Rabu, 08 Mei 2024 | 12:19
MILITER

Korem 052/Wijayakrama Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan

Korem 052/Wijayakrama Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan
Korem 052/Wijayakrama gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan (Dok Penrem 052)
ASKARA - Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap para pahlawan dan pejuang, Korem 052/Wkr menggelar upacara memperingati Hari Pahlawan 10 November 2023, di Lapangan Makorem, Kelapa Dua, Tangerang, dengan Inspektur Upacara Danrem 052/Wkr, Brigjen TNI Putranto Gatot SH, S.Sos., M.M. diikuti seluruh prajurit dan PNS Makorem 052/Wkr. Jumat (10/11).
 
Dalam kesempatan itu, Danrem membacakan sambutan Menteri Sosial yang mengatakan, Hari Pahlawan adalah hari yang sangat bermakna bagi kehidupan kita berbangsa dan bernegara. Hari Pahlawan ke-78 ini diperingati dengan mengusung tema Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan. 
 
"Tema ini diangkat melalui renungan mendalam untuk menjawab ancaman penjajahan modern yang akan nyata, mengingat kita merupakan pasar yang besar dan dikaruniai begitu banyak sumber daya alam yang sangat luar biasa seperti tanah dan yang subur, hasil laut yang melimpah, kandungan bumi yang menyimpan beragam mineral," kata Menteri Sosial.
 
Dikatakannya, inilah tantangan yang sesungguhnya bagi generasi penerus untuk mengelola kekayaan alam dan juga potensi penduduk Indonesia bagi kejayaan bangsa dan negara. Ancaman dan tantangan ini akan kita taklukkan berbekal semangat yang sama seperti dicontohkan para pejuang 10 November 1945. 
 
"Tidak mudah memang tapi pasti bisa, karena pahlawan bangsa telah mengajarkan kita nilai-nilai perjuangan yang jika kita ikuti niscaya membawa jejak kemenangan," tegasnya.
 
Pahlawan, menurutnya, adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompok dan atau diri sendiri.
 
"Para pahlawan telah mengajarkan kepada kita bahwa kita bukan bangsa pecundang kita tidak akan pernah rela untuk bersimpuh dan menyerah kalah.Sebesar apapun ancaman dan tantangan akan kita hadapi dengan tangan mengepal dan dada menggelora," kata Mensos.
 
Dengan hanya berbekal bambu runcing, jelas Mensos, para pahlawan dalam pertempuran 10 November menghadapi musuh yang merupakan pemenang perang dunia dengan persenjataan terbaiknya rakyat bergandengan tangan dengan para tokoh masyarakat dan pemuka agama berikut pengikutnya bersama laskar-laskar Pemuda dan pejuang dari antara Nusantara semua melebur menjadi satu merdeka atau mati.
 
Mensos pun bersyukur, saat ini semangat untuk berantas kebodohan dan perangi kemiskinan dapat dilihat dan dirasakan denyutnya di seluruh pelosok negeri. Semangat yang berasal dari nilai perjuangan pahlawan bangsa di tahun 1945 semangat yang membawa kita menolak kalah dalam upaya mewujudkan kehidupan berkebangsaan yang bersatu berdaulat adil dan makmur serta memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa mewujudkan masa depan yang lebih baik.
 
"Bersama kita bangun usaha dan ekonomi kerakyatan yang akan menjadi Indonesia tumbuh menjadi negara yang makin maju makin sejahtera selamat hari pahlawan tahun 2003 marilah kita panjatkan doa bagi para pahlawan yang telah gugur melalui kita," himbaunya
 
Selepas kegiatan upacara, Danrem 052/Wkr menyampaikan pesan KASAD pada saat apel Dansat di Situ Lembang, yang berpesan kepada seluruh prajurit untuk menjadi prajurit yang "PRIMA" yaitu menjadi prajurit yang Profesional, Responsif, Integratif, Modern dan Adaftif.
 
"Sebagai prajurit kita harus bisa melaksanakan tugas sesuai jabatan dan pangkat yang kita emban. Kita juga harus senantiasa respon terhadap keadaan sekitar. Sebagai seorang prajurit TNI harus peka terhadap adanya gangguan dan kesulitan masyarakat di sekitarnya," ujar KSAD.
 
Di lapangan, tegasnya, harus terjalin interaksi antar Angkatan Darat, Laut, Udara dan Kepolisian serta pemerintahan. Sebagai seorang prajurit harus bisa mengikuti perkembangan zaman dan teknologi terkini yang digunakan untuk pertahan dan pertempuran. 
 
"Kita harus bisa menyesuaikan dengan keadaan dan perkembangan  teknologi dan informasi," ujar KSAD.
 
KASAD juga berpesan sebagai prajurit TNI kita harus memiliki kemampuan beladiri untuk membela diri dan melumpuhkan musuh, minimal kita memiliki kemampuan bela diri praktis dan melumpuhkan.
 
 

Komentar