ASKARA - Momentum pertemuan Negara-negara G20 di Bali adalah momentum yang sangat strategis buat Indonesia. Apalagi sebagai tuan rumah Indonesia sudah seharusnya melakukan pelayanan serta penyesuaian terhadap isu -isu global.

“Salah satunya adalah kampanye green energi yang menjadi salah satu isu Sentral yang akan dibahas di perlahatan pertemuan Negara G20 nanti,” ujar Direktur Eksekutif Kornas JAPI (Jaringan Advokasi Publik Indonesia), Iradat Ismail kepada media, Senin (10/10).

Indonesia sendiri, katanya, menjadi salah satu penentu dalam Perjanjian Paris dalam bidang energy. Untuk itu di momentum G20 Indonesia harus benar-benar menunjukkan komitmen nyata terkait isu green energi melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menjadi garda terdepan dalam merealisasikan perjanjian Paris.

“Oleh karena itu, JAPI meminta agar PLN sebagai liding sektor terdepan dibidang energi listrik harus lebih adaptif dengan situasi terkini,” tandasnya.

Iradat menyatakan, PLN juga tidak terjebak lagi pada kepentingan sektoral semata, PLN sudah harus lebih fokus pada kepentingan energi listrik nasional yang berkolaborasi dengan komitmen perjanjian global melalui Paris Agreement.

“Karena jika Indonesia gagal memenuhi target kesepakatan Paris maka dunia juga gagal dan Indonesia sebagai tuan rumah G20 akan dianggap gagal,” ucapnya.

Untuk it, sambungnya, agar tidak terjadi seperti itu kami minta agar PLN dapat mengambil peran yang strategis di momentum G20 ini.

“Harapan terbesar adalah adanya terobosan PLN dalam aspek kebijakan dalam memanfaatkan momentum G20 terkait program green energy itu sendiri,” pungkasnya.