan sebagai ilmu dan kepemimpinan sebagai sebuah seni. Dalam perspektif sebagai ilmu, kepemimpinan hadir melalui proses pembelajaran dan latihan, sedangkan kepemimpinan sebagai seni menitikberatkan pada kemampuan atau bakat yang dimiliki seseorang untuk memengaruhi, menggerakan, serta memimpin orang lain untuk mencapai tujuan (Pakaya, 2018).

Kepemimpinan Inovatif dan Kreatif Menjadi Keunggulan Bupati Dony

Kreativitas dan inovasi merupakan hal yang fundamental dalam organisasi untuk mencapai kesuksesannya. Mumford dan Gustafson (1998) menyebutkan kreativitas mengacu pada kemampuan menciptakan gagasan-gagasan baru, sedangkan inovasi merupakan pengimplementasian gagasan-gagasan tersebut menjadi kenyataan. Kedua hal tersebut baik kreativitas maupun inovasi diciptakan melalui keterlibatan peran pemimpin dalam memengaruhi perilaku individu dengan bentuk dorongan dan stimulan kepada anggotanya agar mampu meningkatkan kualitas dan potensi diri mereka. Definisi pemimpin kreatif menurut Wen et al (2017) merupakan pemimpin yang mendukung anggotanya melakukan berbagai bentuk inovasi, berusaha menyediakan sumber daya dan pengetahuan bagi anggotanya, dan mendorong anggota berpartisipasi dalam mengambangkan inovasi tersebut agar dapat mencapai kemajuan organisasi (dalam: Pinghao Ye et al, 2021).

Sumedang di bawah kepemimpinan Bupati Dony menjadi kabupaten dengan tingkat inovasi tinggi. Hal ini disebabkan Bupati Dony selalu memotivasi serta mengarahkan seluruh SKPD di Kabupaten Sumedang untuk memiliki setidaknya satu inovasi yang sesuai dengan fokus bidang dan tugasnya masing-masing. Bagi Bupati Dony, inovasi menjadi urgensi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat karena melalui inovasi berbagai cara baru hadir untuk mempermudah pekerjaan dan meningkatkan kualitas pelayanan. Terbukti dengan Sumedang dinobatkan menjadi juara selama tiga kali berturut-turut dalam ajang Kompetisi Inovasi Jawa Barat, yakni tahun 2020 Sumedang menang dengan inovasi SAKIP Desa, dilanjut 2021 menang dengan e-Office sebagai juara pertama, kemudian di tahun 2023 kembali meraih penghargaan Best of The Best melalui inovasi platform digital bernama WA KEPO. Semua aplikasi tersebut pada dasarnya memiliki tujuan untuk memudahkan masyarakat Sumedang dalam mengakses informasi seputar pelayanan publik.

Selain itu, upaya peningkatan kreativitas anak muda di Kabupaten Sumedang tak luput menjadi perhatian Bupati Dony demi membangun generasi unggulan sebagai investasi di masa depan. Pembuatan Creative School Project yang diusung oleh Bupati Dony merupakan ruang bagi para anak muda Kabupaten Sumedang untuk meningkatkan minat dan bakat mereka serta mengaplikasikan kreativitas mereka dalam bentuk acara-acara, seperti Seminar Creativepreneur, Kelas Membatik, Kelas Apresiasi, Pameran Karya Siswa, Persembahan Teater Pelajar Sumedang, Penampilan tari tradisional, dan masih banyak lainnya. Melalui hal tersebut, diharapkan generasi muda yang ada mampu meningkatkan potensi diri, memiliki sifat mandiri, serta memiliki kesiapan menghadapi tantangan di masa yang akan datang.

Bupati Dony Sebagai Figur Pemimpin Digital Masa Kini

Dalam teori kepemimpinan, De Waal et all (2019) berpendapat bahwa digital leadership merupakan merupakan gabungan antara kepemimpinan transformatif dengan penggunaan teknologi (dalam: Tugba Erhan dkk, 2016). Pendapat lagi datang dari Sheninger (2019) yang mendefinisikan digital leadership sebagai gabungan antara pola pikir, perilaku, dan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengubah dan meningkatkan budaya sebuah organisasi melalui penggunaan teknologi secara strategis. Lebih lanjut lagi, Sheninger menyebutkan kehadiran pemimpin digital harus mampu menciptakan lingkungan pembelajaran yang inovatif serta membuka kesempatan bagi para anggota agar dapat berkembang meningkatkan kualitas diri mereka baik dalam hal penerapan digital, critical thinking, maupun kemampuan personal lainnya.

Tak dapat diragukan lagi figur pemimpin digital sudah sepatutnya ditujukan kepada Bupati Dony. Hal ini bukan tanpa alasan, upaya yang dilakukan Bupati Dony dalam membangun Kabupaten Sumedang menjadi kabupaten digital merupakan hasil nyata selama masa kepemimpinannya. Sumedang kini menjadi kiblat penyelenggaraan pemerintahan berbasis digital di Indonesia karena berhasil mengantongi predikat sangat baik dengan nilai 3,84 pada penilaian Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di tingkat nasional.

Adapun beberapa upaya digitalisasi oleh Bupati Dony salah satunya adalah dengan mendorong profesionalitas ASN dalam melaksanakan pelayanan publik berbasis digital kepada masyarakat melalui diciptakannya aplikasi Sipedo (Sistem Informasi Pelatihan Berbasis Database Online) dan e-Office yang bermanfaat bagi masyarakat secara luas. Seperti namanya, aplikasi Sipedo ini dibuat dengan tujuan mengatasi masalah rendahnya kompetensi angkatan kerja dan keterlibatan masyarakat dalam mengikuti pelatihan dunia kerja. Aplikasi ini hadir sebagai katalisator antara pencari kerja yang membutuhkan pelatihan kerja dengan berbagai informasi seputar pelatihan kerja, bahkan aplikasi ini juga menyediakan lowongan pekerjaan yang tersedia bagi para pencari kerja. Aplikasi serupa lainnya adalah e-Office, yakni super aplikasi yang ditujukan untuk aparat Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam melaksanakan tugasnya. Aplikasi ini pada dasarnya sudah berbasis digital dan terintegrasi yang bertujuan membantu ASN dalam melakukan pekerjaannya serta memudahkan mereka apabila ingin melakukan kerja dari rumah tanpa harus pergi ke kantor.

Kemudian inovasi digital lain yang digarap oleh Bupati Dony dalam membangun Kabupaten Sumedang adalah membuat aplikasi digital untuk menurunkan angka stunting dan kemiskinan yang menjadi permasalahan utama di Kabupaten Sumedang. Aplikasi SIMPATI (Sistem Pencegahan Stunting) diluncurkan tahun 2020 oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang yang berkolaborasi bersama Telkomsel. Aplikasi ini bertujuan menyajikan data pengumpulan dan pelaporan balita yang dapat digunakan oleh berbagai pihak, seperti posyandu, pimpinan daerah, puskesmas, perangkat desa dan dinas terkait, serta oleh masyarakat umum agar dapat mengakses informasi seputar stunting. Berkat adanya aplikasi ini, persentase stunting di Kabupaten Sumedang menurun secara signifikan dari 32,27 persen menjadi 8,27 persen pada tahun 2022. Pengalaman keberhasilan Bupati Dony dalam penanganan stunting melalui pemanfaatan SPBE mendapatkan apresiasi tinggi dari Presiden Jokowi sehingga Beliau meminta kepada Bupati Dony untuk membagikan pengalamannya tersebut kepada banyak kepada daerah di Indonesia. Kekuatan inovasi dan ide kreatif dalam beragam program yang direalisasikannya membantu Bupati Dony mencetak Penghargaan Indonesian Visionary Leader dengan kategori The Best Overall di tahun 2021 sebagai apresiasi atas upaya kerasnya mengatasi Pandemi Covid-19 dan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat Sumedang.

Keberhasilan Bupati Dony menuntun transformasi Kabupaten Sumedang merupakan bentuk nyata kepiawaiannya dalam menerapkan konsep kepemimpinan inovatif dan kepemimpinan di era digital. Pengaruh yang ditanamkan Bupati Dony selaku pemimpin tak hanya berdampak bagi daerahnya saja, tetapi juga bagi banyak daerah di Indonesia. Berkat segudang inovasi yang diciptakannya, banyak daerah di Indonesia yang termotivasi untuk dapat mengikuti jejaknya dalam menjemput asa.

Sumedang pada masa kepemimpinannya tercatat telah memperoleh 117 penghargaan, di tingkat nasional sebanyak 68 dan tingkat provinsi sebanyak 50 penghargaan. Tak melulu hanya pada pembangunan fisik, Bupati Dony juga memfokuskan pada pembangunan kualitas sumber daya manusia Kabupaten Sumedang yang dibuktikan dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten ini sebesar 72,69 poin. Tujuan utama dalam memberantas kemiskinan di Sumedang juga berhasil diselesaikannya melalui penurunan angka kemiskinan tahun 2022 di Kabupaten Sumedang menjadi 10,14 persen. Selain itu, tingkat pengangguran terbuka pada Kabupaten ini juga mengalami penurunan menjadi 7,72 persen.

Lima tahun masa kepemimpinannya sukses membawa Sumedang mencapai cita-cita mulia, yakni membuat masyarakat Sumedang hidup sejahtera dan bahagia. Sejarah mencatat kontribusi yang dilakukan Bupati Dony dalam memajukan Kabupaten Sumedang selama 2018-2023 akan menjadi sebuah legacy yang terpatri pada ingatan generasi selanjutnya yang akan mengabdi silih berganti.


 
* Mahasiswi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Administrasi,
Universitas Indonesia

Komentar