ASKARA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengubah istilah ulang tahun menjadi 'hajatan'.

Hal itu diputuskan Anies saat membuka rangkaian acara peringatan hari lahir Ke-495 DKI Jakarta. 

Acara ini dibuka dengan Pencanangan Jakarta Hajatan Ke-495 Opening Ceremony: Jakarta’s 495th Anniversary Celebration & Digital Nomad Island Launching di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, pada Selasa (24/5). 

Dikatakan Anies, pihaknya mulai mengubah nama ulang tahun dengan istilah hajatan. Alasannya, istilah hajatan sangat mencerminkan masyarakat Betawi.

“Hajatan itu istilah yang sangat Betawi. Ini adalah istilah masyarakat Betawi. Kalau hajatan, langsung tahu pasti ada syukuran, ada senangnya, doa perayaan," ujar Anies. 

Anies mengatakan, hajatan sudah pasti dilakukan beramai-ramai dan tidak sendirian. Jadi, penamaan ini lebih cocok untuk memperingati ulang tahun Jakarta. 

“Hajatan itu pasti semua orang datang. Zaman dulu masih saling bantu untuk bisa hajatan berjalan dengan baik,” katanya.

Hajatan Jakarta ini juga memiliki tiga pesan, yakni kolaborasi, akselerasi, elevasi. Kolaborasi berarti kerja sama, kesetaraan, serta saling mendukung. 

Kemudian, akselerasi yang ingin dilakukan adalah percepatan dalam banyak pekerjaan, termasuk pengembangan Kepulauan Seribu.

“Ketiga adalah elevasi, elevated sesuatu yang berfungsi mengangkat. Kami ingin agar kota ini naik derajatnya, naik tingkatnya dalam perannya membahagiakan warganya,” tuturnya.

Jakarta Hajatan berlangsung pada 24 Mei hingga 25 Juni 2022. Jakarta Hajatan juga diisi berbagai acara, yaitu Jakarta Weekend Walking, Cycling and Running Tour, Jakarta International Java Jazz, Upacara Ziarah Taman Makam Pahlawan, dan Upacara Peringatan HUT Ke-495 Kota Jakarta. 

Selain itu, Jakarta Concert di Taman Ismail Marzuki (TIM), Pekan Kolaborasi Daerah, Formula E, Jakarta Awards dan Malam Resepsi, serta pergelaran dan perayaan lain, seperti aktivasi mural wilayah, instalasi, pertunjukan musik, dan pameran.(jpnn)