Selasa, 07 Mei 2024 | 16:08
NEWS

Minta Warga Desa Wadas Jangan Mau Diadu Domba, Polisi Jelaskan Pemicu Bentrokan

Minta Warga Desa Wadas Jangan Mau Diadu Domba, Polisi Jelaskan Pemicu Bentrokan
Polisi di Desa Wadas (Dok environmentaldefender.od) 1

ASKARA - Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo diminta tak terpancing dengan isu-isu liar terkait pembangunan bendungan di wilayah itu.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy menjelaskan, pembangunan bendungan tersebut justru dapat meningkatkan kesejahteraan para petani. 

"Melalui bendungan itu nantinya lahan daerah sekitar akan menjadi subur karena terairi secara simultan,” terang Iqbal dalam siaran persnya, Rabu (9/2).

Selain itu, bahan pembangunan bendungan tersebut juga diambil dari Wadas yang mengandung andesit. Menurut Iqbal, ada 617 warga yang memilki tanah di Desa Wadas yang akan dibeli pemerintah dengan harga yang menguntungkan.

BPN Jawa Tengah juga sudah menetapkan harga atas tanah sesuai yang berlaku dan pastinya menguntungkan. Hasilnya, ada 317 warga di Desa Wadas yang setuju tanahnya dibeli dan dibebaskan untuk pembangunan bendungan. 

"Namun, ada warga lainnya yang belum setuju atas rencana pemerintah. Mereka pun telah diajak dialog oleh Pemprov Jawa Tengah,” ujar Iqbal.

Pemprov Jateng pun telah meminta Komnas HAM sebagai mediator atas warga yang pro dan kontra.

Dikatakan Iqbal, pihak kontra telah menempuh jalur hukum melalui gugatan PTUN dan hingga kasasi pun kalah. Sebagian warga yang kontra juga sering meneror warga yang setuju atas rencana pembangunan wadas. 

"Peristiwa bentrokan di Desa Wadas, Purworejo dipicu pro dan kontra sesama warga sendiri atas rencana pembangunan Bendungan Bener oleh pemerintah," jelasnya.

Iqbal menuturkan, insiden yang terjadi Selasa (8/2) kemarin berawal dari BPN yang didampingi petugas kepolisian datang ke Desa Wadas untuk mengukur tanah milik 317 warga yang sudah setuju untuk dibeli.

Namun, upaya tersebut diprovokasi oleh oknum tak dikenal, sehingga warga yang kontra emosi dan menghalang-halangi tim BPN yang akan mengukur tanah. 

"Sebaiknya warga Wadas terus bermusyawarah agar tetap rukun dan harmonis desanya. Jangan mau diprovokasi oleh orang yang tak jelas,” tandas Iqbal.

 

Komentar