Senin, 29 April 2024 | 13:46
NEWS

Warga Mamberamo Raya Papua Bentrok dengan Suku Wamen, Panah Jubi Berseliweran

Warga Mamberamo Raya Papua Bentrok dengan Suku Wamen, Panah Jubi Berseliweran
Ilustrasi perkelahian (Dok Tribun)

ASKARA - Dua kelompok terlibat aksi saling serang di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, pada Jumat (22/4) siang. 

Keributan tersebut bahkan menggunakan senjata tajam hingga panah jubi atau senjata khas Papua. Peristiwa tersebut terjadi dipicu gaji honorer yang belum dibayarkan. 

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan kronologi kericuhan tersebut. Awalnya, massa yang melakukan demonstrasi di Kantor Keuangan setempat yang mempersoalkan gaji honorer.

"Awalnya pegawai honorer yang merupakan masyarakat Mamberamo Raya hendak melakukan pemalangan pada kantor keuangan terkait dengan pembayaran honor tenaga honorer," ujar Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/4). 

Namun di saat bersamaan, massa pegawai honorer bertemu dengan massa Bupati yang sudah dilengkapi senjata. Aksi bentrokan pun tidak dapat terhindar.

"Karena ada massa dari bupati yang membawa panah jubi dan senjata tajam sehingga honorer tidak terima dengan hal tersebut dan terjadilah aksi saling serang antara masyarakat asli Mamberamo Raya dengan masyarakat Suku Wamen," jelas Kamal.

Pihak kepolisian sempat menutup akses jalan untuk menghalau massa. Namun, massa yang saat itu dalam jumlah banyak berhasil melewati blokade polisi.

"Dikarenakan jumlah masa sekitar 170 orang dengan bersenjatakan panah jubi dan parang sambil menari-nari waita langsung menerobos barikade kemudian melempar jubi ke arah masa Bupati sehingga membuat terpancing dan terjadilah aksi saling serang di antara kedua kelompok," terang Kamal.

Tak hanya itu, massa juga menyerang polisi dengan panah jubi. Massa akhirnya dapat dibubarkan setelah polisi melepas tembakan gas air mata.

Massa honorer akhirnya dapat bertemu dengan Bupati Mamberamo serta diberikan penjelasan perihal gaji yang akan diberikan melalui Sekda. Setelahnya, massa membubarkan diri.

"Bupati Mamberamo Raya Jon Tabo menemui masyarakat asli Mamberamo Raya yang merupakan honorer. Setelah diberikan penjelaskan massa membubarkan diri dengan tertib dan dikawal oleh personel Polres Mamberamo Raya untuk kembali ke Kasonaweja," kata Kamal.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Polisi menegaskan jika situasi pasca insiden tersebut sudah kondusif.

Komentar