Sabtu, 27 April 2024 | 04:16
OPINI

Kasih Yang Hanyut Di Sungai Aree

 Kasih Yang Hanyut Di Sungai Aree
Sungai Aree

Oleh:  ElvaTazar

Penulis Novel Amak & Jangan Rampas Imanku

Udara cerah saat pesawat  take off menuju Denpasar  Bali. Seperti biasa Aku tak bisa tidur, kulirik suamiku sudah memejamkan matanya. Aku buka HP membaca al Quran karena hanya  inilah caraku untuk menghilangkan rasa takut jika berada dalam penerbangan. Aku sadar betul hanya Allah  yang  berkuasa atas keselamatanku dalam safar ini. Jika terjadi sesuatu dalam penerbangan ini paling tidak  Aku  sedang membaca firmanNya. Inilah obat penenang bagiku yang phobia ketinggian.

Usai membaca beberapa ayat pikirinku kembali kepada hilangnya putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Sungai Aree  nun jauh di Eropa sana. Niat hati ingin lanjutkan study namun siapa sangka   pemuda gagah yang baru berusia 23 tahun yang biasa  dipanggil  Eril ini hilang terbawa  arus saat berenang  bersama adik dan temannya.  Sampai saat ini belum ditemukan keberadaan   alumni ITB ini.

Sebagai seorang Ibu tentu Aku merasakan kesedihan istri Ridwan Kamil  anak laki laki satu satunya yang  begitu disayang sampai saat ini belum jelas dimana keberadaannya.

Ya, untung tak dapat diraih  dan malang tak dapat ditolak itulah takdir ketetapan Allah.

Apakah Eril tidak bisa berenang? Tentu  sangat mahir bahkan ia punya sertifikat diving yang pasti sudah tidak diragukan lagi kemampuannya berenang.  Namun tak ada yang  bisa menolak takdir, sebagai manusia  yang  beriman Kita harus percaya pada takdir yang Allah tetapkan kepada manusia bahkan sebelum  lahir  ke dunia ini. Ada takdir baik dan buruk yang harus kita imani. Tak ada yang   tau takdir seseorang sebelum terjadi.

Tak akan pernah terpikirkan pastinya akan terjadi ujian yang berat ini, disaat hati berbalut bahagia mengantarkan anak kesayangan untuk melanjutkan S2 namun ternyata takdir berkata lain sungai Aree yang panjangnya 295 km dan  sangat indah ini justru  telah membuat luka yang  dalam bagi keluarga Ridwan Kamil.

Ibu mana yang tak menangis? Ayah mana yang tak sedih? Maka pencarian terus dilakukan, diiringi doa seluruh  rakyat  Indonesia  semoga  putra kesayangan  Ridwan Kamil segera  ditemukan dalam keadaan selamat.

Tak ada yang  bisa dilakukan selain tabah dan sabar pada  takdir yang telah ditetapkan, walaupun harus tetap optimis dan berdoa agar putra tercinta bisa kembali melanjutkan  cita citanya.  Semoga Allah mengabulkan doa orangtua Eril dan rakyat Indonesia. Eril kembali  bersama keluarga yang sangat  mencintainya.

Aku tarik nafas panjang,  seraya memandang  keluar jendela awan putih berarak bagaikan kapas yang berterbangan, Ya Allah, begitu tipisnya beda tawa dan tangis, bahagia dan duka. Disaat bahagia  bisa saja tiba tiba berujung airmata, sungguh  ini pembelajaran bagiku untuk  selalu mawas diri bahwa  dalam kenikmatan bisa berujung  duka jika Dia berkehendak, maka dalam suasana apa pun kita wajib waspada  dan selalu  mengingatNya.

Semoga keluarga Ridwan Kamil diberikan kesabaran  yang indah  dan semua berakhir indah.

Komentar