Senin, 29 April 2024 | 10:09
NEWS

Tausyiah Serambi Islami TVRI, Prof. Rokhmin Dahuri Ingatkan Umat Islam Harus Optimis dan Semangat Berbagi

Tausyiah Serambi Islami TVRI, Prof. Rokhmin Dahuri Ingatkan Umat Islam Harus Optimis dan Semangat Berbagi
Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS (Dok TVRI)

ASKARA - Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, mengingatkan kepada muslimin dan muslimat yang beriman dan bertaqwa harusnya hidup itu penuh optimisme, penuh keriangan, kegembiraan, dan penuh semangat berbagi untuk menolong sesama, tidak hanya sesama Muslim tapi juga kepada non muslim  juga kepada flora dan fauna.

Demikian dikatakan Prof. Rokhmin Dahuri bersama KH. Agus Dermawan dan Ustadz Deden Zainunnajib saat mengisi tausiyah pada acara Serambi Islami di Stasiun TVRI, Senin (4/9). 

"Bukankah Islam diturunkan oleh Allah itu untuk rahmatan lil alamin. Bukan hanya manusia sesama Muslim," ujar Prof. Rokhmin Dahuri.

Karena itu, kata Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan 2020 – Sekarang, indah sekali jika muslimin dan muslimat bertakwa, bekerja keras. Namun, dia mengingatkan bukan berarti kita harus miskin tidak punya power untuk mengejar akhirat. 

"Kita boleh kaya tapi jangan seperti Qorun tapi jadilah seperti Abdurrahman bin Auf. Kita boleh berkuasa jadi presiden tapi jangan seperti Fir'aun. Tapi jadilah seperti Kanjeng Nabi Muhammad, Khulafaur Rasyidin," tuturnya.

Selain itu, sambungnya, kita boleh menjadi ilmuwan tapi jangan seperti Haman tapi jadilah seperti Sayidina Ali bin Abi Thalib ra.

"Dalam Islam tidak harus miskin tapi juga harus kaya dan kekayaan kita untuk berbagi tidak untuk perzinahan dan kebinalan. Kita harus punya ilmu tapi bukan untuk menakali orang lain tapi untuk kesejahteraan dan keadilan," kata Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia itu.

"Kita pas berkuasa punya kebijakan dan program untuk kesejahteraan dan keadilan," sambung Guru Besar Mokpo National University Korea Selatan tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, kata Prof. Rokhmin Dahuri bahwa agar menghindari perpecahan jangan menjadi negara miskin. Sebagai hadits Rasulullah kefakiran mendekatkan kepada kekufuran. 

"Jadi, kalau orang miskin yang terlalu lama maka imannya bisa tergerus. Bisa menjadi brutal. Kita harus tanggulangi kemiskinan itu, selain itu harus adil," ucap Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia periode 2001 – 2004 itu.

Prof Rokhmin Dahuri mengatakan, kalau kesejahteraan nya tercipta di negeri ini kemudian keadilannya ditegakkan Insya Allah kita bukan hanya sesama Muslim tapi juga sebangsa dan setanah air (ukhuwah Wathaniyah).

Islam, tandasnya, sangat indah. Tidak boleh menghina pemeluk yang lain. "Bahkan Rasulullah begitu wafat masih punya hutang piutang dengan non muslim. Seperti diceritakan istri tercinta Sayidina Siti Aisyah bahwa pada saat hidupnya beliau bersekah kepada fakir miskin Yahudi," paparnya.

Selanjutnya, Prof Rokhmin Dahuri membeberkan, syarat untuk menjadi negara yang bisa maju dan makmur dan berkelanjutan itu kalau adanya persatuan.

"Oleh karena itu mari kita kembali kepada persatuan dan ukhuwah. Dalam Islam bahwa persatuan dan ukhuwah sangat dianjurkan bahkan diwajibkan baik ukhuwah antar kita umat Islam, persaudaraan dengan sesama anak bangsa baik muslim maupun non muslim dan juga ukhuwah Basyariah (ukhuwah seluruh umat manusia di dunia ini)," tutup Duta Besar Kehormatan Kepulauan Jeju dan Kota Metropolitan Busan, Korea Selatan itu.

Komentar