Sabtu, 27 April 2024 | 12:10
COMMUNITY

Pentingnya Peranan Perempuan dalam Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas

Pentingnya Peranan Perempuan dalam Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas

ASKARA – Menyambut acara puncak rangkaian pelaksanaannya pada 3-7 Oktober mendatang, Konferensi Nasional Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (KNPRBBK) XV mencatat sejarah baru dalam mendorong kepemimpinan perempuan dalam membangun ketangguhan bencana di tingkat lokal.

KNPRBBK tahun ini menempatkan perempuan dalam peran-peran strategis, seperti di ranah substansi sebagai Ketua Panitia Pengarah dan ranah operasional sebagai Ketua Panitia Pelaksana, juga menghadirkan para aktor perempuan lokal sebagai narasumber untuk berbagi praktik-praktik baik.

“Ini menjadi pencapaian penting yang turut menegaskan adanya ruang strategis bagi perempuan dalam gerakan pengelolaan risiko bencana berbasis-komunitas di Indonesia, juga peranan mereka dalam menentukan arah gerakan ke depannya," ujar Indira Hapsari, Ketua Panitia Pelaksana KNPRBBK XV.

KNPRBBK XV terlaksana dengan Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) sebagai inisiator, dan para mitra utama yaitu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Program SIAP SIAGA (Kemitraan Australia-Indonesia untuk Kesiapsiagaan Bencana), serta lebih dari 100 lembaga pendukung lainnya.

Tahun ini, KNPRBBK XV mengangkat tema "Penguatan Kolaborasi Multi Pihak dalam Pengembangan Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas sebagai Kunci Menuju Resiliensi Berkelanjutan dan Berkeadilan."

Sekitar 1.000 peserta konferensi akan menggali tema ini melalui berbagai topik, termasuk perkembangan PRBBK di Indonesia, pengintegrasian PRBBK secara lintas-sektor dalam menghadapi krisis iklim, kepemimpinan perempuan dan anak muda, pengelolaan sumber daya manusia, pengetahuan, maupun anggaran, pengembangan inovasi teknologi, hingga sistem peringatan dini berbasis-komunitas.

"Sejak diinisiasi pada 2004, KNPRBBK merupakan ajang perhelatan terbesar para penggiat PRB yang bekerja di tingkat tapak. Mereka berasal dari komunitas akar rumput, akademisi, praktisi, pemerintah, media, dan swasta. Pelibatan perempuan yang besar dalam KNPRBBK tahun ini merupakan wujud nyata komitmen MPBI bersama teman-teman masyarakat sipil dalam mendukung kepemimpinan perempuan di sektor kebencanaan," ungkap Rina Suryani Oktari, Ketua Panitia Pengarah KNPRBBK dan Sekretaris MPBI.

Tahun ini adalah kedua kalinya KNPRBBK diadakan secara daring dalam masa pandemi COVID-19. Acara puncak akan terbagi dalam tiga sidang pleno, 10 sesi seminar tematik, dan 6 Ignite Stages (virtual booth). Sebagai bagian dari rangkaian acara, telah terlaksana pula lokakarya pra-konferensi sepanjang Agustus-September 2022 di Aceh, Sumatra Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, yang diikuti oleh sekitar 300 peserta.

Melalui pelaksanaan KNPRBBK XV, inisiatif-inisiatif warga dan komunitas berkesempatan untuk menunjukkan keberhasilan dalam memberikan solusi praktis dalam penanganan bencana di Indonesia. Praktik-praktik baik tersebut diharapkan dapat menjadi contoh bagi komunitas di daerah-daerah lain maupun para pembuat kebijakan.

Hasil dokumentasi praktik-praktik baik tersebut akan ikut menjadi bagian penting dalam KNPRBBK XV. Salah satunya adalah Peluncuran Buku Panduan PRBBK sebagai salah satu keluaran KNPRBBK XIV tahun 2021.

Sementara itu, hasil dari sidang-sidang pleno KNPRBBK XV akan menjadi dasar perumusan Peta Jalan PRBBK, yang dipersiapkan sebagai pedoman pemerintah melalui BNPB dalam merencanakan hingga melaksanakan program-program PRB. Di penghujung acara, dokumen-dokumen ini akan menjadi materi advokasi penguatan tata kelola PRBBK di Indonesia.

Komentar