Selasa, 07 Mei 2024 | 03:08
COMMUNITY

Kisah Mpo Neng, Perempuan Asli Betawi Lenteng Agung Jatuh Hati pada KSP Kopdit Pintu Air

Kisah Mpo Neng, Perempuan Asli Betawi Lenteng Agung Jatuh Hati pada KSP Kopdit Pintu Air
Mpok Neng (Dok Farida)

ASKARA - Mpo Neng, begitu perempuan paruh baya berusia 60 tahun lebih. Perempuan asli Betawi Lenteng Agung, Jakarta Selatan ini sehari-hari bekerja sebagai tukang cuci gosok. Puluhan tahun pekerjaan ini dilakoni. Maklum, rumahnya berdekatan dengan kos-kosan sehingga banyak anak kos menjadi langganan, termasuk Farida Denura. 

Sebulan yang lalu setelah 13 tahun putus komunikasi Mpo Neng datang ke rumah meminta bantuan dana untuk membuka warung di dekat rumahnya.

Saya pun meminta agar dia membuka warung kopi, teh dan mie instan saja di pasar-pasar tradisional. Pasti laris manis dan untung besar. Saran saya dijalankan dan sudah meendapatkan tempat atau lapak di Pasar Minggu, pasar yang tetap ramai sepanjang waktu.

Lalu bagaimana dia harus menyewa lapak itu? Saya akhirnya memperkenalkan dia dengan KSP Kopdit Pintu Air. Suatu hari saya mengajak Mpo Neng ke Kampung Sawah ke KCP KSP Kopdit Pintu Air. Mpo Neng setelah mendapat penjelasan akhirnya setuju untuk jadi anggota. Foto KK, KTP pun dilengkapi berikut nama ahli waris. Karena kesibukan, beberapa minggu Kemudian baru resmi terdaftar sebagai anggota KSP Kopdit Pintu Air.

Ketika saya berinisiatif mengundang tim Pengurus KSP Kopdit Pintu Air Kampung Sawah presentasi ke Depok, Mpo Neng hadir mendengar penjelasan selengkap-lengkapnya. Dan menyampaikan di dalam forum pertemuan bahwa dirinya sudah memprospek 4 calon anggota, pedagang Pasar Lenteng Agung.

Saat sosialisasi kami dibagikan brosur. Brosur itu dibawanya pulang ke rumah dan berjanji kepada saya seminggu kemudian kembali ke rumah Depok untuk membawa data KK dan KTP sebagai syarat menjadi calon anggota.

“Far, ada program Jempola 1 juta, kagak susah promosiin. Pasti banyak pade mau,” ujar Mpo Neng. 

 

Penulis: Farida Denura

Komentar