Kasih Yang Hanyut Di Sungai Aree
Oleh: ElvaTazar
Penulis Novel Amak & Jangan Rampas Imanku
Udara cerah saat pesawat take off menuju Denpasar Bali. Seperti biasa Aku tak bisa tidur, kulirik suamiku sudah memejamkan matanya. Aku buka HP membaca al Quran karena hanya inilah caraku untuk menghilangkan rasa takut jika berada dalam penerbangan. Aku sadar betul hanya Allah yang berkuasa atas keselamatanku dalam safar ini. Jika terjadi sesuatu dalam penerbangan ini paling tidak Aku sedang membaca firmanNya. Inilah obat penenang bagiku yang phobia ketinggian.
Usai membaca beberapa ayat pikirinku kembali kepada hilangnya putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Sungai Aree nun jauh di Eropa sana. Niat hati ingin lanjutkan study namun siapa sangka pemuda gagah yang baru berusia 23 tahun yang biasa dipanggil Eril ini hilang terbawa arus saat berenang bersama adik dan temannya. Sampai saat ini belum ditemukan keberadaan alumni ITB ini.
Sebagai seorang Ibu tentu Aku merasakan kesedihan istri Ridwan Kamil anak laki laki satu satunya yang begitu disayang sampai saat ini belum jelas dimana keberadaannya.
Ya, untung tak dapat diraih dan malang tak dapat ditolak itulah takdir ketetapan Allah.
Apakah Eril tidak bisa berenang? Tentu sangat mahir bahkan ia punya sertifikat diving yang pasti sudah tidak diragukan lagi kemampuannya berenang. Namun tak ada yang bisa menolak takdir, sebagai manusia yang beriman Kita harus percaya pada takdir yang Allah tetapkan kepada manusia bahkan sebelum lahir ke dunia ini. Ada takdir baik dan buruk yang harus kita imani. Tak ada yang tau takdir seseorang sebelum terjadi.
Tak akan pernah terpikirkan pastinya akan terjadi ujian yang berat ini, disaat hati berbalut bahagia mengantarkan anak kesayangan untuk melanjutkan S2 namun ternyata takdir berkata lain sungai Aree yang panjangnya 295 km dan sangat indah ini justru telah membuat luka yang dalam bagi keluarga Ridwan Kamil.
Ibu mana yang tak menangis? Ayah mana yang tak sedih? Maka pencarian terus dilakukan, diiringi doa seluruh rakyat Indonesia semoga putra kesayangan Ridwan Kamil segera ditemukan dalam keadaan selamat.
Tak ada yang bisa dilakukan selain tabah dan sabar pada takdir yang telah ditetapkan, walaupun harus tetap optimis dan berdoa agar putra tercinta bisa kembali melanjutkan cita citanya. Semoga Allah mengabulkan doa orangtua Eril dan rakyat Indonesia. Eril kembali bersama keluarga yang sangat mencintainya.
Aku tarik nafas panjang, seraya memandang keluar jendela awan putih berarak bagaikan kapas yang berterbangan, Ya Allah, begitu tipisnya beda tawa dan tangis, bahagia dan duka. Disaat bahagia bisa saja tiba tiba berujung airmata, sungguh ini pembelajaran bagiku untuk selalu mawas diri bahwa dalam kenikmatan bisa berujung duka jika Dia berkehendak, maka dalam suasana apa pun kita wajib waspada dan selalu mengingatNya.
Semoga keluarga Ridwan Kamil diberikan kesabaran yang indah dan semua berakhir indah.
Komentar