ASKARA - Pengurus Vox Point Merauke menggelar pertemuan dengan Mgr Petrus Canisius Mandagi, Uskup Agung Merauke jelang peringatan hari Kemerdekaan Indonesia, Senin (15/8). 

Dalam pertemuan yang digelar di Wisma Uskup Keuskupan Agung Merauke itu dibahas 3 hal pokok. Pertama, konsolidasi pembentukan Pengurus Vox Point di wilayah Papua Selatan.

Kedua, peran Vox Point dalam mengawal hadirnya Provinsi Papua Selatan bagi Umat Katolik khususnya putra-putri asli Papua.

Ketiga, sinergitas Vox Point Indinesia dengan Keuskupan Agung Merauke dan pemerintah daerah.

"Kemerdekaan yang saat ini kita rayakan perlu juga dirasakan oleh seluruh umat Katolik sebagai anak-anak Bangsa Indonesia. Merdeka dari buta huruf, keterbelakangan, kemiskinan dan perlu adanya persatuan yang kuat," ujar Uskup Agung Merauke dalam keterangan yang diterima Askara beberapa saat lalu, Jumat (19/8). 

Mgr Petrus Canisius Mandagi juga menyampaikan, hadirnya Provinsi Papua Selatan harus bisa menyejahterakan masyarakat Papua. 

"Harus kompak dan saling menolong," ucapnya.

Kata Uskup, tokoh-tokoh Katolik harus terlibat secara aktif dalam setiap aspek kegiatan gereja Katolik, baik di lingkungan, di dalam gereja dan terlebih khusus dalam hal pembangunan Gereja Katolik yang masih banyak membutuhkan dukungan para tokoh dan umat Katolik.

"Jadi orang Katolik harus berkata yang benar, jujur dan tidak sombong dan lakukan gerakan-gerakan sosial kemanusiaan, menolong umat/masyarakat di sekitar kita yang sangat membutuhkan," pesannya.

Vox Point, kata dia, harus bisa melakukan gerakan rohani untuk menjalin kebersamaan. 

"Karena sejatinya kita hanya bisa dipersatukan dalam iman kita yakni Katolik," ujarnya.

Dalam pertemuan itu, Dirsus Vox Point Papua, Jus Felix Mewengkang yang didampingi Kordinator Voxpoint DPW Merauke, Yosep Gebse dan Sekretaris Siprianus, meminta kesediaan Uskup hadir dalam acara pelantikan Pengurus DPD Vox Point Papua Selatan.

"Kamu harus bisa menjadi pembuat sarang, jangan hanya bersarang," pesan Uskup.