Senin, 29 April 2024 | 01:56
NEWS

Kapolres Lembata AKBP Vivick Tjangkung Dalami Mafia Perdagangan Orang

Kapolres Lembata AKBP Vivick Tjangkung Dalami Mafia Perdagangan Orang
Petugas Kepolisian ketika menggagalkan TKI ilegal (Dok Humas Polres)

ASKARA - Beberapa waktu lalu Tim Gabungan Polres Lembata berhasil menggagalkan pengiriman 25 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Non Prosedural ke Malaysia pada Minggu, 30 April 2023. 

Sebanyak 25 TKI Non Prosedural yang berasal dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) ini terdiri dari laki-laki dewasa 20 orang, laki-laki (anak dibawah umur 15 tahun) 1 orang dan perempuan dewasa 4 orang.

Berkaitan dengan pengiriman TKI Non Prosedural ini, Polres Lembata sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui adanya peran mafia perdagangan orang dibalik semua itu.

Demikian keterangan yang disampaikan Kapolres Lembata, AKBP Vivick Tjangkung dalam keterangan yang diterima beberapa saat lalu, Selasa (2/5).

"Masih dalam proses untuk mencari tahu lebih mendalam," jelas Vivick Tjangkung.

Dalam kesempatan yang berbeda, Vivick Tjangkung secara tegas menghimbau seluruh masyarakat Lembata agar lebih waspada terhadap mafia perdagangan orang.

"Menurut data Indeks perdagangan orang yang dikeluarkan oleh pihak berwenang, Lembata termasuk kategori tinggi," jelas Vivick Tjangkung, pada Minggu (30/04).

Vivick Tjangkung resah ketika data itu dicocokan dengan data pengaduan di Polres Lembata, ternyata berbanding terbalik. Tidak ada laporan dari masyarakat terkait dugaan perdagangan orang di Lembata.

Sementara, Bupati Lembata, Marsianus Jawa usai mengikuti Apel perayaan Hardiknas mengatakan, pemerintah harus terlibat  dalam memerangi perdangan orang di Lembata. Marsianus mengkritisi normalisasi terhadap perdagangan orang yang sering dilakukan di Lembata,yang menganggap perdangan orang sebagai migrasi kultural.

"Ada pernyataan bahwa keluar negeri atau ke Malaysia adalah kebiasaan yang biasa dilakukan warga di sini. Tapi mestinya tidak," tegasnya.

"Kita ingin mencari sumber orang-orang. Ini persoalan orang-orang yang mencari keuntungan," jelas Marsianus.

Marsianus mengatakan bahwa mafia perdagangan orang ini sering menyasar masyarakat, khusunya perempuan dan anak.

"Jadi anak-anak kita yang tidak tau, mereka janjikan yang muluk-muluk padahal mereka jual," ujar Marsianus.

Marsinus menegaskan, akan mencari oknum yang terlibat dalam mafia perdangan orang di Lembata. 

"Marsianus berharap,dengan kehadiran Kapolres Lembata,Vivick Tjangkung dapat memberatas mafia perdagangan orang di Lembata," harapannya.

Komentar