Minggu, 28 April 2024 | 02:43
COMMUNITY

Dua Tokoh Nasional Turut Hadir di Wisuda 1.054 Mahasiswa UMHT

Dua Tokoh Nasional Turut Hadir di  Wisuda 1.054 Mahasiswa UMHT
Wisuda 1.054 mahasiswa UMHT di TMII (Dok UMHT)

ASKARA - Rektor Universitas MH Thamrin,  Daeng Muhammad Faqih menyatakan sebagai institusi pendidikan, pihaknya akan selalu memberikan yang terbaik bagi negara ini. Caranya, dengan meluluskan mahasiswa sesuai dengan visi misi UMHT, yaitu, lulusan yang memiliki kompetensi,  kualitas, berwawasan wirausaha, mandiri, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

"Pada momen wisuda kali ini, ada 1.054 wisudawan yang terdiri dari 598 orang dari 11 prodi Fakultas Kesehatan,  301 orang dari 2 prodi Fakultas Ekonomi,  102 orang dari 2 prodi Fakultas Komputer, dan 53 orang dari 3 prodi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan," kata Daeng Faqih, saat acara wisuda UMHT di Krakatau Ballroom TMII Jakarta, Kamis (30/11).

Ditambahkannya, untuk sesi pagi, yang di wisuda adalah yang dari Fakultas Kesehatan.  Sementara, di sesi siang, untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis, FKIP, Komputer dan ada juga dari Kesehatan. Hal ini karena keterbatasan tempat.

Daeng Faqih menjelaskan pada acara wisuda kali ini, ada yang berbeda, yakni adanya dua pakar yang memberikan orasi ilmiah. Untuk sesi satu, yang berbicara adalah Prof Fahmi Idris dan sesi kedua adalah Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron.

"Kehadiran kedua sosok itu bukan lah tanpa alasan, tapi merupakan bagian dari visi misi UMHT. Kalau Prof Fahmi Idris, karena kita memiliki Fakultas Kesehatan, dan beliau wacana terkait digitalisasi layanan kesehatan," kata Daeng Faqih. 

Kalau Nurul Ghufron, lanjutnya, adalah keinginan kami untuk memberikan masukan pada setiap lulusan UMHT, yang adalah kader bangsa, harapan bangsa ini, yang akan melanjutkan estafet bangsa ini, terkait karakter yang harus dimiliki oleh mereka. 

"Jadi bukan hanya Kompeten tapi juga berkarakter, jujur, sehingga akan menjadi pemimpin, akan menjadi pejabat publik yang memiliki moral dan berkontribusi dalam gerakan pencegahan korupsi," tegas Daeng Faqih.

Menurutnya, target SDM yang akan menjadi agen perubahan, tangkas inovatif, kompetitif dan profesional, bukan hanya lisan maupun tulisan visi misi belaka.

"Tapi kami mendukung para mahasiswa kami dengan sarana prasarana terbaik, yang sesuai dengan standarisasi keilmuan masing-masing, baik tingkat nasional maupun internasional. Seperti, yang baru saja diresmikan, Pusat OSCE yang merupakan bagian dari capaian kompetensi tenaga layanan kesehatan standar internasional," katanya. 

Atau, tambahnya, fasilitas LPMMA (Lembaga Pasar Modal Manajemen dan Akuntansi), yang merupakan hasil kerjasama antara UMHT dengan Bursa Efek Indonesia dan perusahaan pasar modal, yang memberikan peluang para mahasiswa UMHT untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan terkait dunia pasar modal. Bahkan, UMHT saat ini ditunjuk oleh OJK untuk menyelenggarakan pelatihan berkelanjutan untuk profesi investasi dan pasar modal.

"Bukti yang bisa dilihat secara langsung adalah lulusan UMHT, berdasarkan sistem treasure study Kementerian,  bisa terserap 100 persen dalam waktu tiga bulan oleh dunia kerja. Dan lulusan UMHT itu diterima oleh perusahaan luar negeri, mulai dari rumah sakit di Arab Saudi hingga Jerman dan Jepang. Pelajaran tambahan yang dibutuhkan hanya bahasa saja, tapi kompetensi lainnya sudah terpenuhi," jelasnya.

Selain itu, tambahnya, dengan pengembangan pendidikan wirausaha, para mahasiswa UMHT pun berhasil mencatatkan prestasi di bidang usaha. Yang terbaru adalah hibah Kemendikbudristek untuk program pembinaan mahasiswa wirausaha terkait produk makanan BRANTEM (Brownies Ketan Item) dan CaChips.

"SDM Indonesia itu bukan tidak pintar, bukan tidak ahli, tapi banyak kasus yang menimpa anak bangsa yang bertugas sebagai pejabat publik. Sehingga, pesan saya adalah, bangun lah dan perkuat karakter SDM, bukan hanya karakter kerja tapi juga karakter moral,  terutama kejujuran," kata Daeng Faqih yang menyampaikan harapannya bagi para lulusan untuk memahami apa yang menjadi keprihatinan bangsa saat ini. 

 

Komentar