Sabtu, 27 April 2024 | 22:43
OPINI

Perempuan Batak dalam Konten Hiburan Medsos

Perempuan Batak dalam Konten Hiburan Medsos
Perempuan Batak dalam suatu acara (Dok Dedy)

ASKARA - Media sosial telah menjadi platform yang luas untuk berbagi konten dan hiburan. Salah satu fenomena yang dapat ditemui di media sosial adalah video-video yang menggambarkan perempuan Batak. Meskipun beberapa video tersebut dirancang sebagai konten hiburan semata, ada potensi bahwa tontonan semacam itu dapat memengaruhi persepsi orang terhadap citra perempuan Batak secara negatif. Karena itu, penting bagi pembuat konten dan penonton untuk saling bertanggung jawab dalam menjaga citra yang sebenarnya dan menghindari penyebaran konten yang dapat mendiskreditkan perempuan Batak.

Awalnya, saya senang menonton video-video semacam itu karena saya anggap sebagai hiburan. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah video yang serupa semakin meningkat dan menjadi viral. Dalam tontonan itu, terbentuk kesan yang tak lain adalah sesuatu yang buruk, yang mungkin tidak kita sadari. Video-video tersebut terkesan menggambarkan perempuan Batak sebagai sosok yang cerewet, tukang marah, kasar, kejam, dan tidak mendidik. Akan tetapi, stereotip semacam itu tidak mencerminkan kenyataan sebenarnya tentang perempuan Batak.

Perempuan Batak, sama seperti perempuan dari budaya lainnya, memiliki beragam sifat dan karakteristik. Ada yang lembut, tulus, memiliki budi pekerti yang baik, terdidik, dan tidak selalu suka marah-marah. Mereka memiliki pemahaman adab, tata krama, serta mampu menempatkan diri dan menjunjung etika sosial. Karena itu, video-video semacam itu sebenarnya hanya menciptakan persepsi yang keliru tentang perempuan Batak. Perilaku barbar, bicara kasar, dan sering marah-marah biasanya disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan kecerdasan seseorang, bukan karena identitas etnis atau budaya tertentu.

Konten yang mencitrakan perempuan Batak dengan cara yang tidak sejalan dengan kebenaran dapat berdampak negatif pada persepsi orang terhadap kelompok tersebut. Pembuat konten harus lebih berhati-hati dalam merancang konten mereka, menghindari membuat konten yang dapat merendahkan citra perempuan Batak. Penting untuk menghargai keragaman budaya dan menghindari generalisasi yang tidak akurat.

Sebagai penonton, kita juga memiliki tanggung jawab untuk menjadi lebih bijaksana dalam menyikapi setiap tontonan. Sebelum menyebarkan video yang berhubungan dengan citra perempuan Batak, penting untuk melakukan refleksi diri dan mempertimbangkan apakah konten tersebut menghormati keberagaman budaya dan tidak merendahkan. Dalam menyebarkan konten, kita harus menggunakan jempol kita dan rem tangan secara bijaksana, tidak sembarangan menyebarkan video yang dapat menyakiti atau menghina kelompok tertentu. 

 

Komentar