Sabtu, 27 April 2024 | 05:55
COMMUNITY

Komunitas Kali dan Budaya Malang Raya Belajar Menata Kampung Ala Glintung Go Green

Komunitas Kali dan Budaya Malang Raya Belajar Menata Kampung Ala Glintung Go Green

ASKARA – Rombongan kurang lebih 50 orang peserta dari Komunitas Kali dan Budaya Se Malang Raya melakukan Kunjungan ke Kampung Glintung Go Green (3G) yang terletak di RW 19 Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing Kota Malang, Minggu siang (26/9).

Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung dan ingin belajar bagaimana cara untuk menata kampung. Hal ini karena “Kampung Glintung Go Green” tersebut sudah terkenal di seluruh Nusantara bahkan sampai ke mancanegara.

Siswoyo Probo selaku Ketua Kegiatan Sambang Kampung dari Komunitas Kali dan Budaya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara dan program dari teman-teman Kali dan Budaya, untuk melihat langsung dan ingin belajar masalah tanah serta  lingkungan dan bagaimana bersinergi dengan bumi.

“Kami hadir ke sini adalah dalam rangka undangan dari Ir.Bambang Irianto untuk belajar bagaimana mengolah tanah dan lingkungan, terutama belajar bagaimana masyarakat agar bisa bersinergi dengan bumi dan bagaimana masyarakat bisa bergotong-royong untuk melestarikan bumi,” ujar  Siswoyo Probo, pria yang akrab dipanggil Wasis itu.

Mbah Rinto salah satu peserta yang juga pelaku Budaya menyampaikan, bahwa masyarakat harus selalu bergotong-royong dalam mengelola lingkunggannya. Jangan hanya pas acara tujuh belasan atau pas ada momen-momen tertentu saja untuk merawat lingkungan, tetapi harus setiap saat bergotong-royong untuk merawat bumi kita ini.

“Jangan hanya pas kegiatan tertentu saja atau pas tujuh belasan kita melakukan gotong-royong, tetapi setiap saat kita harus bisa merawat bumi ini agar kita selalu nyawiji dengan bumi,” pesan Mbah Rinto.

Kemudian setelah acara seremonial selesai, dilanjutkan keliling kampung dengan dikawal dan dipandu oleh Ibu-ibu pengurus ‘Kampung Glintung Go Green’ sambil dijelaskan satu persatu tanaman apa saja yang ada di kampung tersebut.

Sambil berjalan dan mengelilingi kampung tersebut pemandu juga menunjukkan bahwa di kampung ya juga ada kelompok lansia yang berpengalaman, untuk membuat berbagai macam kerajinan.

Kemudian acara diteruskan di rumah prestasi untuk mendapatkan pemahaman dan materi tentang bagaimana mengolah lingkungan yang baik.

Sementara itu, Ketua RW 23, Ir. H. Bambang irianto yang juga merupakan Pembina Lingkungan Tingkat Nasional mengatakan, bahwa membangun lingkungan ini dasarnya adalah diawali dengan Budaya, sehingga kita sudah mempunyai pondasi untuk melestarikan bumi ini.

“Pada dasarnya membangun lingkungan ini harus didasari dengan Budaya sehingga kita kolaborasikan dengan membangun lingkungan. Karena ini semua bukan buat diri kita sendiri, namun juga akan digunakan oleh anak cucu kita dikemudian hari, sehingga kita wajib untuk melestarikan bumi,” tutur Ir. Bambang Irianto.

Glintung Go Green, paparnya, merupakan sebuah gerakan sosial untuk mempertahankan nilai-nilai luhur budaya kampung dan memperbaiki kondisi lingkungan dalam arti luas, sekaligus tetap menyerap nilai-nilai modern untuk memperkaya aspek sosial-ekonomi masyarakat.

Gerakan pertama yang dilakukan pertama kali adalah Penghijauan. Agar terwujudnya gerakan tersebut, maka Bambang irianto membuat sebuah peraturan terhadap warganya bahwa setiap rumah wajib memiliki tanaman hijau sebagai syarat untuk memperoleh layanan administrasi kependudukan.

Seiring berjalannya waktu akhirnya masyrakat memiliki kesadaran dan merasakan manfaat akan penghijauan dan bersama-sama berdiskusi untuk mengembangkan kegiatan 3G.” Kini masyarakat berkembang ke tanaman yang dapat di konsumsi setiap hari seperti sayuran sebagai bentuk ketahanan pangan,” terangnya.

Masyarakat Kelurahan Malang ini memulainya dengan kegiatan yang sederhana atau memulainya dari yang gampang. Contohnya menanam bunga dengan pot seadanya seperti wadah nasi, botol bekas, bahkan kloset dan sepatu bekas.

Salah satu Program yang menjadi sorotan di Glintung Go Green ini adalah Water Banking Movement atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Biopori. Program ini ini diberi nama Gerakan Menabung Air (GEMAR) yang merupakan gerakan masyarakat dalam mencegah banjir dan kerkeringan.

“Perubahan-perubahan yang terjadi ini memberikan dampak positif untuk masyarakat, dengan lingkungan yang asri, bersih dan bebas banjir. Kini masyarakat di RW 23, Kelurahan Purwantoro ini mampu menjadi warga yang mandiri dan inovatif,” tutupnya.

Komentar