Senin, 29 April 2024 | 12:49
INFRASTRUKTUR

Kongres Air Dunia 2023 di Beijing, Wujudkan Air Bersih dan Sanitasi Layak Bagi Semua di 2030

Kongres Air Dunia 2023 di Beijing, Wujudkan Air Bersih dan Sanitasi Layak Bagi Semua di 2030
Air Bersih dan Sanitasi Layak Bagi Semua di 2030 (Dok pupr)

ASKARA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menekankan pentingnya mewujudkan Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDG) ke-6 yakni tercapainya Air Bersih dan Sanitasi Layak Bagi Semua di 2030. 

"Ketersediaan Sumber Daya Air (SDA) telah menjadi isu penting di seluruh dunia. Kebutuhan air global terus meningkat, namun ketersediaan dan kualitas air semakin sulit seiring dengan memburuknya lingkungan dan perubahan iklim. Untuk itu upaya mewujudkan SDG ke-6 merupakan langkah signifikan menuju masa depan air yang berkelanjutan," kata Menteri Basuki dalam pembukaan the Kongres Air Dunia/the XVIII World Water Congress di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok, Senin (11/9/2023). 

Dikatakan Menteri Basuki, mewujudkan ketersediaan air bersih dan sanitasi layak bagi semua juga penting untuk mendukung pemberantasan kemiskinan dan kelaparan manusia di seluruh dunia. 

"Kongres Air Dunia ini dan konferensi bidang air lainnya harus mampu memperkuat dan mempertegas komitmen global dalam melakukan percepatan agenda terkait air.  Lebih jauh lagi, komitmen tersebut harus mampu diterjemahkan menjadi tindakan nyata sebagai kunci mewujudkan keberlanjutan air untuk generasi masa depan," kata Menteri Basuki. 

Untuk itu Menteri Basuki mengatakan, pentingnya mengitegrasikan hasil pertemuan antara Kongres Air Dunia dan agenda internasional lainnya terkait SDA hingga nanti pertemuan World Water Forum ke-10 di Bali, Indonesia. 

"Kita semua di sini bukan untuk bersaing tetapi untuk bersinergi dan saling melengkapi dari hasil-hasil pertemuan. Kita di sini tidak hanya sekedar untuk menghadiri satu konferensi ke konferensi lainnya, melainkan untuk menetapkan agenda, memobilisasi sumber daya, membangun kemitraan dan aliansi, dan mengubah ide menjadi tindakan nyata untuk menjawab tantangan dan masalah air secara kolektif di tingkat global dan lokal," kata Menteri Basuki.

Untuk itu Menteri Basuki berharap, World Water Forum ke-10 di Bali nanti harus dijadikan sebagai tonggak penting puncak agenda politik global di bidang Sumber Daya Air yang telah dimulai sejak World Water Forum ke-9 di Dakar pada tahun 2022, dilanjutkan pada the 4th Asia Pacific Water Summit in Kumamoto 2022, the 2nd Dushanbe Water Action Decade Conference  di Dushanbe pada 2022, the UN 2023 Water Conference di New York, dan the XVIII World Water Congress di Beijing.

"Melalui berbagai Proses World Water Forum ke-10, diantaranya Proses Politik, Tematik, dan Regional, berbagai topik penting terkait air dan tantangan secara global akan dibahas selaras dengan diskusi kongres Asosiasi Sumber Daya Air Internasional (IWRA)," kata Menteri Basuki. 

Turut hadir, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra Saleh Atmawidjaja, Staf Khusus Menteri PUPR Bidang Manajemen Air Firdaus Ali serta Asisten Deputi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Konservasi Sumber Daya Alam Kemenko Marves Mochamad Saleh Nugrahadi.

Komentar