ASKARA - Ketua Umum Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer dicopot dari jabatan Komisaris Independen PT Mega Eltra, anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), sejak Rabu (23/3).  

Pria yang akrab disapa Noel itu mengaku tidak akan melakukan perlawanan kepada pemerintah.

Kata dia, jika melakukan perlawanan, maka ada anggapan bahwa dirinya kembali meminta jabatan kepada pemerintah. 

"Buat apa melakukan perlawanan, nanti seakan-akan saya gara-gara jabatan, nanti saya minta jabatan lagi. Saya nggak mau, ambil aja itu jabatan. Jabatan itu kan di genggaman tangan, tapi integritas itu nggak bisa ada yang lawan. Integritas saya, saya jaga," kata Noel kepada wartawan, Rabu (23/3). 

Pria yang membantu memenangkan Jokowi sebagai Presiden pada tahun 2019 itu memastikan, tidak ada perlawanan apa pun yang dia lakukan sebagai bentuk protesnya kepada pemegang saham Mega Eltra. 

"Karena saya bukan orang yang haus kekuasaan, haus jabatan, karena integritas tidak bisa dibayar dengan jabatan," ujar aktivis 1998 itu.

Pencopotan Noel secara definitif akan disampaikan pada Kamis (24/3) usai perseroan melakukan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). 

Noel mengaku, tidak mengetahui alasan pemegang saham memecat dirinya dari komisaris Mega Eltra. Namun, belakangan kelompok aksi massa yang mengatasnamakan Merah Putih Bergerak meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk mencopot Immanuel. 

Permintaan itu lantaran dia dituduh pro terorisme karena menjadi saksi ahli dalam sidang kasus tindak pidana terorisme, Munarman, di Pengadilan Jakarta Timur beberapa waktu lalu. Noel menjadi saksi yang meringankan Munarman.

"Ya, mau gimana, yah sudah dicopot. Tapi kan saya nggak tahu alasan pencopotan saya apa, sampai detik ini tidak ada alasannya. Alasan kinerja, tidak, alasan pidana, tidak, alasan narkoba tidak, alasan korup, tidak. Jadi saya nggak ngerti," tandasnya.