ASKARA - Tujuh tahun silam, Indonesia digegerkan kabar kematian perempuan bernama Wayan Mirna Salihin usai menenggak kopi yang ternyata berisi racun sianida.

Pada waktu itu, wafatnya Mirna menyita perhatian publik selama kurang lebih 10 bulan setelah diketahui kasus itu bukan sekadar kematian biasa, melainkan pembunuhan berencana.

Kini, kasus kematian Mirna akibat kopi sianida kembali viral, setelah film dokumenter berjudul "Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso" yang baru-baru ini ditayangkan di Netflix.

Film ini mejadi perbincangan di masyarakat karena memunculkan berbagai spekulasi baru yang mengungkap sejumlah kejanggalan dalam kasus kopi sianida tersebut.

Ketika ayah Mirna diwawancara di salah satu stasiun TV belum lama ini, ia mengaku mempunyai botol racun sianida yang mirip dengan milik Jessica ketika meracuni putrinya.

“Saya ada botolnya tuh yang dia pakai untuk ngeracun. Kelihatannya mirip,” ujar Edi.

Pengacara Otto Hasibuan mempertanyakan pernyataan Edi Darmawan Salihin, ayah almarhum Wayan Mirna Salihin, soal dirinya mempunyai botol sianida. Otto pun bertanya-tanya, Edi dapat dari mana botol tersebut.

"Kalau dia bisa punya botol sianida, tanya saja sama dia dapat dari mana. kan gitu aja," ujar dia kepada awak media, Sabtu (14/10).

Pengacara Jessica Kumala Wongso itu berharap polisi seharusnya dapat menelusuri kembali pengakuan Edi yang sempat viral tersebut. Pasalnya perlu dicari tahu dari mana botol itu dia dapat.

"Jadi, itu saya kira polisi perlu menelusuri lagi tuh, ternyata dia pegang botol, dari mana dapat botol itu," ujarnya