Selasa, 07 Mei 2024 | 02:08
NEWS

Usai Pembelotan Wagner, KBRI Moskow Imbau WNI Tetap Tenang

Usai Pembelotan Wagner, KBRI Moskow Imbau WNI Tetap Tenang
Pasukan Wagner (AFP)

ASKARA - Menyusul terjadinya aksi pembelotan oleh pasukan Wagner terhadap pemerintahan Presiden Vladimir Putin, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow mengeluarkan surat kebijakan keamanan terhadap para warga negara Indonesia (WNI) di Rusia.

WNI di sana secara khusus diperingatkan agar tidak melakukan perjalanan ke kota Rostov dan Voronezh.

Surat diterbitkan Sabtu (24/6) waktu setempat dan ditandatangani Koordinator fungsi protokol dan konsuler, Moh Fattah H Hardiwinangun. WNI di sana diminta untuk tetap tenang.

KBRI Moskow mengimbau WNI agar selalu membawa dokumen identitas (paspor) saat bepergian atau beraktivitas sehari-hari. Hal itu karena adanya upaya peningkatan penjagaan keamanan di tempat-tempat umum, transportasi umum, stasiun kereta api, dan bandara.

"Sehubungan dengan perkembangan situasi keamanan tanggal 24 Juni 2023, pemerintah telah menerapkan kebijakan keamanan kontra-terorisme di beberapa daerah, yakni di Moskow, Oblast Voronezh dan Rostov. Merujuk situasi kemanan tersebut, Kedutaan Republik Indonesia di Moskow mengimbau seluruh WNI/masyarakat Indonesia di Rusia khususnya di wilayah-wilayah dimaksud di atas," demikian bunyi pembukaan dari surat pengumuman yang dirilis KBRI Moskow, Sabtu (24/6/).

Selain meminta WNI tetap tenang, mereka juga diminta membatasi perjalanan ke luar kota kecuali kebutuhan mendesak dan membawa dokumen identitas diri ke manapun.

"Untuk masyarakat Indonesia di Moskow dan Moskow Oblast agar membatasi perjalanan ke luar kota kecuali keperluan mendesak. Hal ini terkait dengan peningkatan pemeriksaan aparat di jalan ke luar dan menuju Moskow," tulis salah satu poin surat tersebut.

Dalam surat itu juga tertera sejumlah kontak yang bisa dihubungi oleh WNI. Kontak diberikan sesuai keadaan darurat tertentu.

Berikut tujuh poin isi arahan dalam surat tersebut:

1. Tetap tenang, pantau dan ikuti arahan dari Gubernur/Pemerintah setempat dan sumber berita resmi untuk kewaspadaan keamanan diri

2. Agar selalu membawa dokumen identitas (Paspor) dalam bepergian dan beraktivitas sehari-hari. Hal ini sehubungan dengan upaya peningkatan penjagaan keamanan di tempat-tempat umum, transportasi umum, sstasiun kereta api, dan juga bandar udara (airport).

3. Untuk masyarakat Indonesia di Moskow dan Moskow Oblast agar membatasi perjalanan ke luar kota kecuali keperluan mendesak. Hal ini terkait dengan peningkatan pemeriksaan aparat di jalan ke luar dan menuju Moskow.

4. Agar seluruh WNI di Rusia untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan ke Rostov dan Voronezh hingga situasi setempat kondusif.

5. Secara khusus untuk WNI di wilayah Rostov dan Voronezh agar mematuhi arahan pemerintah setempat untuk tidak keluar rumah/asrama/tempat tinggal apabila tidak ada kendaraan mendesak.

6. Lakukan kewajiban lapor diri online di portal peduli WNI https://peduliwni.Kemlu.go.di bagi WNI yang belum melakulannya.

7. Dalam keadaan mendesak silakan menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow di nomor kontak:
Nomor telepon (waktu kerja) +7495951954951
Nomor hotline (situasi darurat dan mengancam nyawa) +79857502410
Email fungsi konsuler [email protected] dan [email protected].

Pasukan tentara bayaran Wagner yang dipimpin Yevgeny Prigozhin melakukan aksi pembelotan terhadap Pemerintah Rusia. Pasukan Wagner sebelumnya diketahui bertempur bersama tentara Rusia melawan militer Ukraina. Wagner berperan besar dalam membantu Rusia memenangkan pertempuran di wilayah Bakhmut bulan lalu.

Dikutip Republika, Yevgeny Prigozhin memulai aksi pembelotannya pada Jumat (23/6). Prigozhin mengatakan, tujuan pemberontakannya adalah untuk menghukum Menteri Pertahanan Sergei Shogun setelah pasukan pemerintah Rusia menyerang kamp lapangan Wagner di Ukraina dengan roket, helikopter tempur, dan artileri.

 Prigozhin mengatakan, dia memiliki 25.000 tentara di bawah komandonya dan mendesak tentara untuk tidak melakukan perlawanan.

Dinas keamanan Rusia menyerukan penangkapan terhadap Prigozhin setelah dia mengumumkan pemberontakan bersenjata pada Jumat (23/6) malam. Pihak berwenang Rusia  mendeklarasikan "rezim kontrateroris" di Moskow dan sekitarnya, dengan mengizinkan kebebasan terbatas dan meningkatkan keamanan di ibu kota.

Juru bicara majelis rendah parlemen Rusia Duma Negara, Vyacheslav Volodin mengatakan, anggota parlemen mendukung konsolidasi kekuatan dan mendukung Putin. Volodin menambahkan, pejuang Wagner harus membuat pilihan yang tepat, yaitu bersama rakyat untuk melindungi keamanan dan masa depan ibu pertiwi, serta mengikuti perintah panglima tertinggi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menggemakan sentimen Volodin. "Kami memiliki satu panglima tertinggi. Bukan dua, bukan tiga. Tapi satu," kata Zakharova.

Pemimpin Checnya, Ramzan Kadyrov yang pernah memihak Prigozhin, juga menyatakan dukungan penuh terhadap Putin. “Kami memiliki panglima tertinggi, dipilih oleh rakyat, yang mengetahui situasi hingga detail terkecil lebih baik daripada ahli strategi dan pengusaha mana pun. Pemberontakan perlu ditekan," kata Kadyrov. 

 

Komentar