ASKARA -  Eureka Education Technology meluncurkan aplikasi pendidikan berbasis digital, Jumat lalu.  Eureka Platform ini berfokus menggaet siswi kelas 1 dan 2 SMA jelang asesmen nasional 2022. Diharapkan dapat membantu pelajar dan guru di Indonesia untuk dapat beradaptasi cepat dalam menghadapi Asesmen Nasional (AN), pengganti Ujian Nasional (UN).

Main Direktur Eureka Edutech, A.C Mahendra  K Datu mengatakan, Eureka merupakan salah platform yang luar biasa, yang dapat menjawab kebutuhan dunia pendidikan di Indonesia saat ini. Aplikasi Eureka dibentuk berdasarkan keputusan pemerintah yang mengganti ujian nasional dengan asesmen nasional.

 “Government punya kampanye soal itu. Mengapa kita tidak mendompleng sekalian. Tujuan kita dengan Eureka ini asesemen, asesmen, asesmen. Yang menikmati tidak hanya murid-murid. Kedepannya kita akan bikin guru-guru itu menjadi pede mengajar dengan gaya kekiniian, fun  tidak membosankan,” ujar Mahendra,  

Eureka, lanjutnya, berfokus pada dua hal literasi dan numerasi. Selain itu akan disajikan dengan konten user family mengedepankan pembelajaran yang efektif. Selain itu, Aplikasi Eureka akan menjadi pelengkap proses belajar mengajar di tengah pandemi corona.  “Startup pendidikan ini pun membidik siswa yang akan menghadapi AN sebagai pengganti ujian nasional,” katanya.

Saat ini, Mahendra mengatakan, Aplikasi Eureka akan digratiskan dahulu. Tujuannya agar pengguna dapat memberikan masukan kepada developer  aplikasi eureka sehingga dapat disesuaikan untuk kebutuhan pendidikan saat ini.

“Aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan. Setelah rampung, perangkat lunak (software) ini bisa diunduh di Play Store dan App Store,” katanya.

Stafsus Presiden RI, Billy Mambrasar mengapresiasi dengan adanya Eureka yang membantu pemerintah dalam pendidikan di Indonesia, terutama di daerah tertinggal dan terluar.

“Saya mengucapkan selamat kepada Eureka Edutech karena sudah resmi dapat digunakan sebagai platform aplikasi digital yang sangat menduku program pemerintah,” kata Billy dalam sambutannya lewat video.

Menurutnya, kehadiran Eureka sebagai aplikasi pendidikan digital yang sangat mendukung program pemerintah. “Agar siswa dapat mempersiapkan diri dan cepat beradaptasi untuk mengikuti asesmen nasional,” ucapnya.

Sementara itu, Founder Mimpi Besar dan penerima beasiswa LPDP, Robinson Sinurat mengatakan Aplikasi eureka sangat mudah digunakan terutama materi-materi yang didalamnya juga mudah difahami. “Menurut saya ini inisiatif yang luar biasa. Mulai aplikasi nya mudah, dan materi-materi yang ada juga mudah difahami,” jelas lulusan Columbia University itu.

Aplikasi Eureka hanya berfokus pada dua hal, yaitu literasi dan numerasi. Hal ini dikarenakan pada hasil PISA tahun 2018, dua subjek ini merupakan subjek dengan skor terendah saat penilaian diambil. PISA merupakan program Organization of Economic Co-operation and Development (OECD) yang merupakan inter-governmental organisasi yang memiliki misi untuk mewujudkan perekonomian global yang kuat, bersih, dan berkeadilan (a stronger, cleaner, fairer world economy). OECD bertujuan mengevaluasi sistem pendidikan di berbagai negara. PISA menjadi landasan diselenggarakannya Asesmen Nasional.

Selain itu, terdapat fitur yang dapat pengguna gunakan untuk merekam jejak aktivitas, daily question, artikel ilmiah, favorit, subyek pembelajaran, latihan soal, dan simulasi ujian. Pada subyek numerasi, materi yang disajikan adalah ketidakpastian dan peluang, data dan presentasinya, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, sistem persamaan linear dua atau tiga variabel, barisan aritmatika dan geometri, sifat fungsi kuadrat dan grafiknya, geometri dua dimensi, dan geometri tiga dimensi.

Sedangkan pada subyek literasi, ada literasi fiksi dan literasi informasi. Sebagai tambahan, seminar ini juga dihadiri oleh guru-guru SMA yang berasal dari sektor negeri maupun swasta, pelajar sekolah se-Indonesia, dan beberapa komunitas pemuda serta aktivis pendidikan yang ada di Indonesia.

Kedepannya, setelah proses perilisan aplikasi ini, Eureka Edutech dapat membantu pelajar dan guru sekolah di Indonesia untuk dapat beradaptasi cepat dengan kebijakan asesmen nasional ini sehingga peringkat Indonesia dapat menanjak naik di asesmen PISA selanjutnya.