ASKARA - Media sosial dihebohkan dengan viralnya video aksi pemukulan terhadap seorang wanita di salah satu SPBU kawasan Palembang, Sumatra Selatan.

Ternyata, pelaku pemukulan tersebut adalah oknum anggota DPRD Palembang berinisial MS. Menurut informasi, pemukulan itu dipicu kekesalan MS yang tak diberi izin untuk memotong antrean mobil saat akan mengisi BBM di SPBU tersebut.

Video tersebut mendapat sorotan dari pengacara kondang Hotman Paris Hutapea. Hotman mengatakan, siap membantu proses hukum wanita yang menjadi korban pemukulan tersebut secara gratis.

Dia pun bersedia terbang langsung ke Palembang, Sumatra Selatan. 

Beberapa waktu kemudian, usai video pemukulan viral, oknum anggota DPRD Palembang tersebut langsung meminta maaf.

Hotman bergeming dan menegaskan akan tetap melaporkan kasus tersebut kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Sebab, dia meragukan permintaan maaf MS yang dilakukan secara tulus.

MS merupakan kader Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto. 

"Oknum anggota DPRD palembang ini buat video minta maaf, tapi lihat cara dia minta maaf? Apakah cara minta maaf itu tulus?" tulis Hotman di akun Instagram miliknya, dikutip Kamis (25/8). 

"Hotman Paris akan melaporkan ini ke bapak prabowo (Menteri Pertahanan) dan adiknya Pak Hashim (yang dua-duanya klien hotman paris selama puluhan tahun). Kenapa? Karena oknum DPRD palembang tersebut yang melakukan pemukulan di pom bensin tersebut adalah dari Partai Gerindra," kata Hotman.

Hotman menegaskan, dia sudah menjadi pengacara dari keluarga Prabowo selama puluhan tahun dan tahu benar bahwa keluarga Prabowo dan keluarga Hashim adalah keluarga baik-baik dan pemimpin yang baik.

Sebelumnya diberitakan, oknum anggota DPRD Palembang diduga melakukan penganiayaan di SPBU Jalan Demang Lebar Daun, Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, pada Jumat (5/8) lalu 

Dalam rekaman video itu, seorang wanita itu menjelaskan bahwa ia sedang bersama ibunya tengah mengantre bensin di sebuah SPBU. 

Saat itu, mobil miliknya berada di posisi antrean nomor tiga. Saat mengantre, mobil berpelat BG 7 UB tiba-tiba datang dan seketika melintang di depan mobil mereka.

"Yang bersangkutan turun dari mobilnya dan menghampiri mobil saya lalu melontarkan kata-kata kasar," katanya dikutip Rabu (24/8). 

Tak cukup sampai di situ, oknum anggota DPRD itu juga memukul korban dengan tangan kosong.

Pemukukan yang dilakukan baru berakhir setelah dipisahkan warga sekitar. 

Tidak terima dengan hal itu, korban pun lalu melaporkan kejadian ini ke polisi.