Kamis, 09 Mei 2024 | 03:27
NEWS

Kondisi Terkini Aktivitas Gunung Anak Krakatau, Masyarakt Harus Tetap Hati-hati dan Waspada

Kondisi Terkini Aktivitas Gunung Anak Krakatau, Masyarakt Harus Tetap Hati-hati dan Waspada
Gunung Anak Krakatau (Dok Istimewa)

ASKARA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan kondisi terkini aktivitas vulkanik di Gunung Anak Krakatau.

Kepala PVMBG, Andiani mengatakan, saat ini Gunung Anak Krakatau tidak menunjukkan adanya asap kawah.

“Kondisi Gunung Anak Krakatau pada tanggal 8 dari catatan kami tidak menunjukkan adanya asap kawah. Untuk tanggal 7 masih terlihat adanya asap kawah namun dengan ketinggian 25 sampai 50 meter,” ungkap Andiani dalam keterangan pers, Rabu (9/2). 

Berdasar catatan PVMBG, pada 3 Februari lalu aktivitas Gunung Anak Krakatau meningkat. Hal itu ditandai dengan munculnya asap kawah yang menerus dan diikuti dengan letusan.

“Jadi kalau sebelum-sebelumnya sebelum tanggal 3 Februari itu memang ada asap kawah tetapi sifatnya tidak menerus. Dan pada tanggal 3 Februari itu mulai ada asap kawah yang kemudian menerus dan diikuti dengan letusan,” kata Andiani.

Andiani meminta masyarakat tetap hati-hati dan waspada serta tidak mempercayai berita-berita bohong yang beredar.

“Namun yang penting adalah kita tetap harus hati-hati dan waspada dan tentunya tidak mempercayai berita-berita bohong yang beredar yang mungkin tidak diketahui sumbernya,” ucapnya.

Sementara, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, Eko Budi Lelono melaporkan pihaknya telah mendeteksi aktivitas gempa vulkanik Gunung Anak Krakatau sejak Desember 2021 lalu.
 
“Dari data pemantauan kegempaan sejak Desember 2021, terpantau gempa-gempa vulkanik yang terekam sejak pertengahan Desember 2021, yang ini menunjukkan ya terjadinya supply magma dari bawah permukaan,” ungkap Eko.
 
Ditambahkan Eko, gempa-gempa vulkanik ini mengindikasikan adanya over pressure pada Gunung Anak Krakatau. Selain itu, Gunung Anak Krakatau juga terdeteksi peningkatan kegempaan yang terpantau sejak tanggal 22 Januari hingga 31 Januari 2022. 

“Dimana kegempaan didominasi oleh kegempaan frekuensi rendah, ini adalah menunjukkan gempa-gempa yang dangkal ya. Sedangkan kegempaan dangkal sempat menurun sampai dengan sampai selama dua hari ini. Dan pada tanggal pada tanggal 3 Februari muncul getaran tremor menerus yang diikuti oleh aktivitas hembusan menerus,” ujar Eko.

Eko juga memastikan saat ini Gunung Anak Krakatau masih berada pada status level 2 atau siaga.

“Saat ini Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi, beberapa banyak yang bertanya ya, ini terkait apakah perlu menaikkan statusnya yang saat ini berada pada status level 2 ya, siaga,” tandas Eko. 

Komentar