ASKARA - Sebanyak 151 aplikasi berbahaya telah dihapus pihak Google dari etalase Google PlayStore. Penghapusan aplikasi tersebut disebut Google sesuai rekomendasi Avast.

Pasalnya, Avast menemukan ratusan aplikasi berbahaya yang bisa menguras pulsa pengguna. Menurut Firma keamanan siber tersebut, aplikasi berbahaya itu secara diam-diam membawa penggunanya ke layanan SMS Premium palsu.

Caranya, dengan lebih dahulu memeriksa lokasi perangkat pengguna, IMEI, dan nomor telepon untuk menentukan bahasa.

Selanjutnya, biaya berlangganan akan dibebankan korban pada pulsa ponsel pengguna. Kerugian korban ditaksir sekitar Rp500 ribuan per bulan, tergantung pada lokasi dan operator seluler yang digunakan.

Peneliti Avast, Jakub Vavra mengatakan, dari ratusan daftar tersebut ada aplikasi yang sudah diunduh lebih dari 10 juta kali. Aplikasi-aplikasi berbahaya tersebut dijuluki Jakub sebagai UltimaSMS.

"Aplikasi yang saya temukan adalah bagian dari kampanye global UltimaSMS, terdiri dari 151 aplikasi berbahaya yang telah menginfeksi pengguna lebih dari 80 negara," kata dia, dikutip Senin (1/11). 

Jakub Vavra menerangkan aplikasi-aplikasi berbahaya itu berasal dari berbagai kategori, mulai dari edit foto dan video, scan QR code, filter kamera, gim, blokir panggilan spam hingga petunjuk arah kiblat. 

Aplikasi berbahaya itu banyak diunduh oleh pengguna di Timur Tengah, seperti Mesir, Arab Saudi, Pakistan, Amerika Serikat dan Polandia. 

Bagi yang sudah terlanjur menginstal aplikasi-aplikasi UltimaSMS diimbau untuk segera menghapusnya.

Daftar sejumlah aplikasi yang masuk dalam UltimaSMS yakni, Ultima Keyboard 3D Pro, VideoMixer Editor Pro, FX Animate Editor Pro, Battery Animation Charge 2021, Dynamic HD & 4K Wallpapers, RGB Neon HD Keyboard Background, AppLock X FREE.

Lalu, NewVision Camera, Ultra Camera HD, Wi-Fi Password Unlock, LivePhoto Animator, GT Sports Racing Online, Magic Fonts and Keyboard 2021.

Kemudian, All Language Photo and Voice Translator AI, Mobile Scanner Pro: PDF Scanner App, Scan to PDF.(jpnn)