Minggu, 28 April 2024 | 07:23
TRAVELLING

Savoy Homann Hotel Legendaris dengan Pelayanan Humanis

Savoy Homann Hotel Legendaris dengan Pelayanan Humanis
Sukirman tengah bercengkrama bersama keluarga Yan Kawilarang dari Manado (Dok Askara)

ASKARA - Savoy Homann adalah satu hotel bersejarah sekaligus hotel tertua di Kota Bandung. Hotel yang berada di lokasi terbaik ini bergaya art-deco yang terletak di Jalan Asia Afrika dan pernah diinapi sejumlah pemimpin dunia hingga aktor pantomim kenamaan dunia, Charlie Chaplin.

"Homann" pun bukan sekedar nama, melainkan nama keluarga pendiri hotel yang didirikan pada tahun 1871. Kala itu, bangunan hotel ini masih berupa rumah tinggal yang terbuat dari bambu. Baru pada tahun 1880 dibuat bangunan dari bata. 

Di era kolonial Belanda hotel ini masih dikenal dengan nama "Hotel Homann". 
Barulah pada 1939, arsitek kenamaan berkebangsaan Belanda, A.F Aalbers mendesain kembali hotel tersebut menjadi bangunn tiga lantai bertema hyper-modern Artdeco Streamline yang masih dipertahankan hingga saat ini. Gaya arsitektur tersebut terinspirasi dari bentuk kapal laut dan ombak. Nama hotel pun kemudian berubah menjadi "Savoy Homann."

Hotel Savoy Homann juga pernah difungsikan sebagai wisma wisma Jepang (1942-1945) dan wisma PMI (1945-1948). Pada tahun 1949 fungsinya dikembalikan sebagai hotel seperti fungsinya semula.

Bila berkunjung ke Bandung, banyak wisatawan memilih menginap di hotel ini dengan berbagai pertimbangan. Ada yang karena ingin bernostalgia, karena lokasi yang strategis dekat Braga, karena kamar yang luas, karena pelayanan yang diberikan, dan lainnya.

Jika sarapan pagi, setiap tamu akan dilayani secara khusus oleh para waiters dan waiterss yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melayani kebutuhan makanan dan minuman bagi para pelanggan hotel secara professional.

"Bapak dan Ibu ingin makan apa? Biar Kirman yang ambilkan," sapa Sukirman dengan ramah kepada setiap tamu, Rabu (19/7).

Kendati usia sudah 67 tahun, namun Sukirman tampak dengan sigap membawakan makanan ke meja para tamu yang memesan makanan dan minuman kepadanya.

"Saya bekerja di Savoy Homann sudah 42 tahun. Alhamdulillah terus dipercaya dan diperpanjang kontraknya kendati sudah lewat usia pensiun," jelas Sukirman.

Keramahan dan kecekatan Sukirman diakui salah satu tamu yang memilih menginap di Savoy Homann karena ingin bernostalgia, seperti keluarga Yan Kawilarang yang datang dari Manado. 

"Om dan Tante sering nginap di sini untuk bernostalgia sambil menikmati suasana Bumi Parahiyangan," ujar Yan Kawilarang yang bekerja di Manulife Jakarta.

Yan Kawilarang dan keluarga merasa senang dengan pelayanan ramah waiters dan waiterss ketika sarapan di restoran Batavia Cafe Savoy Homann yang memiliki menu beragam dan memiliki citra rasa lezat sehingga tergoda untuk mencicipi semua sajian.

 

Komentar