Kamis, 09 Mei 2024 | 04:15
TRAVELLING

Turun Gunung Lawu untuk Berlebaran Bareng Keluarga, Mbok Yem Dihadang Longsor di Jalur Cemoro Sewu

Turun Gunung Lawu untuk Berlebaran Bareng Keluarga, Mbok Yem Dihadang Longsor di Jalur Cemoro Sewu
Mbok Yem Turun dari Puncak Gunung Lawu untuk Berlebaran (Dok tangkapan layar)

ASKARA - Wakiyem atau biasa disapa Mbok Yem, pemilik warung tertinggi di Indonesia turun dari Puncak Gunung Lawu, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur untuk berlebaran bersama keluarganya, Rabu (27/4).

Untuk diketahui, lokasinya Warung Mbok Yem berada tepat di pertemuan tiga jalur pendakian via Cemoro Sewu, Comoro Kandang, dan Cetho. Para pendaki yang berbeda jalur pun bisa bertemu di warung berusia 3 dekade lebih ini.

Mbok Yem turun gunung dengan cara ditandu sejumlah orang melewati curamnya jalan berbatu. 

Namun, perjalanan turun gunung Mbok Yem kali ini cukup menguras tenaga lantaran terjadi longsor sekira 200 meter di jalur Cemoro Sewu, tepatnya di bawah Pos 4 Gunung Lawu. 

Rombongan Mbok Yem, harus mencari jalur turun di bebatuan besar dan reruntuhan pohon. 

Lantaran itu, rombongan akhirnye berhenti sejenak untuk 'mokel' atau membatalkan puasa di siang hari yang cukup cerah itu. 

"Karena longsor," ucap Mbok Yem dalam video yang beredar. 

Warung Mbok Yem sudah berdiri sejak 1980-an silam. Sebelum berjualan, Mbok Yem seorang peracik jamu tradisional yang mencari bahan-bahan di puncak Lawu. Hatinya tersentuh setelah bertemu dan berinteraksi dengan pendaki.

Kemudian, Mbok Yem memutuskan untuk tinggal di kawasan Argo Dalem tepat di bawah puncak Gunung Lawu dan membuka warung untuk membantu kebutuhan logistik pendaki yang kekurangan. 

Memilih menghabiskan sebagian besar hidupnya di gunung. Ia bahkan hanya turun gunung setahun sekali saja saat Lebaran.

 

Komentar