ASKARA - Dalam rangka mendukung terciptanya Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukumnya, Kepolisian Resort Metro Jakarta Timur (Polres Metro Jaktim) menyapa warga dengan mengadakan kegiatan Guyub Kamtibmas di lingkungan RW 09, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (25/8).

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kantor sekretariat RW 09, Jl. M.T. Haryono, Kel. Cawang Kec. Kramat Jati, Jakarta Timur, dan dihadiri langsung oleh Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol. Leonardus Simarmata S.Sos., S.IK.,.M.H., M.Han; Wakapolres Jakarta Timur AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya, SIK; Kapolsek Kramat Jati Kompol Rusit Malaka, SH., MH; Lurah Cawang; Ketua RW 09; Ketua FKDM Kec. Kramat Jati; PJU; Kaum ibu PKK dan Dawis; serta Tokoh Agama dan Masyarakat setempat.

Pada kesempatan itu jajaran Polres Metro Jaktim menyerap langsung keluhan dan masukan dari masyarakat. Salah satunya adalah mendengar permohonan warga terkait penertiban parkir di sekitar kantor ASABRI, yang banyak memakan bahu jalan. Di sisi lain pihak kepolisian juga mendapatkan masukan agar peran Polisi RW dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, ke depannya.

Di kesempatan yang sama Polres Metro Jakarta Timur juga menerima pernyataan langsung dukungan dari masyarakat yang disampaikan oleh Ketua FKDM. Ketua FKDM menyatakan pihaknya siap memberikan dukungan kepada personel di tingkat Polsek, dalam rangka menciptakan Harkamtibmas.

Dalam pertemuan yang dibalut suasana kekeluargaan itu Polres Metro Jaktim juga menyampaikan tiga poin Pesan Kamtibmas kepada masyarakat. Pesan itu meliputi imbauan untuk menciptakan Pemilu yang damai, adil, tidak ada lagi polarisasi, dan saling menghargai.

Kedua, imbauan penggunaan masker untuk masyarakat yang akan beraktivitas di luar ruangan sebagai antisipasi polusi udara belakangan ini.

Dan yang ketiga, imbauan kepada masyarakat untuk selalu melakukan pengecekan keberadaan putra dan putri mereka sebagai antisipasi keterlibatan salam tawuran. Secara khsusus, jajaran Polres Metro Jaktim memberikan penegasan kepada masyarakat bahwa Polri tidak akan mentolerir bagi pelaku tawuran, dan akan memproses (tanpa penagguhan) setiap pelanggaran yang terjadi.