Sabtu, 27 April 2024 | 03:03
INFRASTRUKTUR

Jadi Kawasan Cagar Budaya, Masjid Raya Baiturrahman Semarang ikon Jawa Tengah

Jadi Kawasan Cagar Budaya, Masjid Raya Baiturrahman Semarang ikon Jawa Tengah
Masjid Raya Baiturrahman Semarang

ASKARA – Masjid Baiturrahman merupakan ikon Jawa Tengah, khususnya bagi masyarakat Semarang. Masjid ini merupakan kebanggaan masyarakat Semarang sebagai pusat ibadah umat dan pusat edukasi seni budaya serta pendidikan yang ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya.

Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin meresmikan Masjid Raya Baiturrahman Semarang yang direnovasi oleh Kementerian PUPR, Jumat (23/9), didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Wapres Ma'ruf mengapresiasi Kementerian PUPR yang terus membangun dan merenovasi berbagai infrastruktur penunjang aktivitas keagamaan seperti Masjid Baiturrahman ini.

"Saya harap setelah diresmikan masjid ini tetap dimakmurkan bukan hanya sebagai tempat shalat saja, tetapi juga sebagai tempat kegiatan keislaman lainnya seperti pengkajian dan konsultasi. Walhasil masjid ini harus bisa menjadi pusat pembinaan masyarakat sekitarnya," katanya. 

Ketua Umum MUI Jawa Tengah selaku Ketua Umum Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam Masjid Raya Baiturrahman K.H. Ahmad Darodji menyampaikan masjid ini akan kembali menjadi ikon Jawa Tengah seperti dulu saat awal diresmikannya pada 1974.

"Berbagai kegiatan untuk memakmurkan masjid ini insya Allah akan kami gelar, seperti pelajaran qiroah dan tahfidz al-qur’an, studi tafsir, studi hadits, konsultasi keluarga sakinah, konsultasi dan pemeriksaan kesehatan ringan dengan menghadirkan dokter jaga, bekerjasama dengan berbagai rumah sakit yang ada di Semarang. Dengan demikian masjid akan lebih semarak dan mendatangkan kemanfaatan dan keberkahan bagi jamaah dan masyarakat pada umumnya,” ujarnya.

https://www.askara.co/assets/images/upload/2022/09/20220923033341_normal.jpg

Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti menjelaskan renovasi bangunan dan penataan kawasan pusaka Masjid Baiturrahman dilaksanakan sejak Agustus 2021 dan selesai Agustus 2022 dengan biaya sebesar Rp92,58 miliar. Pekerjaan penataan dilaksanakan oleh PT Waskita Karya sebagai Kontraktor Pelaksana dan PT Virama Karya sebagai Konsultan Manajemen Konstruksi.

"Penataannya menerapkan konsep bangunan gedung hijau yang dinamis dan modern. Dengan luas lahan 11.765 m2, lingkup pekerjaannya meliputi rehabilitasi masjid dan menara, bangunan MUI dan basemen, ATM Center, TPS, Rumah Genset, basemen VIP, dan penataan kawasan masjid," terangnya.

Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Walikota Semarang Hendrar Prihadi, dan Ketua Umum MUI Jawa Tengah selaku Ketua Umum Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam Masjid Raya Baiturrahman K.H. Ahmad Darodji.

Serta Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah Cakra Nagara.

Komentar